•|| JUK-55

15.4K 1.6K 89
                                    

"Apa-apa yang tidak sesuai jalannya, akhirnya juga akan sia-sia. Bukankah begitu?"

Muhammad Abbad Fazal

.
.
.

Suara lenguhan seorang pria kisaran umur akhir dua puluhan terdengar memenuhi sebuah kamar hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara lenguhan seorang pria kisaran umur akhir dua puluhan terdengar memenuhi sebuah kamar hotel. Sedangkan tak jauh terdengar suara gemericik air di dalam kamar mandi yang menandakan jika ada orang di dalamnya. Sinar matahari juga sudah mulai merembak masuk melalui sela-sela jendela kaca yang tirainya sedikit tersingkap.

"Eungh... Jam berapaaa nih?" racau si pria yang tangannya juga tengah sibuk meraba-raba sesuatu di atas nakas dengan mata yang masih tertutup.

Perlahan mata itu mulai terbuka saat sudah menemukan barang yang ia cari. "Jam 8 pagi? Oh masih pagi...," monolognya cuek.

"HAH?! JAM 8?!" Pria itu sontak langsung terduduk di atas ranjang ketika sudah mulai mendapatkan kesadarannya kembali. Namun, tak sampai di situ kejutan yang dirinya dapatkan. Mata belo itu kembali melotot saat menyadari dirinya yang tak mengenakan pakaian sebiji pun.

"ANJING! APA-APAAN NIH!" umpatnya tak tertahankan.

Ceklek!

"Ckk... Berisik banget sih lo!" semprot seorang wanita yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan pakaian kekurangan bahan yang tentunya juga berwarna merah ditambah rambut basahnya.

"Gila lo Va?! Sumpah baru tahu gue ada perempuan murahan yang nekat perkosa cowok!" Reaksi yang ditunjukkan oleh si wanita bergaun merah itu justru hanya terkekeh dan masih begitu asyik mengeringkan rambut panjangnya menggunakan handuk.

"Call me Laura, Dewa!" balas wanita itu santai dan tentunya sangat sangat keluar dari topik pembicaraan.

"Ah dan satu lagi! Emang ada ceritanya cewek perkaos cowok?! Ckk... Orang situ duluan yang mulai. Gue cuman mempercepat aja sih dengan ngasih kopi yang lo minum obat perangsang, gimana baik kan gue? Oh tentu...," imbuh wanita bergaun merah itu teramat santai yang tak lain adalah Siva, ah atau Laura Sivanne tepatnya.

"Ah satu lagi! Lo tenang aja, gue gak bakalan minta tanggung jawab kok kalau semisal gue nanti hamil. Yang  gue butuhin cuman benih lo doang." Dewa yang mendengar perkataan Siva tentu saja semakin meradang.

"Dan gue gak bakalan diem aja kalo lo sampek berani nyentuh keluarga Kaila lagi, Laura!" Setelah mengatakan hal itu, Dewa segera memunguti pakaiannya yang sudah berserakan kemana-mana dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi dengan membanting keras pintunya.

Brakk!

Laura yang saat itu duduk di single sofa yang ada di sana hanya terkekeh kecil menanggapinya dengan tangan kanan yang asyik memutar-mutar segelas wine. Laura Sivanne adalah nama asli dari Siva yang selama ini lebih dikenal sebagai Siva Putri Pramono. Memalsukan identitas itu hal yang sangat mudah untuknya dan semuanya hanya perlu uang.

Jodoh Untuk Kaila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang