"JANGAN MASUK GOBLOK! KITA MASIH GANTI WOY!"
Pengang, gendang telinga seluruh siswa di depan kelas MIPA XI-2 rasanya ingin pecah saja. Teriakkan membahana dari seluruh siswi dari kelas mereka memang dahsyat sekali.
"Ga perlu teriak padahal bisa nying..." Arya, lelaki sinting itu mengeluh. Kepala nya sudah pusing karena terkena matahari dalam waktu yang lama, kini tambah pusing mendengar teriakkan membahana dari siswi-siswi kelas nya.
"MASUK LO JANTAN GA BERGUNA!" Padahal di depan mereka semua, tapi Elshana Bilasya atau Bila ini suka sekali ngegas.
"Gak perlu ngegas anying, yeu lama!" Ghazy mendengkus kemudian dengan segera masuk ke dalam kelas.
Terlihat, siswi-siswi di kelas ini begitu heboh dengan urusan masing-masing. Mulai dari kubu yang bingung soal touch up, kubu yang bingung soal sesuatu yang tidak jelas, ada juga kubu yang bingung bagaimana cara agar mereka bisa beristirahat dengan baik dan tenang.
"Keluar dulu, ciwi-ciwi! gantian oy kita mau ganti!" suara paketu yaitu bapak Roy Kiyoshi, eh, bapak Roy Alexon terhormat, membuat para gadis yang sibuk itu kini menoleh pada dirinya.
"Ganti di luar aja woy, kita mau istirahat." Alya gantian bersuara, membuat dengusan tidak percaya keluar dari para jantan MIPA XI-2 terdengar kompak.
"Ga adil banget anjing! kita juga mau ganti di kelas woy! dari minggu kemaren kita mulu yang ngalah!" Fano dengan suara berat nya kini menggerutu dengan keras. Pendapatnya di setujui semua jantan.
Duk!
"Woy anying! kena gue bangsat! salah gue apaan?!" Bara, yang dari tadi diam tidak bersuara, justru terkena lemparan penghapus papan tulis yang entah di lemparkan oleh siapa.
"Sorry, Bar. gue mau ngenain ke Fano, tapi lo malah maju. tolol sih," Sasha, gadis paling moodyan itu menatap lempeng Bara. Kemudian kembali menjatuhkan kepalanya ke lipatan tangan nya.
"Gue salah apa jir ampe mau di lempar penghapus papan?!" Fano kembali berteriak, membuat Sasha yang nyaris tertidur, kembali terjaga.
Sasha mendengus kesal, setelahnya menatap tajam Fano dan sedetik kemudian menatap nya datar, "Lo banyak omong kaya emak-emak dan gue benci lo, soalnya." ia berucap tidak peduli.
Almara yang kebetulan sekali duduk di bangku Sasha menganguk, "Harusnya sih, kena Fano aja. Gue juga hatersnya soalnya." Almara tersenyum lebar, kemudian menerima uluran tangan dari Sasha.
"Kita bestie dari detik ini, Ra" Sasha tersenyum tipis.
***
Keributan unfaedah tentang para jantan yang ingin ganti baju di kelas sedangkan para betina yang sudah nyaman di kelas akhirnya selesai.
Ya, selesai. Berakhir dengan jantan yang mengalah lagi karena Caramela, gadis bermata sipit-tidak sipit itu ngomel seperti mak-mak membuat telinga mereka lelah.
Juga karena kesabaran Kiara yang sudah di ujung tanduk, para jantan memilih ganti di kamar mandi daripada harus mendengar teriakan cempreng dari mulut si gadis gemoy itu.
"Eh tadi lo liat kaga?"
"Si sasha body nya sat, beuh!"
"Gue mana liat goblog, si tiang ngalangin pandangan gue"
"Euh, mantep lo! sayang deh lo ga liat"
"Harusnya lo foto be--"
Brak!
"EH ASU BERTELOR!"
"NGOMONG APA LO TADI, AR?!" Suara Indy menggema di kelas.
Ya Allah.
Keributan apa lagi ini?
"Kok gue sih anjir?! gue kalem loh!" Arya itu emang goblok.
jelas-jelas dia lagi Reog-an pake papan tulis, masa itu di bilang kalem?!
"Eh, typo. harusnya si Fiko. maap ar typo." Indy menyengir quda. Arya hanya menatapnya sinis, kemudian kembali reog an di temani oleh Fano dan Bryan.
"Gue ulang deh, NGOMONG APA LO FI--"
"Udah Ndy, gausa di tanggepin." Sasha menyahut dengan tidak peduli.
"tapi Sha, mereka itu ngelakuin PECEL LELE!" entah kenapa, Indy menjerit ketika mengucakan kata 'Pecel Lele'
"Pecel lele apaan sih anjer? gue ga bawa pecel lele. gue bawa nya pecel ayam," Fiko menyahut dengan bodoh.
Zeyvana, atau panggil saja Zey. Zeyvana kepanjangan.
Zey dengan senang hati dan dendam pribadi, menggeplak kepala Fiko, anak kelas sebelah yang tidak tahu kenapa nyasar di kelasnya.
"Pelecehan goblok" Zey menatap sinis Fiko.
"Sampah," Sasha kembali tidur setelah menguap tidak peduli.
Entah pada siapa Sasha mengucapkannya, tapi Fiko malah tersinggung.
"Maksud lo?!" tanya nya tidak santai sekali.
Duk!
"Minggat sana," Bagas melemparkan penghapus papan tulis yang sebelumnya di lempar Sasha ke Fano tapi malah sasaran, kini ia lempar ke Fiko yang Alhamdulillah nya tepat sasaran.Fiko daripada kena amuk mending balik ajalah.
"Gausa ngamuk, gue gajadi kena pecel lele" Sasha, jadi ikut bilang pecel lele deh.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Class Of Absurd [S.2]
Teen Fiction[BUDAYAKAN BACA DESKRIPSI!] #ClassSeries [S.2] Halo! selamat datang di SMA Bestari! dimana kamu akan bertemu dan berkenalan dengan murid-murid Absurd dan gila dari kelas tersohor disana. Kamu akan bertemu dengan Sasha; si gadis lempeng minim eskpres...