"Jangan pernah ragu dengan janji Allah! Karena kita tidak pernah tahu, jika dibalik ujian yang kita hadapi pasti akan ada rewardnya nanti."
PermenKapas_04
.
.
.Seorang wanita bercadar dengan seorang anak laki-laki kecil yang kini tertidur pulas dalam gendongannya, mulai turun dari sebuah mobil berwarna hitam. Suasana hari yang sudah hampir memasuki waktu maghrib, membuat orang-orang sibuk untuk bersiap melaksanakan sholat berjama'ah.
"Sini biar Mas aja yang gendong Zidane, Dek!" Mendengar suara lain menunjukkan eksistensinya, membuat wanita berpakaian serba hitam itu mengangkat kepalanya yang semula menunduk kecil saat membenarkan letak gendongannya.
"Gak papa, Mas. Nanti kasian Zidane kebangun kalo diopar-oper terus," kata Kaila berusaha meyakinkan suaminya, Gus Fathan yang sudah berdiri tegak setelah memarkirkan mobilnya.
Tatapan Gus Fathan tiba-tiba berubah, "Kamu gak lupa kalau lagi hamil anak kita kan, Dek?" tanya Gus Fathan sedikit mengintimidasi. Tentu saja Kaila langsung membeku ketika mendengar pertanyaan itu dari sang suami.
Takut-takut matanya menatap Gus Fathan yang saat ini juga menatapnya dengan satu alis yang terangkat. "Kenapa? Lupa hmm?" tanya Gus Fathan sedikit menyindir sang istri. Kaila reflek menyengir lebar dibalik cadarnya dan Fathan tahu itu.
Pletak!
"Dasar! Anak sendiri aja dilupain!" Kaila yang mendengar itu hanya bisa mengerucut karena kedua tangannya sudah sibuk untuk menahan beban tubuh Zidane.
"Kamu tuh kok suka banget getok pala syantikku sih Mas?! Sesekali jangan gitu lah...," gerutu Kaila mengkesal.
"Sesekali kan? Berarti berkali-kali boleh dong, iya kan?" balas Gus Fathan dengan mendekatkan kepalanya tepat di depan wajah Kaila dan hanya berjarak beberapa centimeter saja seraya menyeringai kecil.
"WOI KALO MESUM JANGAN DI DEPAN UMUM!" seru seorang lelaki tampan berkulit putih yang wajahnya hampir mirip dengan Kaila.
Kedua insan yang semula saling berhadapan sontak saja mengalihkan pandangan kepada si perusak suasana. Di depan sana ada seorang lelaki yang tengah berkacak pinggang dengan songongnya dan Fathan sangat benci itu.
"Dek kamu ndak ada niat buat tukar tambah? Masmu yang satu itu kayaknya harus dituker deh!" celetuk Gus Fathan dengan nada suara yang terdengar menahan kesal.
Kaila menoleh sebentar ke arah Gus Fathan. "Gitu-gitu juga kakak iparmu loh Mas!" kata Kaila mengingatkan sang suami.
Gus Fathan menghela napasnya pelan dan mengulangnya beberapa kali. "Yo weslah... Sini Zidane biar Mas aja yang bawa," balas Gus Fathan pada akhirnya. Setelah itu diambil alihnya Zidane yang tertidur pulas di gendongan Kaila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Kaila
Spiritual‼️CERITA LENGKAP‼️ [AL FATIH SERIES 1] Kisah ini tentang Kaila seorang gadis 19 tahun yang diam-diam mengagumi seorang Gus di pondoknya, tapi apa mau dikata jika sosok dia bukanlah jodohnya melainkan jodoh sahabatnya. Lalu tak berselang lama ia men...