"Lebih baik aku kehilangan setelah memiliki, daripada harus merasa kehilangan padahal belum pernah memiliki sejak awal."
REVAL FAHMI MUZZAKY
.
.
.
Aura dingin menyelimuti area dapur ndalem yang di sana ada 2 Gus keturunan Al Fatih. Gus Fathan menatap dingin kakaknya, masa bodoh dengan tata krama kepada yang lebih tua. Jika hal itu menyangkut istrinya, Fathan tidak akan pernah pandang bulu."Seharusnya aku yang ada di posisimu saat ini, Than!"
Fathan terkekeh pelan ketika mendengar perkataan kakak sulungnya itu.
"Tapi kalau namaku yang tercetak jelas di lauhul mahfudz Kaila. Emangnya Mas bisa apa? Mas itu orang paham agama, apakah pantas jika masih menyukai orang lain di saat Mas sendiri sudah mempunyai seorang istri?"
"Sadar Mas! Hargailah dia yang menjadi milikmu, sebelum nanti kehilangan yang akan menyadarkanmu."
Senyuman sinis kini tercetak jelas di bibir berwarna pink alami milik Gus Reval. "Kamu tahu? Bahwa istrimu dulu juga menyukaiku? Hanya saja takdir yang tidak mengizinkan kita bersatu."
"Aku tahu. Toh mau bagaimana pun sekarang Kaila adalah milikku. Jadi mau Mas Reval jungkir balik sekalipun, Kaila juga sudah menjadi hak patenku," balas Gus Fathan dengan begitu santai.
Uhuk! Uhuk!
Kedua pria dewasa itu spontan menoleh ke arah Kaila yang saat ini tengah berusaha menghentikan batuknya karena tersedak.
"Duh... Adek tuh ya! Kalau makan yo mbok yang kalem gitu loh," omel Gus Fathan yang juga bersamaan mengangsurkan segelas air mineral pada sang istri.
Iya, sedari tadi Kaila malah asyik memakan mie instan yang tadi dibuatnya, setelah merampas sosis dari tangan sang suami. Ia sangat masa bodoh dengan apa yang sedang diperdebatkan kakak beradik itu. Intinya ia kenyang yang lain mah terserah.
Kaila yang sudah berhasil meredakan batuknya, dengan cepat menatap sinis lelaki tampan yang ada di hadapannya saat ini.
"Dasar gak peka! Ini juga karena kamu kok. Sadar gak tadi ngomong apaan?" geruduk Kaila dengan diliputi wajah kesal yang sayangnya justru terlihat begitu imut di mata Gus Fathan.
Dengan menggaruk belakang kepalanya, Gus Fathan menatap Kaila dan jangan lupakan senyuman pepsodent yang juga tersuguh di sana.
"Lagian kan emang bener kalo kamu itu miliknya aku. Terus salahku dimana coba?"
"Salahnya?" balas Kaila tak percaya. Apa Gus Fathan yang gantengnya sungguh Masyaa Allah ini tidak sadar jika pernyataannya tadi hampir membuat Kaila jantungan? Emang lelaki tuh gak ada yang peka!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Kaila
Spiritualité‼️CERITA LENGKAP‼️ [AL FATIH SERIES 1] Kisah ini tentang Kaila seorang gadis 19 tahun yang diam-diam mengagumi seorang Gus di pondoknya, tapi apa mau dikata jika sosok dia bukanlah jodohnya melainkan jodoh sahabatnya. Lalu tak berselang lama ia men...