•|| JUK-31

32.6K 2.9K 120
                                    

"Bantu saya untuk mencintai kamu boleh?"

REVAL FAHMI MUZZAKY

.
.
.

Part ini mungkin akan lebih banyak interaksi Reval sama Zahra ya, jadi semoga kalian suka🥰

Happy Reading ❤️

Suasana siang hari di Pondok Pesantren Nurul 'Ulum memang sangat menyejukkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana siang hari di Pondok Pesantren Nurul 'Ulum memang sangat menyejukkan. Bahkan ditambah udara semilir yang menerpa wajah kedua pasangan suami-istri muda, yang tak lain adalah Gus Reval dan Zahra.

Keduanya saat ini tengah menikmati keindahan alam yang terletak di belakang pesantren milik keluarga Zahra yang memang bertempat di Batu, Malang. Jika siang hari mungkin akan menyejukkan, namun saat malam hari mah jangan ditanya betapa dinginnya.

Di daerah tempat tinggal Gus Reval tepatnya di Blitar pun juga dingin. Namun, tidak sedingin di tanah kelahiran Zahra.

"Gus, Zahra boleh nanya sesuatu?" tanya Zahra yang tak tahan karena keadaan yang terlalu hening sedari tadi.

Mereka dari tadi hanya asyik terdiam dengan mata yang fokus pada pemandangan kebun sayur di depan sana. Sebab semua sayuran yang dimasak para santri di sini juga berasal dari kebun belakang pesantren.

Mereka yang menanam dan mereka pula yang memanen, hanya saja tanahnya adalah milik keluarga ndalem itu saja. Di pondok pesantren Nurul 'Ulum selalu diadakan iuran untuk membeli bibit sayuran dan untuk kebutuhan perawatan seperti pupuk, obat serangga, dkk.

Gus Reval menoleh sebentar pada Zahra, "Mau nanya apa, Ning?

"Emm... Maaf sebelumnya kalau di sini Zahra sedikit lancang, tapi kalau boleh tahu kenapa waktu itu Gus Reval menerima perjodohan ini?"

Keadaan hening untuk sesaat karena baik Gus Reval maupun Zahra tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Apa Ning Zahra sangat membutuhkan alasan itu? Maksudnya saya, di pernikahan kita yang sudah memasuki 2 bulan lebih. Kenapa baru tanya sekarang?" tanya Gus Reval balik dengan kembali menyenderkan tubuhnya pada pohon besar yang ada di sana dan dengan mata terpejam, mungkin untuk lebih menghayati nuansa alamnya.

Dengan perasaan gugup, Zahra beberapa kali meremas kedua jari-jemari miliknya. Kepala perempuan cantik ini juga menunduk begitu dalam. Di saat sang suami bisa dengan santai menyenderkan tubuhnya, sebaliknya Zahra malah duduk dengan menegakkan tubuh saking groginya.

"S-saya t-takut," lirih Zahra begitu gugup.

Perlahan tapi pasti, Gus Reval mengubah posisinya menghadap Zahra, istrinya. Zahra yang merasa jika Gus Reval tengah memandangi, pada akhirnya juga mendongakkan pelan kepalanya.

Di sana tercetak jelas senyuman tipis dari seorang Reval Fahmi Muzzaky Al Fatih. Bahkan Zahra yang melihat nyaris tertegun saking syoknya, karena meski sudah menjadi suami dan istri, Reval sangat jarang menunjukkan senyumnya.

Jodoh Untuk Kaila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang