"Sederhana saja, jangan simpan namanya dalam hatimu tapi langitkan lewat do'a. Karena hati sifatnya mudah dibolak-balikan, sedangkan do'a selalu tersimpan sampai kapanpun."
Ahmad Faris Zidane
.
.
."Mas, kamu lagi ngapain sih?! Lama banget iiish...," kesal Zahra dengan menatap tajam pintu kamar mandi.
Kedua pasutri itu, memang sudah tidak tinggal lagi di ndalem. Gus Reval diam-diam telah menyiapkan sebuah rumah minimalis bergaya modern yang juga masih berada di kawasan pesantren.
Sejak 5 bulan yang lalu, pasangan Gus dan Ning itu sudah tinggal di rumah mereka sendiri. Meskipun lebih kecil dari ndalem Kyai Fajar, tetapi rasa nyaman lebih terasa jika sudah memiliki rumah sendiri.
"Mas Reval! Ayo to! Ih aku berangkat sendiri nih ke ndalem!" ancam Zahra tak kehabisan akal.
"Ya Allah, Adek..."
"MAS DI DALEM KAMAR MANDI!" peringat Zahra keras.
"Astaghfirullah..."
"MAS JANGAN LATAH!" semprot Zahra lantang.
"TEROOOS AKU KUDU PIYE...!" balas Gus Reval frustasi.
"Yaaa... Cepet keluar pokoknya! Ini Kaila udah pulang, masa iya aku telat kesananya siiih...!"
"Sabar atuh Dek, ini Mas masih cebok!" Memang sedari tadi subuh Gus Reval sudah bolak-balik ke kamar mandi mungkin ada sampai 3 atau 4 kali.
Gara-garanya karena semalam Zahra ngidam seblak yang level pedasnya di atas rata-rata. Zahra yang makan? Oh tentu tidak, karena pada akhirnya Reval lah yang dijadikan tumbal oleh bumil satu ini.
Ceklek!
Mata Zahra berbinar senang saat melihat suaminya berjalan keluar dari kamar mandi. Kakinya juga segera melangkah menghampiri lelaki yang ia cintai itu.
"Let's goooo!!" seru bumil itu kesenangan seraya menggeret lengan sang suami.
Namun, bukannya ikut beranjak dari tempatnya berdiri, Gus Reval justru tetap diam di tempat dengan tangan yang bersedekap dada. Tatapan matanya nampak sangat dingin.
Zahra yang merasa berat karena suaminya tak bergerak seinci pun, segera membalikkan badan. Pandangan matanya juga ikut beralih menatap Gus Reval.
"Mas Reval kenapa sih? Memperlama waktu deh!" semprot Zahra menahan kesal.
Gus Reval sedikit merendahkan tubuh agar kepalanya sejajar dengan Zahra. Matanya menatap Zahra dalam beberapa saat. Lelaki 26 tahun itu semakin mempersempit jarak antara ia dan sang istri. Bahkan Zahra sampai memejamkan matanya kuat-kuat.
Pletak!!
Cepat-cepat Zahra membuka mata. Tangannya juga reflek menyentuh dahi yang baru saja menjadi korban penyiksaan pria tampan di hadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Kaila
Spiritual‼️CERITA LENGKAP‼️ [AL FATIH SERIES 1] Kisah ini tentang Kaila seorang gadis 19 tahun yang diam-diam mengagumi seorang Gus di pondoknya, tapi apa mau dikata jika sosok dia bukanlah jodohnya melainkan jodoh sahabatnya. Lalu tak berselang lama ia men...