[GS]La Familia||MAMA GULA SEQUEL✔

28❄

"Tante Indy👋"

Asya langsung melepas pegangan tangannya dan Mark dan berlari kecil ke arah Wendy dan Yudis yang menunggu mereka. Keduanya langsung berpelukan begitu bertemu.
Sementara Mark dan Aina berjalan mendekat.

Yudis berjongkok meminta pelukan dari Aina dan di sambut pelukan balik oleh Aina juga.

"Aina kangen Papa Yudis..😄"

"Sama.. Papa juga kangenn"

Mark sampai heran sendiri mendengarnya. Sejak kapan anaknya memanggil orang lain Papa selain dirinya. Kok dia tidak pernah tau?

"Hallo Om😊"Ujar Mark dan bersalaman dengan Yudis.

"Iya Hallo Fahri.. Eh ayo ke rumah sekarang. Anak-anak udah nungguin kalian di sana"Kata Yudis.

Sementara Asya,Wendy dan Aina berjalan di depan sambil mengobrol ada Yudis dan Mark yang mengikut di belakang sambil membawa koper bawaan.

"Kalian makan malamnya di rumah aja ya Kita udah masak besar pokoknya"Ucap Wendy.

"Asik.. Gak sabar pengen sampaii mau ketemu Kak Lili sama Luca"Balas Aina paling semangat sementara Asya hanya tertawa sedangkan Mark sibuk melirik keluar jendela.

Sampai akhirnya mobil yang membawa mereka berhenti di depan sebuah rumah. Aina sudah turun lebih dulu dan di ikuti Asya dan Wendy. Sama seperti sebelumnya Mark dan Yudis bertugas mengambil koper.

Di dalam rumah ada Aina yang sudah melepas rindu dengan Lili dan Luca. Para anak-anak sudah bermain sedangkan Mark dan Asya mengobrol dengan Wendy dan Yudis.

Mereka lalu makan malam bersama, Wendy menyiapkan makanan rumahan ala jepang sebagai menu makan malam mereka. Usai makan, anak-anak kembali lanjut bermain di ruang playground sementara Asya dan Fahri beristirahat di dalam kamar.

"Aina kalau udah bareng-bareng sama temen batrenya full terus"Ucap Asya.

"Iyaa.. Full charger dia. Btw Syaa, kita disini semalem doang ya. Besok-besok kita nginep di hotel aja"

"Iyaaa.. Tau kok. Eh Kamu gak mandi?"

"Dingin banget.. Gak deh"

"Kan bisa pake air hangat sayang"

"Gak pengen mandi Aku Syaa.."

"Ohh yaudah.. Nanti tidurnya jauhan yaa. Kamu bau!"

"Enak aja.. Eh ponsel Kamu bunyi tuh"

"Tolong liatin dong siapa.. Aku lagi ribet"Balas Asya. Perempuan itu sedang mengatur pakaian dari dalam koper mereka. Mark lalu mengambil ponsel Asya dan melihat nama kontak dengan nama Willy tertera di sana sebagai si pemanggil.

"Willy.. Teman Kamu"

"Ohh Willy.. Coba siniin"

Mark memberikan ponsel istrinya dan Asya pergi menjawab panggilan telfon. Mark mengangkat bahu dan bangkit dari posisi berbaringnya tadi lalu menyelesaikan pekerjaan Asya tadi.

"Ngapain dia nelfon Kamu?"Tanya Mark begitu Asya masuk ke dalam kamar.

"Itu ngasih tau berkas buat pendaftaran.."

"Dia juga lanjut emangnya?"Tanya Mark.

"Uhmm.. Iyaa. Kita daftarnya di tempat yang sama.. Cuman Aku ambilnya spesialis anak trus Willy ambil bedah"

Mark hanya mengangguk tapi dalam hati sedikit merasa terancam. Lelaki bernama Willy itu akan menghabiskan waktu yang banyak dengan istrinya. Tidak di rumah sakit tidak di kampus nantinya. Entahlah dia hanya merasa sedikit cemburu saja. Apalagi Willy juga kenal dekat dengan keluarga Asya.