-Ragu

30 13 6
                                    

Akibat adegan romantis yang dilakukan FaSha, IMBAZ jerit-jeritan yang mengundang perhatian seisi kantin.

"ada apaansii rame banget? caper"

"meja kelas MIPA XI-2 ya? isinya murid-murid aneh bin ajaib tapi berprestasi"

"gewlaa tempatnya cogan+cecan cuy!"

"kok ka Fatar bisa nyasar sampe gedung angkatan kelas 11?"

"prince ice Bestari kok mau jauh-jauh ke kantin trus duduk dimeja SIMBAZ sih anjir?!"

"SIMBAZ siapa cuy"

"Gengnya si Sasha sama waketos Bestari"

"EH DUDUKNYA KAK FATAR SEBELAH SAMA SASHA NGAB!"

"gatel banget sih tuh cewe! semua aja dia embat!"

"sok cantik banget! padahal cantik Silvya!"

"BACOT BANGET PARA GEMBEL! IRI? BILANG BAWAHAN!" Bila berteriak menanggapi 2 ocehan terakhir.

mereka kurang ajar, keras banget ngomongnya.

"biarin" untungnya Sasha sama Fatar nih cuek+ga pedulian. sama-sama datar dan lempeng walaupun Fatar lebih ke dingin+datar.

IMBAZ diam, walau aslinya dongkol.

"lo nggak marah Sasha digituin, Fat?" Bagas datang kemudian duduk disamping Sasha.

Sasha ditengah-tengah kedua most wanted Bestari. namun tetap santai dan datar.

Fatar menoleh, menatap datar Bagas, "marah, tapi gada habisnya nanggepin mereka dengan omongan. gue bakal bales pake cara lain" jawabnya santai sambil mengacak surai Sasha.

"kalo lo terus-terusan acak rambut gue, gue jambak rambut lo. rapihin ga?" Sasha mendengus kesal.

Fatar tertawa, kemudian dengan gemas mencubit pelan pipi Sasha, "dengan senang hati, princess" katanya.

yang lain hanya melongo menatap interaksi keduanya.

"BANGSATE IRI GUE ANJENGH HIK HIK!"

***

Di kejauhan, Farzen hanya menatap dingin adiknya dan Fatar. ia diberitahu oleh Bagas bahwa meeka menjalin hubungan sejak 2 bulan yang lalu.

disaat ia masih di Amerika dan masa-masa sibuknya.

"gitu amat bang natapnya, kenapa?" tanya Bagas yang membuat Farzen tersentak.

Farzen menggeleng, kemudian mengubah raut wajahnya kembali datar dengan tatapan ya sama. datar.

Bagas menatap bingung Farzen, kemudian menatap Sasha dan Fatar dari kejauhan.

setelah interaksi tadi, ia langsung pergi karena suasana panas secara tiba-tiba.

kemudian beralih menatap Farzen yang menjauh untuk mendekat ke FaSha.

"tatapannya, beda" gumam Bagas. setelahnya ia berbalik menuju kelas.

benar, raut wajah Farzen dan tatapannya sedikit berubah menjadi lebih sangar. Bagas saja ketar-ketir.

semoga Fatar ngga di interogasi kaya maling

***

"Natasha," Panggil Farzen lembut, membuat Sasha tersentak kaget.

"ahiya, kenapa kak?" Sasha menunduk sopan, membuat Farzen mengerutkan keningnya.

"kak?" tanya nya. "siapa kak? gue Farzen, abang lo. siapa kak?" tanya nya dengan ketus.

Sasha mengerjap polos, "nggapapa emang?" tanya nya.

Farzen menghela nafas, "gue abang lo. panggil bang, bukan kak" tekannya.

Sasha menganguk paham, "oke, kenapa bang?" tanya nya ulang.

Farzen berdehem, melihat ke belakang Sasha yang terdapat Fatar.

"jangan dipublish dulu, ngerti?" ucapnya.

Sasha yang emang nggak lemot, jadi langsung menganguk, "oke"

Farzen tersenyum puas, "pulang sama gue. gada penolakan" kemudian Farzen melenggang pergi.

Sasha menatap bingung Farzen, namun ia mengendikan bahunya tidak peduli.

terserah saja.

***

"lo kenapa kesannya ngga suka sama gue, bang?" tanya Fatar sambil menatap Farzen yang sibuk merapikan dokumen-dokumen yang ia tidak ketahui apa itu.

"buat apa gue ga suka sama lo? ada manfaat?" tanya Farzen langsung setelah terdiam sebentar.

Fatar tersenyum miring, "maksud gue, hubungan gue sama adik lo" tanya nya lagi.

lagi-lagi Farzen terdiam, kemudian menghela nafas pelan.

"gue cuma ragu"

"apa yang lo raguin?"

"perasaan lo ke Sasha dan sebaliknya"

"maksud lo?"

"lo tau maksud gue" ucap Farzen sambil menyeringai.

Fatar terdiam.

***

#BacotanShaa

Hawlooo shaprend<3 janlup votement><

huehuehue, shaa

Class Of Absurd [S.2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang