87 🔧

1.3K 150 57
                                    

"Pasien mengalami SAD separation Anxiety Disorder, yaitu gangguan kecemasan yang berlebihan akibat kesedihan yang mendalam.. Kejadian yang terjadi pada pasien membuatnya terpukul dan merasa sedih. Hal itu bisa di picu karena kehilangan yang baru-baru ini pasien alami.."

"Tapi istri saya menganggap anak yang dia gendong adalah putri Kami yang pertama dokter bukan anak Kami yang baru-baru ini telah tiada"

"Itu bisa terjadi karena pasien sebelumnya juga memiliki ikatan emosional yang besar dengan putri Anda. Rasa bersalahnya sangat besar..Hal seperti itu yang mendorongnya melakukannya. Dia masih belum rela dan berdamai dengan dirinya"

"Apa dia akan sembuh?"tanya Mark takut-takut.

"Untuk kasus SAD sendiri pasien bisa sembuh karena ini hanya psikologis jangka waktu pendek saja. Tapi... Untuk traumanya karena kasus pelecehan saya kira.. Itu hal yang berbeda. Pasien pernah memiliki riwayat PTSD sebelumnya Post Traumatic Stress Disorder. Dan hal ini kembali muncul karena kejadian berulang yang pasien alami. Untuk PTSD sendiri butuh waktu untuk penyembuhan.. Trauma pasien sangat berat karena dia mengalami hal seperti ini dua kali.. Seperti, luka yang lama belum sembuh total lalu muncul luka baru yang lebih dalam.."

Mark sudah meremas tangannya di bawah meja. Apa yang di dengarnya jelas membuatnya terpukul. Mengapa harus Asya yang mengalaminya? Kenapa harus istrinya?

"Apa yang harus saya lakukan dokter?"

"Mendukung mental pasien dan melakukan pengobatan.. Pasien dengan riwayat PTSD harus mendapat banyak dukungan dan bantuan dengan psikoterapi secara berulang dan juga dengan obat-obatan..."

Mark mengangguk.. Apapun itu dia akan mengusahakan memberikan yang terbaik. Asya harus sembuh dan Asya harus kembali. Mark akan mendampinginya. Mereka bisa melaluinya bersama-sama.

*******

"Kita udah sampe rumah"Ujar Mark lalu membuka pintu rumah. Asya sudah masuk dan menatap sekeliling rumah mereka yang sepi.

"Gak ada orang"

"Yaa.. Buat sementara cuman ada kita di rumah. Ayo ke atas. Kamu harus istirahat"Ujar Mark.

Mereka kemudian menaiki tangga menuju kamar. Asya menatap kamar mereka yang luas. Perempuan itu melihat sekeliling dan pandangannya terfokus pada foto pernikahan yang di gantung di dinding kamar dengan ukuran besar.

"Kita bahagia ya Fahri.."Ujar Asya dan tangannya terulur memegang foto itu.

"Hmm.. Itu hari paling bahagia buat Aku dan Kamu. Kamu cantik banget hari itu, lebih cantik dua kali lipat dari biasanya.."Ucap Mark.

Asya tersenyum.. Ia lalu mengusap pelan wajah Mark yang ada di foto lalu mengalihkan pandangan dan mendongak untuk melihat Mark yang ada di sebelahnya. Dahinya mengernyit dan mengusap wajah Mark.

"Kamu kenapa? Ini kok luka?"Tanya Asya.

"Ini cuman luka kecil Syaa... Gak apa-apa. Udah gak sakit kok"Ucap Mark kemudian mengambil tangan perempuan itu dan untunglah kali ini Asya tak menepis tangannya.

"Siapa yang ngelakuin ini ke Kamu.. Kenapa ada banyak bekas luka.. Hhh.. Itu sakit banget pasti"

"I'm okay.. Kamu gak perlu khawatir ya? Sekarang duduk dulu.."

Mark mendudukan Asya di atas ranjang mereka sementara lelaki itu berjongkok di depannya lalu kembali menggenggam tangan perempuan itu.

[GS]La Familia||MAMA GULA SEQUEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang