•|| JUK-20

44.8K 3.6K 275
                                    

"Apa yang sudah ditakdirkan untukmu pasti akan kembali padamu entah bagaimana caranya."

JODOH UNTUK KAILA

.
.
.

Mau nanya dong, menurut kalian tuh cerita ini kayak gimana sih? Pasaran banget gak sih atau aneh gitu?

Jujur aku kayak gak pede banget sama cerita ini😭😭 Tapi makasih ya buat kalian yang selalu dukung aku buat terus semangat update😊

Jujur aku kayak gak pede banget sama cerita ini😭😭 Tapi makasih ya buat kalian yang selalu dukung aku buat terus semangat update😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fathan yang baru turun ke lantai bawah celingukan sendiri mencari sosok istri kecilnya.

"Nyari apa, Le?" tanya Umi Fatimah yang bingung dengan tingkah anak keduanya.

Merasa terpanggil, Fathan segera memfokuskan diri pada sang ibu.

"Emm.... I-itu istrinya Fathan mana ya?"

"Oalah, nyari istrimu?" ulang Umi Fatimah yang diiyakan oleh Gus Fathan.

"Kaila tadi pamit ke dapur, Le!" sahut Umi Alma yang sedari tadi memperhatikan interaksi ibu dan anak itu.

Fathan tersenyum tipis, "Terima kasih,Umi."

Umi Alma balas mengangguk. Setelah itu Fathan segera menuju ke tempat istrinya berada.

"Ck ck ck, padahal baru juga sah belum ada setengah hari tapi si Fathan udah nempel aja," cibir Kyai Fajar.

"Kayaknya es batu mulai meleleh nih hahaha..." imbuh Kyai Faisal dengan diselingi kekehan kecil.

Semua yang ada di sana tertawa saat membicarakan Kaila dan Fathan, ya kecuali 2 sad boy kita.

Sedangkan yang dibicarakan yaitu Fathan dengan langkah ringan menjalankan kakinya menuju dapur. Apalagi jika bukan untuk menemui istrinya.

Ketika Fathan sudah berada di ambang pintu dapur. Pemandangan di depan sana langsung membuat dirinya mengernyit bingung. Apalagi saat matanya menyoroti sosok perempuan mungil yang duduk meringkuk di lantai dengan tangan yang terlihat meremas perutnya.

"Ya Allah, kamu kenapa?" panik Gus Fathan setelah sampai di samping Kaila yang nampak meringis kesakitan.

"Sa-sakit..." lirih Kaila yang justru membuat Fathan kalang kabut.

"Apanya yang sakit, sayang?" tanya Gus Fathan lembut, padahal jauh di sana dirinya sudah panik bukan main. Belum lagi saat tangannya ingin mengelus pipi mulus Kaila, justru si empunya malah menghindar.

Kaila yang sekilas melihat perubahan ekspresi wajah suaminya pun pada akhirnya angkat bicara, "M-mas Athan kan sudah wudhu'. Nanti kalau nyentuh Lala ya batal dong wudhu'nya."

Gus Fathan menghela napas lelah, "Dek! Urusan wudhu' Mas batal kan nanti bisa ambil wudhu' lagi! Sekarang ini yang terpenting ya kamu!"

"Kenapa hmm?" Kaila menutup matanya sebentar antara menahan sakit dan merasakan tangan dingin Gus Fathan yang sudah bertengger manis pada pipinya.

Jodoh Untuk Kaila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang