•|| JUK-53

15.9K 1.7K 115
                                    

"Tidak ada yang tidak mungkin selama Allah yang menentukan."

PermenKapas_04

.
.
.

Hari sudah sangat malam dan semua orang juga sudah tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah sangat malam dan semua orang juga sudah tertidur. Namun, kali ini berbeda dengan tidurnya seorang ibu muda yang terlihat begitu gelisah. Keringat dingin juga keluar dengan sangat banyak.

Mata Kaila mulai terbuka sedikit ketika merasakan bagian perutnya mulai terasa nyeri. Saat matanya mulai terbuka sedikit, dirinya melihat ada sesosok wanita bergaun merah yang sedang menduduki dirinya dengan tangan yang terus menekan-nekan perutnya dengan gerakan yang cepat.

Sungguh Kaila terkejut bukan ketika melihat sosok itu, tapi dirinya harus tetap berusaha tenang. Wajah itu menatapnya dengan senyuman sinis tapi sayangnya tak terlalu jelas.

Di dalam hati Kaila terus menyebut asma-asma Allah, membaca ayat kursi dan membaca 2 ayat terakhir surah Al Baqarah. Tak berselang lama alhamdulilah, akhirnya sosok itu menghilang entah kemana dan hanya rasa syukur dan legalah yang bisa Kaila ungkapkan di dalam hatinya.

Tapi sebelum menghilang, samar-samar Kaila mendengar suara. "Pergi dari Fathan atau mau anakmu mati lagi?!" Tubuhnya juga belum bisa digerakkan seperti biasanya, entahlah seperti ada yang memberikan lem di setiap bagian tubuh miliknya. Beberapa kali ia juga berusaha tapi selalu gagal.

Namun, matanya bisa terbuka lebar sekarang. Tentu saja Kaila juga melihat dari ujung mata saat suaminya yang justru tertidur sangat nyaman dan tentram di sampingnya. Lelaki itu seolah tak terganggu sama sekali. Padahal Kaila ingat betul jika saking brutalnya aksi sosok tadi, membuat ranjangnya sampai bergoyang beberapa kali.

Matanya juga beralih ke sekitaran perut rata dan kasur yang ditidurinya, tapi syukurlah tidak ada hal yang aneh. Pikirannya masih terus berterbangan memikirkan siapakah sosok itu tadi. Jika ia ingat kembali, mungkin sudah 4 kali ini dirinya mengalami mimpi yang sama.

"Kai?!"

"Kaila?!"

"AZKAILA MAHIDA!"

BYARR!

Mata Kaila langsung terbuka dengan sangat lebar dan napasnya terlihat sangat terengah-engah, seolah baru saja berlari beberapa kilometer. Kaila menatap semua keluarganya yang mengelilinginya dengan tatapan heran. Kenapa mereka semua ada di kamarnya? Ada apa dengan dirinya?

"Kamu mimpi apa, Dek?" tanya Gus Fathan lembut seraya mengusap pelan rambut hitam legam istrinya yang memang sengaja diurai. Kaila yang ditanya seperti itu tentu saja menatap suaminya penuh keheranan.

Jodoh Untuk Kaila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang