‼️CERITA LENGKAP‼️
[AL FATIH SERIES 1]
Kisah ini tentang Kaila seorang gadis 19 tahun yang diam-diam mengagumi seorang Gus di pondoknya, tapi apa mau dikata jika sosok dia bukanlah jodohnya melainkan jodoh sahabatnya.
Lalu tak berselang lama ia men...
"Dia hadir hanya sementara tapi sosoknya akan selalu terkenang selamanya."
Ahmad Fathan Zhafran
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Welcome and goodbye Baby Keela🥺❤️ . . .
"Percayalah tidak ada yang pernah menetap di sisi kita kecuali Allah, karena pada dasarnya kita semua hanya sekadar singgah."
PermenKapas_04
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berita duka sudah tersebar luas di penjuru Pondok Pesantren Al Ikhlas. Bahkan beberapa santri dan santriwati dari Pondok Pesantren Al Anwar juga ada di sini sekarang.
Tak sedikit dari mereka yang merasa kehilangan sosok malaikat kecil pesantren. Bidadari kecil Al Ikhlas dan Al Anwar telah pergi.
Meskipun Ning kecil mereka belum sampai terlahir ke dunia. Namun, saat masih berada di dalam kandungan sang ibu, sosok kecil itu seolah telah ikut hadir bersama mereka.
"Ya Allah, j-jujur aku gak nyangka ujiannya Ning Kaila sama Gus Fathan akan sepedih ini," kata Nina disela-sela tangisnya.
Saat ini para santri dan santriwati memang diminta untuk melakukan do'a bersama di masjid dan sebagian juga ada yang ditempatkan di pelataran masjid. Semua itu saking fullnya masjid pondok pesantren Al Ikhlas, karena banyak santri dan santriwati yang ingin ikut andil mendo'akan.
Banyak alumni pondok yang juga turut hadir saat ini. Para kerabat dan tetangga sekitaran pondok banyak yang turut hadir untuk ikut mendo'akan malaikat kecil Fathan dan Kaila.
Siva yang duduk tepat di samping Nina hanya bisa mengangguk mengiyakan, air matanya juga terus mengalir.
×××
Tak jauh berbeda dengan suasana di pondok pesantren Al Ikhlas. Di rumah sakit Fatihah kesedihan juga menyelimuti dengan begitu kelamnya.
