Kupu-kupu Malam

114 17 3
                                    

🎭

Tiga Tahun Kemudian

Nampak seorang gadis terus merekahkan senyumnya saat melayani seorang pelanggan wanita yang hendak membeli bunga. Dengan gaya rambut diikat cepol menggunakan gaun putih sederhana yang terlihat begitu pas ditubuh rampingnya. Gadis itu terus mengambil setangkai demi setangkai bunga yang berbeda kemudian ia rangkai sedemikian rupa hingga menjadi sebuah buket bunga yang cantik.

 Gadis itu terus mengambil setangkai demi setangkai bunga yang berbeda kemudian ia rangkai sedemikian rupa hingga menjadi sebuah buket bunga yang cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih sudah berkunjung kemari.." serunya saat gadis itu sudah menyerahkan buket bunga itu kepada pelanggannya.

Gadis cantik itu langsung berlari ke arah pintu masuk toko bunga miliknya ketika melihat seorang wanita paruh baya bersama seorang pemuda berjalan ke arahnya. Mengambil bungkusan yang dibawa oleh sang pemuda.

"Oemma kenapa kau kemari ? Padahal cuaca sedang dingin. Aku takut ibu jatuh sakit lagi.." celotehan gadis itu hanya ditanggapi dengan seutas senyum tipis.

Mengangkat tangan lalu mengelus lembut kepala sang gadis, wanita paruh baya itu menukas "Kau tenang saja Jiya, ibu baik-baik saja. Ibu bosan berada dirumah terus makanya ibu meminta Minki untuk mengantar ibu kemari.."

"Baiklah, kalau begitu ibu masuk saja dulu, tidak baik ibu terlalu lama diluar dengan cuaca seperti ini. Minki-ah bawa ibu masuk.." pemuda itu mengangguk patuh dan menggiring ibunya masuk ke dalam toko.

Sedangkan gadis itu terlihat memperhatikan sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir di seberang jalan. Ia merasa heran karena akhir-akhir ini ia sering melihat mobil itu disana. Tidak ingin membuat sang ibu menunggu, ia pun ikut menyusul masuk ke dalam toko.

"Ada apa Jiya ?" Tanya sang ibu setelah gadis itu masuk kedalam toko.

"Ahh,tidak apa-apa bu. Aku hanya sedang melihat mobil yang akhir-akhir ini sering berhenti diseberang jalan. Aku merasa ia selalu memperhatikan ke arah toko ku. Tapi mungkin hanya perasaan ku saja.."

Lantas kedua orang itu saling menatap dengan sorot mata penuh arti.

"Sudah tidak perlu dipikirkan.. apa kau sudah makan siang ?" Ujar sang ibu mencoba mengalihkan pembicaraan.

Eunji mengalihkan pandangannya pada sang ibu dan menggeleng.

"Ah baguslah ibu sengaja membawakan mu bekal makan siang. Kita sudah lama tidak makan siang bersama.."

"Hmm.. ibu tunggu dulu. Biar aku yang menyiapkan makanannya.."

Gadis itu pun pergi dengan membawa bungkusan yang tadi dibawa oleh ibunya. Untuk kemudian ia pindahkan ke wadah lain.

JOENG EUNJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang