Jeon Jungkook

223 19 5
                                    

🎭

Jeon Jungkook pemuda berparas tampan itu tengah menatap lekat pada wajah seorang gadis yang tengah dibuai oleh mimpi. Ia menyampirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu.

 Ia menyampirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Noona, kau terlihat jauh lebih cantik saat terlelap seperti ini". Gumam Jungkook.

"Aku rasa aku tidak akan mampu tersenyum saat melihat mu bersanding dengan Hyung ku di altar nanti". Lanjut pemuda itu.

Wanita itu menggeliat "eeunghh..." Lenguh si gadis. Jungkook mengulum senyumnya. Tingkah sang gadis membuat sang pemuda gemas.

Melihat gadis itu kurang nyaman dengan posisinya, ia lalu memangku tubuh yang lebih kecil darinya. Membawa tubuh sang gadis masuk ke dalam salah satu kamar yang ada di apartemennya.

Ruangan yang awalnya berisi lukisan hasil karya sang pemuda kini disulap menjadi kamar yang sekarang ditempati oleh sang gadis. Yap! Mereka berdua sudah tinggal bersama sekitar sebulan ini. Bukan tanpa alasan mereka tinggal bersama. Namun ini atas permintaan kekasih dari sang wanita. Ia mempercayakan sang adik untuk menjaga wanitanya.

Jungkook meletakkan tubuh gadis itu dengan sangat pelan-pelan. Takut-takut jika si gadis sampai terbangun dari tidurnya. Setelahnya, ia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Di tatapnya lagi wajah damai itu lalu ia mengecup singkat kening si gadis. Hal yang selalu ia lakukan saat sang gadis tengah terlelap.

"Selamat malam Noona". Ucapnya sebelum akhirnya meninggalkan kamar tersebut.

Setelah menutup pintu kamar, Jungkook menyandarkan tubuhnya. Ia menyugar rambutnya ke belakang frustasi.

"Jungkook brensek. Bisa-bisanya kau jatuh cinta pada calon istri kakak mu sendiri. Apa kau sudah gila". Makinya pada diri sendiri.

Ia memejamkan matanya sebentar, lalu menghela napas berat. Ternyata benar kata orang, cinta itu buta. Perasaan cinta itu tidak bisa di kendalikan. Ia bisa jatuh pada siapapun juga tanpa bisa dicegah.

Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya guna mengusir pikiran piciknya. Dengan segera ia melangkah menjauh dari kamar itu. Ia yakin jika dirinya tinggal lebih lama disana. Mungkin ia akan melakukan apa yang sejak tadi berputar di dalam kepalanya.

***
Jungkook POV

Aku terbangun dari tidur ku saat kedua runguku mendengar suara dentingan alat masak yang saling beradu. Ku sandarkan punggung ku pada headboard ranjang. Lalu ku usap wajahku sebelum beranjak dari tempat tidur.

Aku melangkah ke arah dapur. Lalu aku menyandarkan tubuh tegapku pada dinding yang menghubungkan ruang tamu dengan dapurku. Ku tatap punggung indah wanita yang akhir-akhir ini menjadi pemandangan pertama yang ku lihat saat aku membuka kedua mataku. Aku tersenyum simpul, aku merasa seperti sudah memiliki seorang istri.
Wanita ini akan selalu menyempatkan membuat sarapan setiap pagi untukku.

JOENG EUNJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang