"Bang tolong anterin kita nganterin Indy ke RSJ dong, sumpah kita semua udah nggak sanggup.." Bila dengan tampang melas menatap Farzen yang menatapnya balik dengan bingung.
"Kenapa emang?" tanya Farzen sambil menuruni tangga, dia jadi khawatir sama Indy.
Terakhir dia lihat, Indy udah ketawa-ketawa gajelas sambil joget-joget ala orang Jawa loh.
Ngeri!
"ASTAGHFIRULLAHALZIM INDYY!" Farzen menatap syok gadis ditengah-tengah ruang tamu dengan kayang dan tertawa.
Farzen menoleh ke MAZS (Mela, Alya, Zey, Sasha) yang tatapan mereka semua udah kembaran sama Sasha.
Kosong dan lempeng.
Farzen jadi bimbang, ia harus bawa Indy ke RSJ apa ustad?
"Tolongin kewarasan kita semua hiks hiks!" Bila dengan dramatis mengusap air matanya yang tidak ada.
Farzen hanya menggelengkan kepala, ikut depresi lama-lama.
Tok tok tok!
"HELP TOLONGIN KITA! ARYA UDAH SINTING LEVEL NGGAK TERTOLONG!"****
"Jelasin pelan-pelan deh, Arya sama Indy kenapa mode stress nya on barengan? ada apaan?" Alya yang tatapannya udah berubah jadi biasa, ngga kaya Sasha pun akhirnya bertanya.
Xavier mendelik, "Lah kok nanya kita? justru kita kesini mau nanya alasan Indy, siapa tau kembaran." katanya.
"Dateng ke orang yang salah kalian bego, hadeh.." Zey menggelengkan kepalanya.
"Bang panggilin ustad coba," usul Zegran kepada Farzen.
Farzen hanya menganguk, "Gue ambil hape di atas dulu." pamitnya.
Sasha yang daritadi diam akhirnya bangkit, mendekati Indy yang masih sibuk seperti orang kesurupan.
DUG!
"ANJENG!""ANJIR SHA!"
Tanpa diduga, Sasha menggetok kepala Indy dengan tongkat bisbol milik Farzen dengan pelan.
"TEGA AMAT SIH SAMA SAHABAT LO SENDIRI! KEPALA GUE BENJOL GIMANA? ADUH!" Indy kembali berteriak, mengelus-elus pelan kepalanya yang tergetok.
"Eh, betewe ngapain rame-rame?" Indy melihat ke sekelilingnya, baru sadar bahwa ruang tamu rumah Sasha penuh dengan teman-temannya.
Semua hanya diam, menatap syok Indy. Syok karena melihat Sasha dengan lempeng dan santai memukul kepala Indy, dan syok karena Indy udah bisa bicara normal lagi.
"Ndy, lo gapapa?" tanya Mela sambil mendekati Indy.
Indy mengerjap, "Alhamdulillah gue sehat mi," katanya.
"Tuh, sadar." ucap Sasha sambil meletakkan kembali tongkat bisbol milik Farzen dan naik ke lantai dua.
"ALHAMDULILLAH GUSTI INDY UDAH SADAR!" seru mereka berhamdalah.
"RAME BANGET MANA NGGA NGAJAK GUE LAGI!"
Kok kaya suara Arya?
mereka semua menoleh ke depan pintu, dan benar.
"ARYA?!"
****
"Ayo sekarang jelasin kenapa kalian berdua menggila dalam satu hari, setelah ngilang secara barengan kemarin." ucap Bryan.
Arya dan Indy terdiam, kemudian saling melirik, dan berdecih sinis satu sama lain.
"Ayo anjir jelasin bego, keburu malem nih! ntar bunda Senja ngga jadi bikinin kita brownies!" desak Xavier.
Bagas menjitak Xavier dengan gemas.
"Dijodohin kalian?" tanya Sasha yang udah kembali dari kamar Farzen bersamaan dengan Farzen.
Indy dan Arya melotot,
"KOK?!"
"DIJODOHIN? HAHAHA ANJIR DEMI APE SI TUWING?!" dengan ngga kejelasan nya yang bengek tiba-tiba, Bila mendekati Sasha.
Farzen mengangkat tangannya, membuat semua orang diam, "Dengerin mereka dulu," perintahnya.
"Oke, lanjut." kata Bagas.
Arya dengan telinga nya yang memerah, menatap sekilas Indy kemudian menatap arah lain sambil menghela nafas kecil.
"Kemarin secara tiba-tiba, mami gue ngajak makan malem di luar. Gue iyain aja, udah lama juga ngga makan bareng. Semuanya baik-baik aja sampe keluarganya Indy dateng," jelasnya.
"Kesannya kok kaya keluarganya Indy perusak keluarga lo ya Ar?" dengan polos Lio bertanya.
Mela disebelahnya mencubit pelan tangan Lio, "Sst! lo tuh ya!" bisik Mela.
Sasha menganguk, Arya pun melanjutkan.
"Gue agak kaget cuma nggak banget. Tau sendiri emang keluarga kita deket, terus tiba-tiba.."
"Bokap gue tanya Arya sama gue punya pacar apa belum. Ya dengan kompak kita jawab belum. Bokap-nyokap kita saling natep terus ketawa, bingung gue sama Arya cuma bisa liat-liat an. Tiba-tiba nyokap Arya nyeletuk, 'kalian mami jodohin aja ya? cocok loh' gue mau nolak di potong sama bubu alias nyokap gue, 'gada penolakan ya' yauda kicep. Makanya gue depresi," jelas Indy seperti rumus persegi panjang.
Panjang x Lebar.
"Owalah gituu, keren ih Sasha cenayang!" kata Bila.
Sasha hanya mengangkat kedua bahunya, "Berarti lo juga Ar?" tanya Sasha.
Arya menganguk, "Kurang lebih sama kaya gitu," jawabnya.
"Terima aja, nurut sama ortu bikin hidup kalian bahagia kok." Farzen akhirnya bersuara.
Bagas ikut membenarkan, "Walaupun ini bukan zaman Siti Nurbaya sih, tapi apa salahnya? enak lo ngga ribet nyari jodoh." tambahnya.
Arya sama Indy cuma diem aja.
Ya jadi, begitu deh alasan kenapa ArNdy kaya orgil.
ternyata mereka dijodohin guys uwuu
****
#BacotanShaa
HAHAHA KITA OTW KONDANGAN BESTIEEH😨❤️❤️wkwkw, janlup votement syg❤️!
xoxo,
shaa
![](https://img.wattpad.com/cover/299507061-288-k215021.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Class Of Absurd [S.2]
Teen Fiction[BUDAYAKAN BACA DESKRIPSI!] #ClassSeries [S.2] Halo! selamat datang di SMA Bestari! dimana kamu akan bertemu dan berkenalan dengan murid-murid Absurd dan gila dari kelas tersohor disana. Kamu akan bertemu dengan Sasha; si gadis lempeng minim eskpres...