-Why?

51 18 15
                                    

Setelah menghabiskan satu Minggu penuh pekan studytour, maka kembalilah para warga SMA Bestari ke rutinitas sekolah mereka.

Termasuk penghuni kelas MIPA XI-2 ini.

"Gue masih trauma gila," ucap Kiara sambil memasang mimik sedih.

"Iya anjir gue juga! tapi agak asik juga nggak sih?" sahut Abel yang dibalas anggukan.

Mela yang agak ngeblank pun bertanya, "Kalian bahas soal apa sih?"

"Yeuu, tomlol!" maki Indy sambil menampol Mela.

Memang ringan tangan sekali Indy itu kepada orang-orang yang menurutnya menyebalkan.

Lagi asyik-asyiknya ngobrol tentang sesuatu yang tidak dipahami oleh Mela, terdengarlah..

GEDUBRAK! BRUK! DUG!
"SASHAA!"

Datanglah Bagas dari alam Baka, eh dari ruang Guru, masuk ke kelas dan berlari menghampiri Sasha yang sedang piket kelas.

"Kenap--"

Bruk!
Tubuh Sasha langsung dipeluk erat oleh Bagas, "Ya Allah sha! gue menang Sha! gue menang lomba!" serunya.

Sasha yang awalnya terkejut, langsung tersenyum dan membalas pelukan hangat Bagas, "Selamat, Bagas!" ucapnya dengan tulus.

"Thank u, Asha!" panggilan sayang khusus dari Bagas terdengar hangat dengan usapan lembut dirambut Sasha dirasakannya.

"Weittss, sang Kyai MIPA XI-2 menang juara dong!" seru Zegran sambil menaik-turunkan alisnya, membuat Bagas menyeringai.

****

Bagas beralih bercanda tawa bersama para jantan di area 'Tampan Sq'. Sesekali mereka menyinggung tentang kemenangan Bagas.

Sedangkan 'Wacana sq' masih jerat-jerit kepanasan kaya cacing Alaska dikarenakan melihat keuwuan hqq kapel BaSha.

"Jiwa jomblo gue meronta-ronta bangsat!"

"Ngga usah gitu ya lain kali, waterpark men!"

"Aku iri aku iri, aku sangat iri dengki!"

"Kalian berisik ya," ucap Sasha sambil menguap. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Mela.

"Ya lagian kalian uwu-uwu gatau tempat amat sih?" gerutu Aira.

"Ngaca lo, bulol!" sindir Tya yang dibalas cengiran oleh Aira.

"Tapi kalian friendzone ya?" tanya Abel heran.

"Gitu ngehina gue!" balas Kiara.

"Nggak. gue sama dia nggak friendzone." balas Sasha.

"Terus apaan?" tanya Tya.

Sasha mengendikan bahunya, "Sahabat biasa. Kalian ekspetasi apa?" jawab dan tanya nya.

"Lagi backstreet!" jawab mereka kompak, membuat Sasha mendengus jengah, "Nggak usah halu." balas nya.

"Tapi.. kalian keliatan lebih dari sahabat biasa. Interaksi kalian aja lebih dari sahabat!" seru Nesya.

"Biasa aja," balas Sasha cepat.

"Lo keliatan nyaman, Sha." tuding Almara yang membuat Sasha terdiam.

Kemudian menghela nafas, "Kalau pun gue emang nyaman, status gue sama Bagas nggak akan berubah. Kalian tau sendiri dia nganggep gue adiknya." ucapnya sedikit pelan.

"Lah kenapa bisa gitu?" tanya Tya, Kiara, Almara, Nesya, Aira dan Abel bersamaan.

"BAGAAAS!" suara gadis yang bukan dari kelas MIPA XI-2 menginterupsi datang dari depan pintu.

Bagas yang sedari tadi mengobrol dengan Lio dkk, menolehkan pandangannya.

"Silvya?" tanya Bagas terkejut, karena tubuhnya dipeluk oleh gadis bernama Silvya itu.

"Kangen banget! selamat yaa! aku jauh-jauh lo dari sekolah aku ke sinii!" ucapnya sambil memeluk erat Bagas bahagia, yang tentu saja dibalas Bagas.

"Thank u Vya!" ucapnya tulus, kemudian menggandeng Silvya keluar kelas entah kemana.

Semua yang melihat pemandangan tersebut terkejut, namun tidak dengan IMBAZ, BLAXZ (Bryan, Lio, Arya, Xavier, Zegran).

"ANJIR ITU TADI SIAPA?" tanya mereka semua kecuali ya mereka bersepuluh tadi.

Sasha menghela nafas, kemudian tersenyum getir.

Tidak menjawab apapun, ia justru memejamkan matanya.

"Kalian bertanya-tanya kan, kenapa Sasha dan Bagas nggak bisa lebih dari teman?" ucap Mela keras, kemudian mengelus lembut surai Sasha.

Semua terdiam, mendengarkan.

"Karena Bagas punya pacar. Cewe tadi yang kalian lihat itu. Silvya, cewe populer di SMA Bintang Kejora." lanjut Mela.

****

#BacotanShaa
inilah konflik kapel Basha ngoahaha.

votement syg❤️!

maaf telat 5 menit, still enjoying yaa!

xoxo,
shaa

Class Of Absurd [S.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang