Part 16

2K 71 2
                                    

Saatnya jam pulang sekolah, Bel tanda pelajaran selesai telah berbunyi. Semua murid segera berhamburan keluar dari kelas. Zefa bergegas merapikan bukunya. Hari ini semangat Zefa dalam mengikuti pelajaran sudah kembali. Setelah mentraktir Rendra, Zefa langsung masuk ke kelasnya dan mengikuti dua pelajaran terakhir sampai bel berbunyi.

Zefa tidak lupa akan hukuman yang harus ia jalankan. Seluruh temannya yang mendapatkan sanksi juga sudah menunggunya di depan kelas. Zefa sudah memberitahukan keputusan akhir Ken kepada teman-temannya. Mereka sangat senang mendengar kabar tersebut. Bahkan Zefa saja tidak pernah mendapatkan kebahagiaan seperti ini sebelumnya. Ia bahagia karena teman-temannya bahagia.

"Udah beres?" Tanya Alwi pada Zefa.

"Udah." Jawabnya.

"Fa sekarang kita mulai bersihin yang mana dulu?" Tanya Tian.

Belum saja Zefa menjawab, Zio lebih dulu datang menghampiri mereka.

"Kalian murid yang ikut tawuran kemarin?" Tanya Zio tiba-tiba.

Mereka semua mengangguk.

"Saya wakil kepala sekolah yang baru, saya ditugaskan untuk menjadi pengawas untuk kalian. Saya harap kalian menjalankan hukuman kalian dengan baik. Sepertinya tidak etis jika kita harus membahas hal ini disini. Sebaiknya kita ke lapangan saja." Ujar Zio.

"Hmmm yaudah duluan!" Seperti biasa. Zefa selalu tidak ramah pada orang baru. Sifatnya kembali muncul, tak ada angin tak ada hujan.

Zio mengangguk, ia berjalan lebih dulu untuk pergi ke Lapangan. Sedangkan Zefa dan yang lain hanya mengikutinya.

Mereka telah sampai di lapangan, Zio sudah siap untuk mengintruksikan hal-hal mengenai hukuman yang telah diberikan. Tak lama Rendrapun datang, kelas Rendra baru saja bubar. Zio mengernyit.

"Kamu masih bagian dari mereka?" Tanya Zio. Rendra menggeleng pelan.

"Bu-bukan! Saya pengen dihukum juga pak. Saya pengen temenin sahabat saya." Ujar Rendra.

Zefa melirik ke arah Rendra.

"Lo apa-apaan sih,,, Sana! Awas. Jangan ikut-ikutan." Ketus Zefa.

Rendra tetap kukuh pada pendiriannya. Ia tidak mau mengikuti perintah Zefa untuk saat ini.

"Engga, aku tetep pengen dihukum." Ujar Rendra. Zefa hanya memutar bola matanya malas.

"Udah jangan ribut! Kalo kamu pengen dihukum, baik! Disini saya akan bagi beberapa kelompok untuk membersihkan masing-masing area. Agar sanksi kalian cepat untuk di selesaikan." Ucap Zio.

Zio membuka lembar dimana terdapat nama-nama pelaku tawuran. Zio orang baru, ia tidak hapal nama-nama murid di sekolah Sky Nalendra.

"Untuk Tian dan seluruh murid laki-laki dari kelas 11 IPS 3, karena kalian cukup ramai, maka saya tugaskan kalian membersihkan area parkiran, WC, dan periksa kebersihan semua kelas. Untuk Agam dan Rino kalian bersihkan area musholla dan perpustakaan. Untuk Alwi, Rendra dan Zefa kalian tolong bersihkan area taman, lapangan, ruang guru." Jelas Zio.

"Amanat dari pak Ken untuk Ruangan kepala sekolah dan Rooftop tidak usah di bersihkan! Silahkan kerjakan hukuman kalian!" Lanjut Zio.

"Siap pak!" Teriak yang lain, terkecuali Zefa.

Semua murid yang telah diberi tugas, segera pergi ke tempat yang telah di perintahkan. Zefa, Alwi dan Rendra mereka memilih untuk membersihkan lapangan terlebih dulu.

Zio memilih untuk duduk sebentar disana, ia memperhatikan bagaimana tiga orang itu bekerja. Mereka semua nampak serius tanpa ada satu orangpun yang berleha-leha.

Cloud Class (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang