"Jangan takut jika ada yang hilang, karena saat sesuatu yang kamu anggap baik hilang dari hidupmu, percayalah jika yang jauh lebih baik tengah menanti di ujung sana."
Muhammad Abbad Fazal
.
.
.Seorang lelaki berparas tampan yang penampilannya jauh dari kata baik itu, saat ini tengah duduk termenung di kursi tunggu depan ICU. Air matanya sedari tadi juga terus mengalir tanpa henti.
Bayang-bayang obrolannya dengan teman sang kakak, masih begitu terngiang di pikirannya. Rasa sesak seperti tertimpa batu besar juga ia rasakan saat ini.
FLASHBACK ON
"Di sini ada yang bernama Fathan?" tanya salah satu suster yang baru saja keluar dari ruang ICU, tempat Ustadz Ibrahim dirawat dalam beberapa hari terakhir.
Merasa terpanggil, Gus Fathan lantas bangkit dari duduknya dan menghampiri suster muda berhijab putih yang beberapa menit lalu baru saja keluar dari ICU.
"Saya Fathan. Ada apa Sus?" tanya Gus Fathan dingin tapi tersirat rasa khawatir didalamnya.
"Pasien sedari tadi memanggil nama Fathan, Pak. Mungkin beliau ingin berbicara dengan anda," terang Suster bernametag Vida dengan ramah.
Gus Fathan mengedarkan pandangannya pada Abbad dan Wildan, yang dibalas anggukan oleh keduanya. "Apakah saya boleh masuk, Sus?" tanya Gus Fathan memastikan.
Anggukan diberikan oleh Suster Vida, "Boleh Pak, tapi sebelum itu Bapak bisa berganti dengan pakaian steril dulu ya. Mari ikut saya!"
"Saya saja yang berjalan di depan Suster. Nanti Suster tinggal memberitahu arahnya kepada saya," kata Gus Fathan tak terbantahkan.
Suster Vida ingin protes saja rasanya kepada lelaki tampan di hadapannya saat ini. "Tapi kenapa, Pak?" tanyanya pada akhirnya.
"Karena pada dasar dan adabnya, seorang wanita harus berjalan di belakang laki-laki. Jika dia berjalan di depan seorang lelaki, tidak menutup kemungkinan lelaki di belakangnya akan melihat lekuk tubuhnya dan hal itu juga yang bisa menjadikan bibit-bibit kemaksiatan," jelas Gus Fathan.
Suster Vida menunduk dalam, ternyata ilmu agamanya sangatlah minim sampai hal seperti itu saja ia tidak mengetahuinya. Jika boleh, dirinya juga ingin memiliki suami seperti lelaki di hadapannya ini. Namun, ia sudah mengetahui satu fakta apabila lelaki bernama Fathan yang berdiri tegak tak jauh darinya ini sudah memiliki istri. Tetapi yang terpenting adalah ilmu agamanya setara dengan lelaki tinggi tampan di depannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Kaila
Spiritual‼️CERITA LENGKAP‼️ [AL FATIH SERIES 1] Kisah ini tentang Kaila seorang gadis 19 tahun yang diam-diam mengagumi seorang Gus di pondoknya, tapi apa mau dikata jika sosok dia bukanlah jodohnya melainkan jodoh sahabatnya. Lalu tak berselang lama ia men...