One More Lie

115 15 8
                                    

🎭

*****

Beberapa hari selang peristiwa yang terjadi di rumah sakit, aku tidak bisa berhenti memikirkan pria aneh itu, V. Kepalaku seakan tidak mau berhenti memikirkannya. Hal itu disebabkan karena sehari setelah kami mengetahui pelaku dari penembakan pasien itu. Pelakunya ternyata adalah salah satu anggota geng bawah tanah yang begitu di takuti di kota Seoul.

Setelah itu, aku tidak pernah lagi melihat atau mendengar tentang pria bernama V itu. Meskipun seharusnya dia mengunjungi ku untuk melakukan cek up rutin. Aku mengabaikan pemikiranku lalu mengotak-atik tasku dan mengeluarkan tiketku dari sana.

Aku akan pergi ke Busan untuk beberapa hari ke depan. Menjadi seorang dokter bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Ini bukan hanya tentang berurusan dengan pasien saja tetapi aku juga dipercaya untuk memimpin suatu proyek penelitian. Karenanya aku akan ke Busan beberapa hari untuk menyelesaikan proyek penelitian tersebut.

Juga, aku mengambil tambahan beberapa hari untuk menghabiskan waktu sendiri. Menetap sekitar dua atau tiga hari lagi untuk menenangkan pikiran. Dan faktanya aku benar-benar sudah tidak sabar untuk menghabiskan waktu liburan ku yang begitu lama.

***

Beberapa hari telah berlalu, aku telah menyelesaikan semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan, dan sekarang saatnya aku mengambil jatah cutiku dan menikmati keindahan kota Busan. Sambil menikmati cuaca kota Busan yang begitu cerah, aku berjalan menyelusuri jalanan besar di kota ini dan akhirnya memutuskan untuk singgah di mall terdekat saja.

Mall ini terdapat begitu banyak orang dan sangat ramai tapi aku tidak masalah karena akhirnya aku bisa menghabiskan waktu sendirian. Seraya menikmati minuman, aku berjalan ke bagian perlengkapan wanita untuk membeli sesuatu untuk diriku sendiri.

Mataku terus fokus menatap layar ponsel saat aku menerima notifikasi sebuah pesan baru sampai aku merasa tubuhku menabrak seseorang dengan begitu keras.

"Astaga, tolong maafkan aku. Aku sangat menyesal".

Aku begitu panik, dengan cepat mengeluarkan saputangan dari dalam tas dan mulai membersihkan noda minuman yang tidak sengaja mengenai baju seorang pria yang ku tabrak tadi. Karena terlalu panik aku bahkan tidak sempat melihat wajah orang yang ku tabrak, sampai aku mendengar ia mengucapkan suatu kalimat.

"Tidak apa-apa Eunji-ssi".

Aku merasa familiar, suara yang begitu dalam terdengar begitu dekat dengan telingaku. Akupun mendongak dan kembali menemukan tatapan kelam yang begitu tajam sedang menatapku begitu lamat. Mataku melebar dan bibirku terbuka sedikit kala melihat sosok yang berdiri di depan ku saat ini.

"Tuan V__?" Gumamku dan sebuah senyum simpul terbentuk di bibirnya yang tipis dan pucat.

"Tuan V__?" Gumamku dan sebuah senyum simpul terbentuk di bibirnya yang tipis dan pucat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JOENG EUNJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang