"SHAAA ANJIR WOY NGAPAIN LO!"
Sasha menghela nafas, orang-orang ini..
Sekali saja berpositif thinking masa ngga bisa?
"SHA JANGAN NEKAT ANJING! SINI CERITA SAMA KITA-KITAA!" Arya semakin was-was ketika Sasha berdiri, terlihat ingin menerjunkan dirinya jatuh.
"Sha kalo bundir jangan disini. Kurang tinggi gedung nya SMP Bestari. Mending di gedung SMA nya aja," usul Zegran yang bikin Bagas nempeleng kepala temannya.
"Lo kalo goblok jangan sekarang anjeng!" ucap Xavier menampar kepala Zegran,
Ngenes dah pala Zegran.
"Shaa, kalo ada masalah, lo janji kan cerita sama gue? sini ayo turun terus nangis sama gue, gue 24/7 free buat lo.." ucap Bagas sambil perlahan mendekati Sasha.
Sasha menatap aneh 6 orang laki-laki itu, kemudian menghela nafas.
"Gue cuma duduk, bukan bunuh diri." jelasnya yang membuat 6 orang itu menghela nafas lega.
"Gue kira mau bundir anying. Ya udah sini hayuk turun pegangan sama gue," Arya berjalan cepat mendahului Bagas dan meraih tangan Sasha.
Sasha mengambil tangan Arya, Arya membantunya untuk turun pelan-pelan.
"Gue baik-baik aja kok." ucap Sasha sambil menepuk-nepuk roknya.
"Gila, gue nyaris dibunuh sama tatapannya Indy kalo aja tadi ngga konek sama tatapan matanya!" cerita Arya sambil menggandeng Sasha untuk berjalan.
"Bener! lo lagian ngapain juga duduk posisinya kaya gitu? noh liat dibawah rame ada polisi sama ambulan dikira lo mau lompat." Lio menunjuk bawah, membuat Sasha berbalik untuk melihatnya.
"Ya Allah ya Rabbi," keluh Sasha sambil menepuk jidatnya pelan.
"Lo sih aneh-aneh. Kuy balik! ngga mau musuhan gue sama Zey," ajak Bryan kemudian melengos pergi bertiga bersama Zegran dan Xavier.
Sasha menghela nafas, "siapa yang manggil? alay banget" dengusnya.
"Yeu! Kayanya sih, si kakel itu," Arya tetap setia menggandeng Sasha,membuat Sasha menepis pelan tangan Arya.
"Jahat amat si Sha! hati mungiel gue tergores ini!" ucapnya Alay.
"Namanya Fatar kalo nggak salah. Panik banget dia tadi," jelas Lio.
Sasha mengangguk-ngangguk, walau merasa tidak asing, tapi dia tidak kenal juga.
Paham ga si?
"Kalian duluan aja" suara berat lain menyapa, membuat mereka terhenti sejenak.
Melupakan Bagas yang daritadi tidak bersuara di belakang.
"Eh? yaudah deng. Ayo Yo, balik!" ajak Arya merangkul Lio karena dia sudah peka.
Lio yang agak ngebug iya-iya aja soalnya dicekik+diseret sama Arya.
****
"Lo tau seberapa paniknya gue, Natasha?" Bagas menatap dingin Sasha yang tertunduk menggigit bibir dalamnya.
"Sorry, gue cuma niatan ngademin kepala disini. Tau-taunya heboh.." ucapnya menyesal walau tidak ada nada di ucapannya.
Bagas hanya menghela nafas, "Bang Farzen otw kesini. Dia bener-bener panik sama keadaan lo." ucapnya menetralkan suara dan tatapannya menjadi lembut kembali.
Sasha meringis, "Kabur ya? pleasee?" ajak Sasha.
Bagas menggeleng, "Pulang." ucapnya mutlak.
Dan kemudian, menarik Sasha dalam pelukannya.
"Kalo ada masalah cerita sama gue, ya? gue bakal jadi pendengar yang baik. Ya, walaupun bukan pemberi saran yang baik. Pokoknya cerita ke gue kalau ada apa-apa! lo tau kan, seberapa sayang nya gue ke lo, Asha?" tanya nya.
Asha menganguk, "He'em. Maafin gue ya, Bagas.." ucapnya sambil membalas pelukan Bagas.
Bagas hanya menganguk, "Ayo balik ke kelas,"
Dan mereka pun kembali ke kelas.
****
"Sasha mana?" Farzen celingak-celinguk melihat kelas 8-A sebagian kosong.
"Loh bukannya--"
"Bang Farzen?"
Farzen menoleh, melihat Bagas yang baru datang dari pintu kelas.
"Sasha mana Gas?" tanya Farzen yang membuat Bagas mengerjapkan matanya.
"Nggak ada di dalem?" tanya Bagas balik.
Farzen menganguk, membuat Bagas berdebar. Ia melangkah masuk dan benar,
6 kursi kosong, dan pastinya itu kursi milik SIMBAZ.
Bagas menghela nafas, "Sasha..kabur bareng yang lain kayanya." ucapnya.
Farzen menghela nafas, "Oke makasih," pamitnya kemudian berjalan keluar.
****
"BILA BISA GA SIH LO NGGA ENDEL DULU? CEPETAN BEGO HABIS INI PERGANTIAN PELAJARAN!" Zey berteriak kesal saat Bila tidak kunjung memanjat pagar sekolah.
Iya, mereka mau bolos. Eh, kabur maksudnya. Nemenin Sasha yang takut ketemu abangnya.
"BENTAR ANJING INI ROK GUE NYANGKUT BANGSAT! LO PAGER SEBELAH GUE AJA BIAR CEPET!" Balas Bila juga ikut berteriak sambil menyobek roknya yang tersangkut.
Zey mendengus, "YA KALO KITA NAIK BARENG-BARENG ROBOH PAGERNYA BEGOO!" Alya ikut menyahut.
Sedangkan Sasha, Indy, Mela hanya menatap datar dan berjalan keluar sekolah dengan santai.
"Ini bisa di buka, ngapain kalian ngga lewat sini aja? dasar ribet," ucap Mela kemudian mengambil helm nya.
Alya, Zey, dan Bila melongo, tidak menyangka,
"KENAPA NGGAK DARITADI JAENAAAB?!!"
****
#BacotanShaa
baik! special part sdh end!myb yang bertanya-tanya special part itu tentang apaa, ini flashback ya guyss!
jaman-jamannya SIMBAZ sama BBLAXZ masi SD-SMP.
nah, segitu dulu, janlup votement❤️
xoxo,
shaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Class Of Absurd [S.2]
Teen Fiction[BUDAYAKAN BACA DESKRIPSI!] #ClassSeries [S.2] Halo! selamat datang di SMA Bestari! dimana kamu akan bertemu dan berkenalan dengan murid-murid Absurd dan gila dari kelas tersohor disana. Kamu akan bertemu dengan Sasha; si gadis lempeng minim eskpres...