"Perhatian-perhatian! seluruh warga sekolah pusat SMA Bestari, di mohon untuk segera berkumpul di aula gedung utama sekolah. Sekali lagi, mohon segera berkumpul di aula gedung utama sekolah. Terima kasih."
"Jingan, gue mau ngantin dahal." Indy menggerutu. Baru saja ia melangkah ke pintu kantin, eh di suruh putar balik ke aula gedung utama.
"Gue pengen pangsit anjrit, huhuhu." Bila yang di samping Indy menyahut dengan membuat mimik sedih.
Biasa, alay.
"Padahal kita bakal di traktir sama baraira kapel jir," Alya ikut menyayangkan. ia sudah tidak bawa money karena iming-imingan traktiran pajak jadiannya Bara dan Aira.
"Semoga ga batal jir. Ayo ke aula," ajak Mela sambil menggandeng Sasha yang tidak berkata apapun.
****
"Angkatan kelas 11 bakal studytour?" Arya menatap tidak percaya ke papan pengumuman sekolah mereka.
"Jir, ngeri bos. Tumben-tumbenan. Biasanya juga kelas 11 dilarang gini-ginian?" Zegran menyahut.
"Mungkin akhirnya peka, bahwa kelas 11 juga butuh jalan-jalan!" Xavier tersenyum senang. berbanding terbalik dengan Bryan yang menggerutu.
"Jalan-jalan apaan? gue jadi panitia anjeng. yang ada gue repot kudu ngurusin kalian-kalian. Nyesel gue mencalonkan diri jadi Ketos. Ngerepotin hidup gue yang penuh beban aje." gerutunya sambil mengacak-acak pelan rambutnya sendiri.
Bagas tersenyum miring, "Derita lo!" ucapnya sambil tertawa.
Yang pasti mereka semua tertawa lah.
Kecuali Bryan tentunya. Dia pastinya sudah misuh-misuh.
****
"ANJEEENG BIS GUE PISAH CUG SAMA KALIAN!" Zey berteriak keras di dalam kantin gedung utama yang sepi. Hanya segilintir murid-murid kelas 10 yang berada disana.
"Kasihan. Sabar ya," Dengan nada sok sedih dan prihatin, Alya mengelus pelan punggung Zey yang mencak-mencak.
"Bajingan, kenapa gak di jadiin satu aja sih bus OSIS sama murid biasa? gue gak mau pisah, gue gak sanggup pisah!" Zey merengek sambil memeluk Sasha yang fokus pada Mie gorengnya.
"Shaaa gue nggak mau pisaah, nggak mauuu!" Akhirnya, Zey pun mengguncangkan bahu Sasha yang membuat suapan yang Sasha buat terjatuh.
"Anj--, ya terus lo mau gue ngapain zeyyy ya Allah.." Sasha menatap nanar mie beserta garpu yang terjatuh di tanah. "Mie gue jingan," lirih Sasha.
"Tenang aje Sha, gue beliin lagi ntar. Tolong tenangin bebek lo, berisik tuh. Kuping gue sakit.." Ucap Mela sambil menggelengkan kepalanya.
Zey yang awalnya lagi ngalem-ngalem dan ngerengek-rengek ke Sasha langsung mendongakkan kepalanya dan menatap sinis Mela, "Gue bebek, lo babi!" sewotnya dengan ngegas.
"Cup cup cup, yang tenang Zey. Cuma beda bus kok, bukan beda alam." Indy ikut menenangkan, membuat semua orang tertawa.
"Ngelawak lo garing jing!" Ucap Bila sambil tertawa. Indy hanya merotasikan bola matanya, "Garing garing gitu lo ketawa!"
"Sst sst, tenang ya...nggak papa kok, kan ntar ketemu lagi." Sasha akhirnya mengelus pelan kepala Zey,membuat gadis itu berhenti merengek.
"Huhuhu yauda deng."
"Yauda, hayuk balik. Mie gue gantiin pas pulsek ya mel."
"Iye."
****
"Ya jadi kalian milih kemana?" tanya Pak Yono, wali kelas MIPA XI-2.
"Pilihannya kemana aja pak? ini bebas?" tanya Almara. Pak Yono mengangguk membuat semua murid bersorak.
"Asik ngga di tentuin sekolah"
"Jing bisa milih cug!"
"Ke jepang aja pak!"
"Jangan pak, mending ke korsel!"
"Alah ketemu plastik-plastik itu kan?"
"Lo ngajak ribut gue, wibu?"
"Cot bacot gausa war jing, berisik!"
"Sasha bangun, gue potong lidah kalian semua."
"Ampun mas bagas!"
"DIAM YA DIAM" pak Yono pun mengegas.
"Ekhem, saya tanya aja deh sama ratu tidur kita, Natasha!" pak Yono dengan senyum jahil memanggil Sasha yang tertidur, tersentak.
"Hah? saya kenapa pak?" tanya Sasha.
"Kamu pengen kita semua liburan kemana? eh maksud bapak studytour," tanya pak Yono.
Sasha dengan wajah lempeng menatap kosong pak Yono, "Nggak tahu pak. Saya terserah aja," finalnya kembali menjatuhkan kepalanya ke lipatan tangannya.
Pak Yono menghela nafas pelan, frustrasi.
Sasha...tidak terselamatkan sepertinya.
"Yaudah, kasih rekomendasi ke Sasha. Pokoknya bapak bakal tanya dia buat final. Waktunya sampe besok mapel saya. Wassalam." Pak Yono pun pamit keluar.
"SHA KE PUNCAK KUY?"
"CAMPING AJA SHA CAMPING!"
"SHA MENDING KE HUTAN-HUTAN NGGAK SIEE?"
"KE PANTAI SHA PANTAI"
"GUNUNG AJA GUNUNG, GUE PENGEN DAKI"
"DAKI NYA SI ELVAN AJA XAV"
"NAJIES."
"Lo pengen nya kemana sha?" selalu, hanya Bagas yang kalem.
Sasha mendongakkan wajahnya untuk menatap Bagas, "Ke surga bisa nggak?" tanya nya.
"Gak usah ngelantur" Bagas menggertakkan giginya. Sasha tersenyum.
"Gue mau ke vila, mau? ntar kalian pilih pake voting." lanjut nya.
"SABII!"
***
#BacotanShaa
HOLAA!
saya back stlh sekian lama. eh nggak seh. ga sebulan kok.semoga belum bosen, semoga masih nunggu book ini❤️
enjoy yaa, janlup votement!❤️
xoxo,
shaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Class Of Absurd [S.2]
Fiksi Remaja[BUDAYAKAN BACA DESKRIPSI!] #ClassSeries [S.2] Halo! selamat datang di SMA Bestari! dimana kamu akan bertemu dan berkenalan dengan murid-murid Absurd dan gila dari kelas tersohor disana. Kamu akan bertemu dengan Sasha; si gadis lempeng minim eskpres...