Anodyne

86 13 2
                                    

🎭

Eunji POV

Setelah meminjamkan bahuku untuk menjadi tempat Taehyung menumpahkan seluruh air matanya yang ku yakini kini telah basah olehnya. Tawaran ku untuk membawanya untuk pulang kini berakhir dengan melakukan perjalanan yang memakan waktu yang cukup lama. Mungkin sekitar tiga atau empat jam lamanya untuk sampai ke pantai Sokcho.

"Yerin sangat menyukai laut". Ujarnya sebelum ia terlelap.

Seusai menangis tersedu-sedu, Taehyung langsung jatuh tertidur di kursi penumpang yang ada disamping ku. Ia masih mengenakan tuksedo yang kemarin dengan keadaan babak belur. Bukti lain bahwa bukan hanya aku yang kini tampak menyedihkan tetapi kami. Sepasang pengantin paling menyedihkan di dunia.

Aku mengamati cincin berlian yang telah melingkar di jari manis ku. Lalu melirik cincin yang juga melingkar dijari Kim Taehyung. Cincin yang menjadi simbol pernikahan kami berdua, rasanya masih begitu asing.

Terlalu banyak hal yang terjadi dalam satu waktu dan aku jadi kewalahan. Karena rasanya baru kemarin aku memutuskan untuk kabur dari rumah untuk mengejar mimpiku menjadi seorang penyanyi. Menyanyi dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menyokong kebutuhan sehari-hari ku. Lalu tiba-tiba aku mendapat kabar jika ibuku meninggal dunia dan tahu-tahu aku telah menikahi seorang pria yang hatinya masih milik orang lain.

Saat lagu Good bye my love milik Ailee berputar dan memenuhi seluruh penjuru mobil. Taehyung tiba-tiba terbangun, menatap ku sekilas lalu kembali meracau dengan mata terpejam.

"Noona, aku baru bermimpi.." ucap Taehyung. Kedua alisku mengernyit.

"Aku bermimpi kalau Yerin meninggal dalam dekapan ku.." aku bisa melihat air mata Taehyung kembali mengalir membasahi wajahnya.

"Noona, itu hanya mimpi kan?" Tanyanya padaku. Namun, aku tetap bergeming.

Lalu ia kembali berceloteh tentang dermaga dan rumah yang tidak bisa ku pahami sama sekali. Seakan kehilangan kemampuan ku dalam merangkai kata aku hanya terdiam menjadi pendengar segala racauan Taehyung. Aku diam terpaku sembari mengeratkan genggaman ku pada kemudi mobil.

"Eunji Noona, maafkan aku.." adalah kata terakhir yang di katakan oleh Taehyung di antara sesegukannya begitu menyadari kepergian kekasihnya bukanlah sebuah mimpi belaka. Namun, hanya dengan dua kata itu, berhasil membuatku menjadi gelisah tanpa sebab.

Maaf ?

Untuk apa ? Benakku menerka.

Kemudian setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan menyetir dengan pikiran yang kalut dan berhasil menghindari terciptanya kecelakaan lalu lintas. Akhirnya kami berdua berhasil sampai ditempat yang diinginkan oleh Taehyung. Pantai Sokcho.

Langit biru yang cerah dan pemandangan air laut yang berkilauan diterpa cahaya mentari terbentang luas di hadapan kami. Sangat kontras dengan orang yang berada disebelah ku yang kini seakan tengah di landa mendung hitam. Ia nampak kelabu seakan tak punya semangat hidup lagi.

"Noona terima kasih. Pulanglah.." serunya.

"Tidak, aku akan menunggumu.." sahutku. Aku merasa cemas padanya.

JOENG EUNJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang