•|| JUK-25

42.9K 3.3K 100
                                    

"Lepaskanlah yang sudah pergi dan sambutlah dia yang datang."

AZKAILA MAHIDA
.
.
.

Sebelum baca part ini ada yang mau disampein ke aku gak?🤭

Kalian maunya cerita ini tuh sad di tengah apa sad di ending? Kan yo ndak afdol kalo isinya happy terus😂

Semoga suka sama part ini ya, happy reading 😘

.

"Kai, kamu udah pernah liat wajah istrinya Gus Fathan secara langsung apa belum?" Kaila yang tengah mengemas beberapa barang miliknya menoleh ke arah Nina yang sekarang sedang menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kai, kamu udah pernah liat wajah istrinya Gus Fathan secara langsung apa belum?" Kaila yang tengah mengemas beberapa barang miliknya menoleh ke arah Nina yang sekarang sedang menatapnya.

"Emm... belum pernah sih, emang kenapa?" tanyanya balik.

Nina menggeleng pelan. "Ya gak papa sih, aku cuman penasaran aja. Soalnya pas haflah 4 hari yang lalu tuh,z pas beliau pakai cadar aja aura kecantikannya udah keluar banget. Pantes aja sih kalo Gus Fathan bisa bucin gitu sama Ningnya," jelas Nina dan melanjutkan kegiatannya mengemas barang.

Senyuman tipis terpatri pada wajah ayu Kaila, "Kamu gak tau aja, Nin. Istrinya Gus Fathan yang kamu maksud itu ada dihadapanmu sekarang," batinnya.

Sebenarnya Kaila memiliki alasan kenapa dirinya tidak pernah menunjukkan jika ia adalah seorang Ning dan sekarang ditambah dengan status barunya sebagai istri seorang Gus Fathan.

Alasan Kaila adalah karena dirinya pernah memiliki trauma. Dan semua itu karena statusnya sebagai seorang Ning, apalagi keluarganya termasuk keluarga yang terpandang. Dulunya Kaila adalah anak yang sangat lugu, sehingga banyak yang memanfaatkannya untuk mendekati kakak kembar maupun pamannya.

Mungkin jika hanya menitipkan hadiah Kaila tidak masalah, tapi dulu sekali ia pernah menolak beberapa kali karena sudah terlalu lelah. Di lain itu ketiga lelaki yang menjadi incaran teman-temannya, juga sudah menolak keras.

Tapi mereka seolah tak punya pendengaran yang normal, justru Kaila lah yang menjadi korban bullying. Pernah beberapa kali Kaila pulang dalam keadaan mengenaskan, entah itu pakaiannya yang kotor, tubuhnya yang terdapat beberapa luka ataupun hal lainnya.

Sejak saat itu Kaila memilih pindah sekolah dan merahasiakan identitas aslinya. Bahkan hanya santri pondok milik Abahnya saja yang mengetahui identitas aslinya. Dulu memang Kaila serta kakak-kakaknya sekolah di luar lingkungan pondok pesantren, tapi saat masuk ke jenjang SMA dirinya sekolah dan mondok di Blitar, Jawa Timur tepatnya di pondok pesantren Al Ikhlas.

Jodoh Untuk Kaila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang