"Semuanya sudah diatur dengan sedemikian rupa dan tugas kita hanya menjalani."
~JODOH UNTUK KAILA~
Kurang lebih 20 menit sudah mereka didalam perjalanan dan acara make up ala-ala Umi Fatimah juga sudah selesai dari 5 menit yang lalu. Mobil yang dikendarai ketiganya juga telah memasuki gerbang besar pondok pesantren Al Falaq. Sesampainya di sana ternyata keadaan sudah sangat ramai oleh para santri dan santriwati serta para kyai dan bu nyai dari berbagai pondok. Sebenarnya acara ini adalah pengajian rutinan yang dilaksanakan bergilir di pondok-pondok pesantren.Kaila memandangi suasana diluar sana yang terlihat sangat ramai. Jujur ia agak grogi sebenarnya, karena melihat betapa ramainya keadaan di luar sana. Ditambah lagi dia sedang bersama Umi Fatimah dan Gus Reval. Jika bersama keluarganya akan beda lagi urusannya.
"Nduk, ayo turun!" ajak Umi Fatimah yang telah membuka pintu mobil dan sudah berdiri diluar mobil. Kaila segera menoleh ke arah Umi Fatimah dan tersenyum canggung karena tinggal dirinya yang masih berada didalam mobil. Gus Reval sendiri sudah hilang entah kemana.
"Eh emm iya Umi," balasnya dan segera bersiap untuk turun. Entah hanya perasaannya atau bagaimana, karena saat ia sudah berada diluar mobil seperti ada banyak pasang mata yang menatap ke arahnya. Kaila berjalan menghampiri Umi Fatimah yang berada di pintu seberang.
"Umi?! Ada yang aneh ya sama penampilan Kaila?" tanya Kaila dengan gelisah dan beberapa kali membenarkan letak pashminanya. Umi Fatimah yang ditanya tentu saja mengamati apa yang salah dari diri gadis cantik di hadapannya itu.
Umi Fatimah memandang Kaila yang tengah menunggu responnya, dengan tersenyum beliau menjawab, "Umi lihat-lihat gak ada yang salah kok dari penampilan kamu. Yang saat ini Umi lihat hanya ada bidadari cantik dihadapan Umi."
"Umiiiiiii..... jangan gitu dong...." melas Kaila dengan nada merengek khas seorang anak kepada ibunya. "Jadi mantu Umi mau gak, Kai?" tanya Umi Fatimah spontan.
"Hah?!" respon Kaila melongo dengan mata berkedip beberapa kali yang tentunya menambah kesan menggemaskan sosoknya. Belum cukup akan keterkejutannya tiba-tiba entah datang darimana suara Gus Reval terdengar.
"Umi ayo!" seru Gus Reval menghampiri Umi Fatimah. Umi Fatimah terkekeh dan menarik lembut tangan Kaila. Kaila yang masih agak linglung hanya bisa manut saja.
Tak berapa lama mereka telah sampai di tengah-tengah para bu nyai yang berasal dari berbagai pondok. Mereka, Umi Fatimah dan Kaila menyalami mereka semua yang ada di sana sedangkan Gus Reval menangkupkan kedua tangannya. Bahkan tak sedikit yang menanyakan siapa sosok Kaila dan beberapa ada yang secara terang-terangan mengatakan jika Kaila adalah istri Gus Reval. Tak ingin ambil pusing setelah melewati beliau-beliau, mereka segera menuju ke ndalem bu nyai Sarah.
"Assalamu'alaikum," salam ketiganya. Yang dibalas oleh orang yang berada di ndalem, "Wa'alaikumussalam."
"Ayok sini masuk-masuk!" ajak Umi Sarah menyambut ketiganya. Umi Fatimah saling cipika-cipiki dengan Umi Sarah. Lalu setelah itu Umi Sarah menangkupkan tangannya ke arah Gus Reval dan disambut oleh sang empu. Kemudian beralih ke arah Kaila, Kaila yang tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tentunya langsung meraih tangan Umi Sarah dan menciumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Kaila
Spiritual‼️CERITA LENGKAP‼️ [AL FATIH SERIES 1] Kisah ini tentang Kaila seorang gadis 19 tahun yang diam-diam mengagumi seorang Gus di pondoknya, tapi apa mau dikata jika sosok dia bukanlah jodohnya melainkan jodoh sahabatnya. Lalu tak berselang lama ia men...