"Zey, ayo rapat ke ruang OSIS." Bryan menarik lengan Zey yang sedang berbincang seru dengan Reyhan, salah satu most wanted di SMA Bestari kelas 12.
"Eh, apasih anjir gausa tarik-tarik!" Zey melepas cekalan tangan Bryan dengan kasar. tak lupa tatapan sinisnya pada si partner OSIS nya.
"Zey lo lagi sibuk ya?" Suara bass itu membuat Zey menoleh dengan mimik wajah yang langsung berubah menjadi tersenyum manis, "eh, mayan sih kak. hehehe,"
Bryan mendesis, "Zey sibuk. Sangat sibuk," jawabnya kembali menarik lengan zey dan menyeretnya.
"Apasih anjing?! KAK REYHAN, DULUAN YA! NANTI DI BICARAIN LAGI!" dengan sekejap, Zey bisa merubah nada bicaranya.
Setelah menjauh, barulah Zey dapat mengomel, "Lo tuh ngapain si anjir?! narik-narik segala! Lo kira nggak sakit? Sabar dulu kek gue lagi ngobrol sama kak Reyhan goblok! Ck, jadi kacau kan?! Lagian rapat OSIS masi 10 menit lagi!" Zey berdecak sambil terus nyerocos.
Bryan menjitak pelan kepala Zey, "Lo itu waketos goblok. Harusnya jadi contoh yang baik." desisnya.
"Dahlah anjeng. gausa deket-deket gue!"
****
"Gimana rapatnya yan?" Lio bertanya pada Bryan yang baru masuk ke kelas bersama Zey yang mencak-mencak.
"Gatau gelap," jawab Bryan sambil duduk disebelah Roy yang sibuk chat sama ayang.
Pelangi-pelangi, ayangkah indahmu~
Bercanda. Roy si, naksir A:v
"Zey?" Mela ikut bertanya. Zey hanya berdecak pelan sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Sasha.
"Dijawab ogeb." Indy yang kebetulan main di bangku Nesya-Almara menjitak pelan kepala Zey.
"Bangsat! ngga usah dijitak anjing! nggak lo, nggak Bryan, sama aja! kalian jodoh ya pasti?" Zey menggerutu sambil mengelus pelan rambutnya.
"Dih anjing najis banget sama si Bryan. Oh jadi lo habis dijitak sebelum gue? kasian amat pala lo. Eh otak maksudnya. Udah kecil, tambah kecil." Indy tertawa di ikuti yang lainnya.
"Anak piggy." umpat Zey.
"Cepet jawab kok jing," Mela menabok pelan bahu zey, membuat Zey menggeram kesal, "GAUSAH PAKE FISIK BISA NGGAK SIH? KALIAN KIRA BADAN GUE SAMSAK?!" teriaknya sambil berkaca-kaca.
"Hayolo Zey nangis." Bila mengompori, "Ngawur lo mela, nangis tuh dede nya." tambah Alya.
Sasha menggelengkan kepalanya, kemudian mengelus pelan lengan Zey, "Sabar Zey, nggak boleh gampang marah." tenang nya sambil menarik Zey untuk kembali duduk dan mengusap pelan punggung Zey.
"Ngeselin anjing! huaaa!" rengeknya.
"Cepet jelasin aja, okay?" suruh Sasha kemudian beralih ke ponselnya, tetap mengelus pelan punggung Zey.
"Kita bakal survey ke vila yang dua hari yang lalu kita pilih jam 9 nanti, kalo udah pas, berarti bisa langsung fix. Tapi kalo belum pas ato gimana, bisa nyari yang lain tapi dengan dana yang sama. Finalnya besok." Zey akhirnya menjelaskan.
"Hari ini kalian bawa seragam double nggak? kalo nggak bawa, ganti pake seragam olga aja buat survey nanti." Sahut Bryan.
Roy menaikkan satu alisnya, "Ngapain ganti? ini aja kali. nambahin beban gue aja lo." ujarnya malas.
Bryan merotasikan bola matanya malas, "Ya kalo ngga disuruh gue juga males ya menyia-nyiakan waktu dan suara gue demi memberi amanah ini. Tinggal lakuin ribet banget lo. Salahin pak Yono yang suka meribeti hidupnya dan hidup kita semua." omel Bryan.
Sasha tertawa keras, "Asli, lo mirip emak-emak yan kalo ngomel. Kenapa nggak transgender aja?" usulnya sambil tersenyum tipis.
"Ndasmu transgender." maki Bryan semakin lelah.
"Yang sabar bestie~" semangat Zegran sambil menepuk pelan bahu Bryan.
****
20.30 WIB, SMA Bestari
"WOY BANGUN JING BANGUN! UDAH SAMPE SEKOLAH!" Teriakkan menggelegar dan cempreng dari Kiara membangunkan seluruh warga didunia ini.Bercanda deng, ngoehehehe.
Maksud aing se bus yang ngangkut monyet-monyet kelas MIPA XI-2 hihihi.
"GAUSA TERIAK ANJIR, SUARA CEMPRENG LO MEMBUAT TELINGA GUE BUDEG!" Balas Abel yang memijat pelipisnya pening.
"NGACA LO JINGAN." Sahut Nesya ikut berteriak.
"BERISIK ANJING INI BUKAN HUTAN JINGAN!" suhu of toxic, Alzaira Zeyvana sudah berteriak, maka terdiamlah semua murid-murid berketurunan monyet ini.
Krik krik krik krik~
Bunyi kodok, eh jangkrik, memecahkan hening bus ini.
"Astaghfirullahalzim para ughtea, mulutnyaa~" dengan kompak dan satu pikiran atau telepati, para jantan berucap dengan sok alim dan mengelus dada masing-masing.
"Dih, ayo turun." Indy menatap jijay para jantan tersebut, kemudian mengajak para teman-temannya turun dari bus yang besar nan luas ini walau tidak rela.
"Gue tidur bus boleh nggak sih?" Sasha dengan malas membuka matanya dan menatap sayu Bagas yang mengulurkan tangannya, membantunya berdiri.
"Nggaklah gila!" jawab Bagas sambil menggelengkan kepalanya.
Dasar Sasha!
****#BacotanShaa
bab ini harusnya nggak gini. tapi terlanjur, yaudahlah ya.males revisi juga, lagian ini absurd jd nggak nyambung jg sabi.
btw thank u, and enjoy ya!
janlup votement shaprend❤️
xoxo,
shaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Class Of Absurd [S.2]
Fiksi Remaja[BUDAYAKAN BACA DESKRIPSI!] #ClassSeries [S.2] Halo! selamat datang di SMA Bestari! dimana kamu akan bertemu dan berkenalan dengan murid-murid Absurd dan gila dari kelas tersohor disana. Kamu akan bertemu dengan Sasha; si gadis lempeng minim eskpres...