26.»Hello Kitty

47.1K 4.7K 244
                                    

Baca ini nggak gratis, saya cuma minta vote dan komennya. Apa itu lebih syuulit daripada melupakan Reyhan???
.
.
.

Pokoknya Aza bakal cari cara supaya kak Gagak nggak lakuin hal mengerikan itu lagi ...."

"Tapi Aza nggak tau caranya gimana. Mencegahnya saat lagi melakukan itu, sama aja Aza masuk ke lembah kematian," lanjutnya bermonolog.

Pusing memikirkan itu, Aza beralih memperhatikan handphone di tangannya.

Merasa penasaran dengan isinya, jari Aza mulai berselancar di layar benda persegi panjang tersebut. Hal yang pertama kali menarik perhatiannya adalah galeri foto.

Namun, setelah membukanya Aza hanya bisa melongo melihat isinya. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

"Ini beneran handphonenya kak Agra?" pekik Aza.

Pintu dibuka secara tiba-tiba. Di sana ada Agraven dengan raut wajah paniknya. " Ada apa?" tanyanya. Kakinya melangkah mendekat ke arah Aza.

Laki-laki itu sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Kaos warna biru polos dengan celana pendek selutut.

"I-ini hp Kakak? Bukan Banggal?" tanya Aza tidak yakin.

Alis Agraven mengerut. "Hp saya," akunya.

"N-nggak mungkin," balas Aza terbata-bata.

"Apa yang nggak mungkin?" Agraven ikut duduk di samping Aza.

Perempuan itu menunjukkan layar ponsel Agraven yang memamerkan foto boneka yang banyak digemari oleh anak-anak perempuan serta identik dengan warna pink.

"Hello Kitty?" gumam Aza setengah tidak percaya. Seorang Agraven ternyata menyimpan banyak gambar Hello Kitty di ponselnya.

"Kenapa?" tanya Agraven heran.

"Kamu suka Hello Kitty, Kak?" tanya Aza dengan mulut melongo. Melihat itu Agraven dengan berani memajukan wajahnya mendekat ke wajah Aza. Refleks perempuan itu memundurkan wajahnya.

"Emang kenapa kalau saya suka?" tanyanya dengan deep voice yang semakin membuat jantung Aza seakan-akan ingin copot, terlebih lagi wajahnya hanya berjarak sejengkal saja.

"M-masa psikopat suka sama Hello Kitty," cicit Aza. Sedikit geli mengatakan itu. Sebenarnya Aza ingin tertawa, tapi takut. Agraven bisa saja bermacam-macam dengannya. Bahkan bisa saja ia dibunuh.

"Hello Kitty itu menarik ...." ucap Agraven. Ia kembali memberi jarak antara wajah mereka. Hal itu membuat Aza akhirnya bisa bernapas dengan lega.

"Seperti kamu," lanjut Agraven.

Aza mencebik mendengar itu.

"Hello Kitty itu menyeramkan asal kamu tau," ujar Agraven lagi. "Penuh dengan misteri," lanjutnya.

Kening Aza berkerut. "Berarti Aza menyeramkan dan penuh misteri, dong?"

Agraven terkekeh. "Bukan. Maksud saya menariknya," jawab Agraven.

"Kamu jangan mikir aneh-aneh tentang Aza, ya, Kak!" ancam Aza saat melihat tatapan Agraven.

"Kan emang pernah aneh-aneh," jawab Agraven. Lagi, pria itu terkekeh. Sedangkan Aza bergidik mengingat itu.

"Ketahuan kamu yang mikir aneh-aneh," kata Agraven sambil mendorong kening Aza pelan.

Perempuan itu langsung menggeleng kuat.

"Mau tau tentang Hello Kitty?" tanya Agraven, balik ke pembicaraan awal tentang Hello Kitty.

"Dia boneka yang imut, kesukaan anak-anak. Dulu Aza juga suka, tapi sekarang nggak lagi." Aza menjawab.

AGRAVEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang