Anodyne

176 13 4
                                    

🎭

Taehyung POV

Setelah aku membiarkan Eunji pergi untuk mencari kebebasan yang dibutuhkannya, wanita itu benar-benar menghilang tanpa meninggalkan jejak seakan ditelan oleh bumi.

Lalu, seakan hanya baru saja melewati mimpi buruk yang panjang. Aku kembali menjalani kehidupan monotonku sebelum aku mengenal Yerin maupun Eunji seakan mereka memang tidak pernah hadir dalam hidupku.

Kantor, restoran, lalu apartemen. Begitu seterusnya.

Waktuku menunggu sambil merindukan Eunji. Tahu-tahu satu hari sudah berlalu, kemudian hari-hari menjadi minggu, dan minggu-minggu berakhir menjadi bulan hingga tidak terasa sudah menjadi tahun.

Aku terus menunggu, merindukannya, menangis dan tertawa seperti tak ada habisnya. Sedikit demi sedikit mulai melakukannya bagaimana dirinya dan berakhir kehilangan hitungan. Ah, sudah berapa lama ya? Apa sudah lewat dua atau justru tiga tahun ?

Sialnya, ketika aku mengatakan akan menjadi tempatnya pulang. Aku melupakan fakta kalau aku juga mulai merasa kehilangan arah. Bahkan saat aku mencoba mengabaikan rasa sakit yang tertinggal, aku justru harus menghadapi rasa sakit yang lainnya. Tidak bisa lagi melihat kebahagiaan yang ada tepat di samping ku.

Setelahnya, aku juga mulai kehilangan alasan untuk tetap tinggal. Namun, layaknya orang bodoh, aku tetap tidak bisa pergi karena masih selalu berharap akan melihat wanita yang ku cintai tiba-tiba muncul dari balik pintu seakan ia akan kembali pulang usai melakukan pekerjaannya seperti biasanya.

Maksudku, bagaimana kalau tiba-tiba ia pulang dan tidak menemukan ku di sini ? Bagaimana jika ia menangis karena menganggap ku telah meninggalkannya sendirian?

Sayangnya, memori indah bersamanya yang dulu terasa menyenangkan pun perlahan mulai menyiksaku. Tapi ternyata, cinta juga selalu tahu caranya menemukan jalan pulang dan mendatangi ku lagi.

Ketika aku baru saja menjatuhkan diri di atas sofa, setelah melewati hari yang melelahkan. Tiba-tiba seseorang datang untuk bertamu di tengah malam.

Aku yang sudah lelah, sedikit merasa dongkol pada orang yang tiba-tiba mengganggu waktu istirahat ku. Tapi, seakan tidak mengerti, orang itu terus memencet bel apartemen ku. Akupun berjalan gontai menuju pintu bersiap memaki siapapun yang sudah dengan tidak sopannya mengganggu orang di waktu yang tidak wajar seperti ini.

Namun, aku sesegera mungkin mengurungkan niatku saat melihat orang yang berdiri di hadapan ku. Karena aih-alih orang yang tak ku harapkan hadirnya, dan seakan bunga tidurku yang menjadi kenyataan. Wanita yang selama ini ku rindukan telah berdiri di hadapanku dengan senyum mengembang diwajahnya sembari melambaikan tangannya lucu.

 Wanita yang selama ini ku rindukan telah berdiri di hadapanku dengan senyum mengembang diwajahnya sembari melambaikan tangannya lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JOENG EUNJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang