-Ujian(b)

33 15 2
                                    

"weh tangkep cug kertasnya!"

"eh mana njing?"

"bego itu loh di sampingnya rere"

"ini kah? nih"

"eh thanks re, emang goblouk si Zey ngelempar nya ngga bener"

"asu ya lo! udah di kasih jawaban, ngehina lagi! gue tonjok sini muka lo"

"bacot amat zey, al, nih gue dapet contekan lo dari lio dan bagas"

"anj- demi apa asu?! sini bagi-bagi jing!"

"males bat. dapet apa gue kasih jawaban ke lo?"

"dapet cintanya Zegran bil! sini ah anjing!"

"hadeh, ini pengawasnya malah main game"

"Contekan tidak papa ya adik-adik. yang penting jangan berisik! kalo gue kalah gue suruh kalian ngerjain semua lembar soal baru dalam waktu 30 menit" kata Ivan, pengawas kelas 12 yang malah asik bermain game di ponselnya.

semua berbinar, sedikit ngeri namun juga bahagia.

kayaa..ih boleh nyontek???

"su boleh nyontek jing!"

"njay! sini ah bil jawabannya begoooo"

"apesi gue belum selesai nyatet! sana minta si Bryan!"

"babik!"

Zey menoleh ke arah Bryan yang tidak jauh dari tempat duduknya, kemudian melemparnya dengan pensil cadangannya.

"psst, ketos! oy!" bisiknya sedikit keras.

ctak!
pensil cadangan Zey yang bermotif princess terkena kepala Bryan. eh lebih tepatnya dahi nya sih.

"anj- siapa yang lempar su?" Bryan mengumpat sambil menoleh ke kanan kirinya.

dan menemukan Zey yang menyengir ke arahnya.

Deg!

kok jantungnya jadi berdebar ya?

Bryan terkesima dan terpana untuk sesaat. menatap Zey tanpa berkedip yang membuat gadis itu merasa cringe sendiri.

apa ada cabe nyangkut ya?

maklum, tadi sarapan seblak. agak nyari mati emang.

"sst! Bryan! woy!" panggil Zey yang menyadarkan Bryan.

segera, ia datarkan wajahnya, "kenapa?" tanya nya sambil mengerjakan soalnya lagi. tanpa menatap wajah Zey.

ia jadi blush  sendiri.

Zey mengerjap menatap perubahan ekspresi Bryan, namun segera ia tepis perasaan aneh yang menjalar dihatinya dengan cengiran quda, "minta jawaban dong, hehe" ujarnya.

Bryan menoleh sekilas ke arah Zey, kemudian memutar bola matanya malas, "ambil sendiri. usahain agak beda" ketusnya.

"duh lo mah! ish!" Zey mendengus, merangkak menuju meja Bryan.

melihat pensil princessnya di bawah meja Bryan membuatnya berbinar. dengan segera mengambil pensilnya, dan hendak berdiri.

sadar Zey berada dibawah meja nya, membuat Bryan gemas sendiri. sudut bibirnya berkedut menahan senyum.

melihat Zey yang akan bangkit, dengan segera ia menutupi ujung meja yang sedikit tajam dengan tangannya.

"nah pensil gue! sini kertas jawaban lo! pinjem yah hehe" merampas kertas jawaban ujian Bryan, kemudian merangkak kembali ke mejanya.

bersenandung senang sambil mencatat jawaban Bryan.

Bryan tidak mampu menahan senyumnya.

gemas!

****

"Elen!" Tya berhenti menulis, menoleh ke arah Fano yang cengengesan di sampingnya. Tya menghela nafas, "apa?" tanya nya.

"soal terakhir romawi II apa? kurang ngerti pertanyaannya"  tanya nya sambil berbisik.

Tya menatap Fano, kemudian mencari soal yang ditanyakan oleh Fano.

"Denger baik-baik karena aku nggak suka ngulang. jadi, ini kamu cuma perlu hitung pake rumus--"

"deketan sini, aku nggak denger" Fano menginterupsi, dan menarik lengan Tya mendekat kearahnya.

Tya berdecak, namun tidak menolak. "jangan modus, dengerin, oke?" Tya mulai menjelaskan dengan serius.

sedangkan Fano setengah mendengarkan, setengahnya lebih fokus menatap wajah serius Tya yang terlihat cantik dan menggemaskan dimatanya.

"aku kangen, mau date nggak nanti?" bisik Fano dengan suara rendahnya membuat Tya tersentak.

merinding~

Tersadar, Tya mencubit lengan Fano, "serius bisa nggak sih?!" kesalnya sambil blush.

Fano tertawa,

Tya mode salting sangat imut!

**** 

Sementara Bagas jadi cemas sendiri.

Apa Sasha bisa ngerjainnya?

Sasha lagi apa?

Nggak ketiduran kan?

Minumnya kebawa ngga ya tadi?

Apa gadis itu baik-baik saja?

Sasha, Sasha, Sasha. kepalanya penuh dengan gadis itu. sedangkan 2 lembar kertas yaitu soal dan jawaban di depannya sudah tinggal soal saja karena dirampas teman-teman brengseknya.

tapi ia tidak sadar, otaknya nge blank dan kehilangan fokus memikirkan gadis yang santai-santai saja ingin tidur karena selesai mengerjakan soal dengan baik.

Lio menatap Bagas dengan tatapan geli. ia sangat tau apa yang membuat Bagas hanya terdiam melamun membiarkan jawaban ujiannya dioper sana-sini.

"Sebenarnya hati lo itu ada dimana, Bagas? gue nggak ngerti" 

tentu saja, Lio hanya mampu bertanya didalam hati.

karena ia sudah tau jawaban apa yang ia dapatkan,

"Gue pacaran sama Silvya, berarti Silvya kan?"

karena sepertinya, Bagas sendiri ragu dengan hatinya.

kisahnya rumit, serumit matematika:)

****

#BacotanShaa

Halo ayang! ak kembali mwuaa<3

yuk, votement nyaa<3

janlup yh, selalu happy dan bersyukur!

huehuehue,

shaa

Class Of Absurd [S.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang