🎭
Jung Eunji si gadis pemilik eye smile cantik sedang duduk disalah satu sudut cafe yang mengusung tema klasik. Ditemani dengan secangkir coklat hangat sangat cocok dengan cuaca yang sedikit gerimis. Meski waktu masih menunjukkan pukul satu siang. Gadis itu lalu mengalihkan pandangannya pada seorang barista cafe yang sedang sibuk menyiapkan beberapa pesanan para pelanggan.
Pria tampan berperawakan tinggi, pahatan wajahnya bahkan bisa disejajarkan dengan pahatan wajah para dewa Yunani. Matanya yang bulat dengan sorot mata setajam mata elang saat pria itu menatap seseorang, ditambah hidung yang mancung dibingkai dengan rahang yang tegas. Jangan lupakan kulit putih, dan badannya yang atletis. Menambah kesan maskulin. Eunji yakin pria itu diciptakan saat Tuhan sedang sangat bahagia.
Eunji memandang pria itu lamat-lamat, kegiatan rutin yang sudah ia lakukan selama dua bulan kebelakang. Ia akan datang ke cafe setiap dua kali seminggu yaitu hari Rabu dan Minggu hanya untuk menatap presensi sang barista cafe. Dan tebak hari ini hari apa?
Yap ! Hari ini adalah hari Minggu. Maka dari itu si gadis cantik sudah berada di cafe milik pria itu sekarang.
Kedua pasang netranya menangkap, sang barista menyerahkan minuman hasil racikannya pada seorang pelayan. Lalu kedua manik pria itu teralihkan pada sepasang manik yang sejak tadi sudah menatap dirinya. Pandangan keduanya beradu. Pria itu lalu tersenyum menenangkan.
Si gadis tentu saja membalas senyuman memabukkan pria itu. Karena Eunji sudah lama menyukainya. Namun sayang, ia harus menelan pil pahit karena pria itu tidak menyukai dirinya. Terbukti dari sang pria yang tidak pernah peduli padanya.
Pernah sekali, Eunji dengan agresifnya mengakui pria itu sebagai kekasih dari si pemuda. Namun ucapannya langsung ditepis oleh sang pria dengan mengatakan bahwa Eunji hanya adik sepupunya. Ahh memalukan sekali.
Oh ! Sungguh sangat beruntung gadis yang bisa menaklukkan hati si barista itu. Sudah tampan, ia juga berkarisma di tambah ia seorang pria yang mandiri. Meskipun awalnya cafe miliknya ini di biaya oleh ayahnya. Namun bukan kah itu wajar. Setidaknya ia sudah mau berusaha.
Eunji mengalihkan perhatiannya pada panggung kecil yang ada di tempat itu. Setiap hari Minggu seperti sekarang. Akan ada band lokal yang akan tampil di cafe ini. Tetapi, tiba-tiba netranya menangkap presensi seorang pemuda mendekat padanya.
"Hai, Noona..!" Sapa pemuda itu dengan senyum manis membingkai wajah tampannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOENG EUNJI
Короткий рассказBerisi cerita pendek terinsipirasi dari beberapa film dan ide author dengan main castnya Jung Eunji.