48🐠

1.4K 133 22
                                    

Mark yang barusan masuk ke kamar usai dari ruang kerjanya melihat Asya yang duduk anteng di atas sofa. Perempuan itu sibuk dengan ponselnya sambil sesekali kepalanya bergoyang mendengarkan musik. Mark diam-diam terkekeh. Lelaki itu lalu ikutan duduk di sebelah Asya dan menepuk pelan paha perempuan itu.

"Apaan sih?"Tanya Asya bingung. Perempuan itu lalu melepaskan sebelah airpod dari telinganya.

"Gak ada.. Eh keluar yukk"Ajaknya.

"Males ahh.. Aku capek. Mau istrahat di rumah aja"Tolak Asya.

"Ayolah.. Bentaran doang. Sana ganti baju"

"Ya ampun Fahri.. Beneran deh Aku tuh males keluar-keluar lagi. Ganti baju, pake ini pake itu. Udah gak ada tenaga"Ujarnya.

"Gak usah di ganti bajunya.. Itu aja. Udah bagus. Cuman tetep. Celananya di ganti. Itu pendek banget paha Kamu kemana-mana gak boleh keluar begitu"

"Gamau. Mau pake ini. Di dalem mobil doang kan?"

"Ck.. Yaudah iya. Eh Aku ambilin cardigan deh buat Kamu"

"Hmm.."

"Syaa.. Mau yang mana?"Ucap Mark berteriak dari dalam closet room mereka.

"Yang mana aja.. Terserah"Balas perempuan itu.

Tak lama kemudian lelaki itu keluar dengan cardigan berwarna maroon lalu memberikannya untuk di pakai Asya. Sedangkan Mark juga sudah berganti dengan memakai hoodie berwarna abu-abu miliknya.

"Ehh ini kalau kita pergi Aina gimana? Dia kan bentar lagi pulang"Tanya Asya begitu mereka sudah berada di dalam mobil.

"Aina katanya tidur di rumah Papi sama Mami kamu"Jawab Mark.

"Beneran?"

"Iyaaa sayang.. Udah itu di pake seatbeltnya biar pergi kita"

"Iyaaa!"

Sesaat setelahnya Mark mengklakson dan seseorang membukakan pintu pagar untuk mobil mereka bisa keluar. Mark mulai menjalankan mobil pelan sedangkan Asya membuka sedikit jendela agar ada angin alami yang bisa masuk kedalam mobil.

"Playlist Kamu ngebosenin"Ujar Asya saat yang terputar seperti biasa lagu-lagu dari Justin Bieber.

"Ya gimana.. Namanya juga kesukaan Syaa"

"Huhh.."Balas perempuan itu. Sedangkan Mark terkekeh pelan. Mumpung jalanan sedang tidak macet dan malah lenggang. Dia jadi lebih santai menyetir.

Tangannya yang kosong Ia biarkan berada di paha Asya dan mengusap pelan paha perempuan itu. Ini sudah jadi kebiasaan sebenarnya.

"Oh iyaa Kamu udah bilang ke Papi sama Mami belum?"Tanya Mark.

"Soal apa?"

"Ya soal Mike.. Takutnya nanti mereka kaget pas dateng ke nikahan"

"Udah"

"Pinternya.."Ucap Mark lalu menarik pelan pipi Asya. Sedangkan yang di tarik berdecak kesal lalu langsung membuang muka.

"Istriku kenapa sih? Lagi datang bulan ya? Kenapa gak mau di pegang-pegang mana mukanya jutek banget lagi"Sahut Mark.

"Siapa juga yang datang bulan.. Lagian ngapain sih pegang-pegang di mobil gini"

"Kek Aku gak pernah aja megang-megang Kamu di mobil. Megang tangan maksudnya.."

"Udahlah.. Kita mau kemana ini? Gajelas dari tadi cuman muter-muter doang"

"Mau ke naspad dulu trus pulang"

"Tuh kan! Cuman beli nasi padang lagi.. Tau gitu gak ikut aja tadi😣"

[GS]La Familia||MAMA GULA SEQUEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang