🎭
*****
Suasana di meja makan begitu hening hingga hanya suara denting alat makan yang terdengar saling beradu. Eunji begitu lahap memakan semua makanan yang tersedia di atas meja. Seolah-olah gadis itu tidak pernah makan sebelumnya. Kim Seokjin hanya tersenyum melihat Eunji. Pria itu duduk di kursi utama tepat di samping Eunji sementara Jimin terus melihat Eunji melalui ujung matanya hingga muncul kerutan di sekitar hidung pria itu saat melihat Eunji makan seperti orang yang begitu kelaparan.
"Makanan itu tidak akan lari kemana-mana".
Sudah tidak dapat mengendalikan dirinya, Jimin akhirnya menyeruh membuat Eunji berhenti mengunyah. Gadis itu langsung menyadari bahwa dia sudah makan layaknya seperti seekor hewan yang kelaparan dan baru saja menemukan makanan.
Mendongak, sepasang iris Eunji langsung bertemu dengan tiga pasang mata. Satu, Kim Seokjin. Pria yang baru saja ia kenal hanya tersenyum simpul padanya. Kedua adalah Jungkook yang terlihat ingin merebut semua makanan itu darinya. Dan ketiga adalah Park Jimin, pria ketus yang tengah memberinya tatapan menghakimi.
Menggaruk bagian belakang telinga, Eunji tersenyum canggung.
"Sebenarnya, saat aku mengalami banyak perasaan, seperti marah, cemas, takut dan gugup, aku cenderung akan merasa jauh lebih lapar dari biasanya". Ucap Eunji lirih.
Ucapan si gadis membuat Jimin mencibir sementara Kim Seokjin hanya terkekeh mendengarnya.
"Maka akan kukatakan bahwa kau adalah orang yang aneh nona dokter". Bentak Jimin yang membuat Kim Seokjin menghela nafas.
"Kenapa kau begitu marah padaku?"
Eunji berdecak, tidak mengerti alasan di balik ketidaksukaan Jimin padanya. Itu seperti dirinya yang sangat menginginkan untuk tinggal bersamanya atau mereka semua. Padahal sudah jelas Eunji terpaksa untuk tetap tinggal di tempat ini.
Park Jimin hanya menatap Eunji sebagai jawaban, dan justru tidak mengatakan apa-apa. Hening sesaat merambah suasana di meja makan itu, hingga sebuah suara terdengar memecah keheningan.
"Apakah kalian semua hanya akan duduk dan terus melihatnya makan?"
Eunji menelan ludah saat mendengar suara familiar itu. Eunji diam-diam mencoba terus makan meskipun kini semua makanan tiba-tiba terasa tidak mampu ia telan lagi.
"Ahh yaa. Kami akan pergi sekarang. Jungkook-ah ayo, bantu aku membawa koper-koper itu". Ucap Jimin dan Jungkook hanya mengangguk patuh. Pemuda itu pun mengikutinya menuju suatu ruangan.
***
Sudah lebih dari sepuluh atau dua belas jam Eunji berada di tempat yang tidak dikenalnya, tetapi gadis itu tidak tahu sedikit pun, baik tentang tempat itu maupun tentang orang-orang yang ada di sekitarnya.
Mata Eunji terus mengikuti pergerakan Jimin dan Jungkook sampai ia merasa seseorang perlahan mendekat padanya. Eunji mendongak, dan ia bisa melihat V sudah berdiri di seberang meja makan, dan sedang menatapnya.
"Tuan, aku pikir anda memiliki panggilan penting dari Tuan Cho. Mengapa Anda tidak duduk di dalam mobil dan segera memenuhi panggilan penting itu?" Ujar Taehyung dan masih tidak mengalihkan pandangannya dari Eunji.
Eunji mulai panik saat melihat Kim Seokjin sudah berdiri, lalu mengangguk setuju dengan ucapan V.
"Ya, kau benar. Aku juga sudah menunggu panggilan dari Tuan Choi sejak tadi". Tutur Kim Soekjin sebelum pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOENG EUNJI
NouvellesBerisi cerita pendek terinsipirasi dari beberapa film dan ide author dengan main castnya Jung Eunji.