Anodyne

236 19 3
                                    

🎭

Eunji POV

Jika ada yang lebih buruk daripada harus menikah dengan seseorang yang tidak pernah mencintaimu hanya karena sebuah mimpi. Maka, itu adalah bagaimana kau masih harus menelan pahitnya realitas di tinggalkan di momen paling sakral yang hanya akan kau miliki sekali seumur hidup.

Di hari pernikahan kami.

Berawal dari Kim Taehyung yang tiba-tiba didera rasa kalut dan khawatir yang hampir mengacaukan jalannya acara pemberkatan pernikahan kami. Tepatnya setelah ia menerima sebuah panggilan masuk dan memberikannya informasi jika telah terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan seorang gadis yang teramat dicintainya. Dan disinilah kami berakhir. Di depan seorang pendeta yang akan menuntun kami untuk mengucapkan janji suci pernikahan.

Saling mengucap sumpah dan berikrar untuk saling terikat seumur hidup di depan Tuhan. Bukan karena sebuah cinta namun dengan iming-iming bahwa aku akan membiarkan dirinya pergi menemui pujaan hatinya.

"Terima kasih Noona, aku berhutang padamu". Ucapnya padaku tanpa bisa menyembunyikan gurat rasa khawatirnya dari wajah tampannya. Taehyung memberi kecupan panjang di dahi ku sebelum lelaki itu benar-benar berpaling dan pergi begitu saja tanpa menolehkan wajahnya sedikit pun.

Ada perasaan asing yang menghinggapi hatiku dan lenyap secepat datangnya ketika lelaki itu menarik diri. Menceloskan hatiku ke dasar lembah ketika kedua manikku memandang punggung tegapnya yang terburu dan semakin menjauh. Dan telah mengundang riuh-rendah kalimat gunjingan dari para tamu yang telah hadir.

Aku menjadi pengantin paling menyedihkan hari ini.

Menyedihkan...

Kata itu terus berputar didalam kepala ku layaknya kaset rusak yang sedang mengolok nasibku. Sejenak aku menyesal akan keputusan ku. Keputusan yang membiarkan pria yang telah berstatus sebagai suamiku pergi untuk menemui gadis lain. Harusnya ia disini, saat ini bersama ku karena sekarang aku adalah wanitanya.

"Kim Taehyung. Berhenti !" Sebuah suara nyalang terdengar. Menyentak ku dari pusara lamunan. Aku tidak sadar termangu memandangi kepergian Taehyung yang tanpa jejak. Kini ku dapati seorang pria paruh baya yang hendak mengejar putra semata wayangnya yang telah semena-mena meninggalkan kami tanpa sempat mengucapkan sekata patah pun.

Aku kembali menjadi wanita paling bodoh. Dengan gerakan cepat aku menahan pria paruh baya itu. Aku menggeleng lemah. Aku masih memiliki janji yang harus ku tepati pada Taehyung. Janji bodoh yang terlanjur aku buat.

"Abonim.. Gwencana ! Aku yang membiarkan Taehyung pergi.." sahutku.

"Eunji-ah.." Kim Baek Hong. Pria paruh baya ini adalah ayah mertua ku. Ia memandangi ku dengan gurat bimbang. Bergantian dengan pintu katedral. Pintu yang sama yang dilalui oleh Kim Taehyung. Secercah rasa iba terpancar dari kedua manik matanya. Namun, aku tersenyum padanya, ingin menyampaikan jika aku baik-baik saja.

"Ayah, aku baik-baik saja. Taehyung sudah banyak kehilangan karena ku.."

'Begitupun dengan ku'

"Sekali ini saja, biarkan Taehyung pergi" ucap ku.

Kim Baek Hong menghela napas berat. Ia jengah dengan tingkah tidak beradab putranya. Ia berulang kali mengucapkan kalimat permohonan maafnya. Pria paruh baya itu tak berhenti memohon maaf padaku atas nama Kim Taehyung sebelum ia melepaskan genggaman tangan ku yang sempat menahan kepergiannya tadi.

JOENG EUNJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang