-end

30 11 2
                                    

"Bagas!"

"Bagas tunggu!"

"BAGAS ALGARA!"

Langkah Bagas terhenti dengan terpaksa. tanpa menolehkan pandangannya, ia dengan menatap lurus pandangan didepannya dengan dingin.

"kamu marah sama aku?" tanya Silvya yang tahu tahu sudah berada di samping Bagas.

macam miss.K cuy, melayang anjay.

Bagas terdiam, membuat Silvya ketar ketir.

"Bagas? sayang? my prince?"

"kita selesai."

Silvya melongo. Bagas...sekali nya ngomong cuma dua patah, nyakitin pula.

"kok kamu ngomong gitu? aku salah apa?" dengan berkaca-kaca, ia mengandeng tangan Bagas.

Bagas tetap diam, tidak merespon apapun.

"aku bunuh diri kalo kamu putusin aku!" ancamnya sambil terisak.

Bagas langsung menatap tajam Silvya, meremas kuat tangan gadis itu.

berhasil mengusik Bagas, Silvya diam-diam merasa senang. walaupun tangannya mulai terasa sakit karena cengkraman Bagas tidak main main.

"jangan bodoh" desis laki-laki itu menatap bengis ke arah Silvya.

"s-sakit.." lirih Silvya.

tersadar, Bagas melepas cengkraman nya. kemudian berbalik. tidak ingin menatap wajah di sampingnya.

"kita selesai. gue bosen." ucapnya kejam dengan wajah datar.

bak di tusuk ribuan belati, Silvya langsung melepaskan gandengannya.

"kamu...bohong kan?"

Bagas memutar bola matanya, muak. pertanda ia tak main main.

"tell me, you are lie!" serunya benar benar terisak.

"nggak, nggak bisa! kamu nggak bisa mutusin aku karena alasan remeh gitu!"

"ayo ganti suasana! kamu mau tipe pacaran kaya apa? aku turutin. selama ini kamu yang nurut sama aku, gantian ya? jangan putus" sesenggukan, Silvya masih berusaha meraih tangan Bagas.

Tetap diam, tidak merespon apapun. Bagas diam diam merasa bersalah, tapi ia sudah lelah membohongi hatinya.

"Jawab, please? jangan putus ya? ganti suasana, dan kamu bisa minta apa aja"

"kamu mau ML ? aku bakal turutin" ucapnya mulai ngelantur.

Terusik. Bagas merasa ingin meledak.

"perempuan nggak boleh terlalu murah, Silvya." ucapnya dingin.

maju untuk berhadap-hadapan dengan Bagas, dengan tatapan terluka, Silvya menatap manik gelap Bagas yang menurutnya sangat indah.

"then? aku harus apa? jangan putus.."

"aku, aku gabisa. katanya satu-satunya ML. aku gak pernah ngasih itu, kamu pasti bosen gegara aku ga pernah ngasih kan? nggapapa, aku bakal-"

"gue juga ga semurah itu." menginterupsinya, kalimat Bagas 10x lebih menyakiti nya.

Menghela nafas, ia menatap Silvya dengan dingin.

"denger, Silvya Anindita. lo nggak boleh nyerahin diri lo gitu aja sama laki laki yang nggak sah hubungan nya sama lo. lo juga nggak perlu segitunya buat orang yang udah nggak cinta sama lo." ucapnya semakin kejam.

Silvya terhenyak.

"kamu..udah nggak cin-"

"nggak."

tangisan Silvya semakin keras. menarik perhatian disekitar mereka.

"aku harus apa Bagas? aku gabisa, aku gamau"

"please, kamu rumah aku"

"gue kurang hangat buat jadi rumah"

"it doesn't matter! aku bisa bikin rasanya hangat"

"Sil-"

"kamu suka sama Sasha?" tanya nya mencari penyakit.

Silvya berharap, Bagas menjawab tidak. jika Bagas menjawab iya, Silvya akan benar benar hancur

Terkejut dengan pertanyaan itu, walaupun Lio dan Arya berulang kali memberi pertanyaan yang sama, ia tidak menyangka Silvya akan mengambil resiko yang akan benar benar mematahkan hatinya sendiri.

tahu jawaban Bagas kan?

Silvya semakin panik dan semakin menangis, melihat Bagas yang terdiam.

"bilang nggak, please. say you not love her"

"i do"

JEDER!
"bagas.."

jawaban yang sudah ia kira, tidak ia sangka memang semenyakitkan ini.

haruskah ia selesai?

ia sudah korbankan segalanya, ia harus menyerah?

"kamu, kamu harus tau Bagas.."

"aku bener bener sayang dan cinta sama kamu" ucap nya sambil menunduk dan tersenyum miris.

Bagas hanya diam, diam diam menghela nafas.

mengangkat kepalanya, kemudian tersenyum tulus.

"boleh minta pelukan terakhir?" tanya nya sambil menatap Bagas.

Bagas terkejut, Silvya menyerah semudah itu?

tatapan itu...

"Silvya-"

"For one last time" katanya.

Menghela nafas lagi, ia berbalik.

berjalan cepat, Silvya menubruk tubuh Bagas hingga nyaris Bagas terhuyung.

"aku bener bener cinta kamu Bagas, kamu harus ingat dan tau itu" ucapnya lirih.

Bagas membalas pelukan terakhir mereka, "i know" balasnya membuat tangisan Silvya semakin keras.

hari ini, hari dimana Bagas menyakiti Silvya, dan Silvya benar benar disakiti Bagas.

****

#BacotanShaa
gimana yang berharap mereka putus?

seneng bgt pasti.

jadi, jangan lupa votement, HAHAHAH

calangee ❤️
-shaa

Class Of Absurd [S.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang