🎭
"Eunji-ya apa kau tidak ingin ikut dengan kami?"
Wanita yang ditanyai hanya menggelengkan kepalanya lemah. Ia menatap rekan kerjanya itu dengan wajah ditekuk.
"Ckck, setidaknya kau harus makan dulu. Aku tahu semua kerajaanmu sudah deadline tapi kau harus memikirkan kondisi badanmu juga jiya". Ingatkan temannya itu.
"Hhmm terima kasih untuk perhatian kalian. Nanti aku akan makan. Kalian duluan saja". Jawab wanita itu.
Akhirnya ketiga tim kerjanya meninggalkan wanita itu sendiri. Ah tidak, maksudnya perempuan itu dengan tumpukan berkas-berkas yang menggunung di atas meja kerjanya. Ia harus segera mengoreksi laporan dan menyesuaikan kembali jadwal rapat pimpinan perusahaan tempatnya bekerja.
Jung Eunji mengacak rambutnya frustrasi. Ia mendelik tajam pada pintu kayu yang terlihat kokoh terletak tidak jauh darinya. Semenjak pemilik ruangan itu diganti, hidupnya jauh dari kata damai sama seperti sebelum-sebelumnya.
Yah, perusahaan tempatnya bekerja baru saja melantik CEO baru sekitar sebulan yang lalu. Mungkin bagi para karyawan CEO yang baru adalah sebuah anugerah dari surga. Tapi tidak bagi seorang Jung Eunji. Menurutnya orang itu adalah iblis berkedok manusia, yang sialnya memiliki paras yang mampu membuat semua orang terperdaya.
Awalnya ia juga masuk jejeran orang-orang yang mengagumi CEO baru itu dari segi parasnya, tapi seiring berjalannya waktu. Eunji tahu jika paras seseorang tidak menjamin orang itu memiliki sifat yang sama sempurnanya dengan paras yang dimiliki oleh orang itu.
Jung Eunji baru saja memikirkan orang yang sudah membuatnya susah akhir-akhir ini dan sekarang orang itu bersama asisten pribadinya baru saja keluar dari pintu yang ditatap tajam olehnya tadi. Eunji tentu saja harus segera menundukkan kepalanya.
Kedua orang itu lewat begitu saja seolah-olah kehadiran Eunji tidak terlihat sama sekali. Tanpa sadar Eunji berdecak, ia mengumpat tertahan.
"Ckck, semua orang kaya sama saja.." ucapnya tanpa sadar.
"Apa kau baru saja mengatai diriku?" Eunji memaku setelah mendengar suara dingin nan menusuk dari orang yang baru saja ia maksudkan. Ia segera mengubah wajah terkejutnya dan menunduk dalam.
"Mianhe, saya tidak bermaksud Daepyonim.." ucapnya menyesal.
Orang itu melirik pada tumpukan berkas "Pantas saja kerjamu sangat lamban, kau sibuk mengurusi hidup orang lain. Sebagai hukuman karena sudah menyinggung perasaan ku. Kau tidak boleh pulang sebelum semua pekerjaan mu selesai. Ingat itu!" Titahnya penuh perintah.
"Ye..?" Eunji langsung mendongak dan kedua pasang maniknya bertubrukan dengan kedua manik milik bosnya. Setelah beberapa saat mereka saling menatap. Pria itu langsung melangkah pergi tanpa menghiraukan protes yang ingin di sampaikan oleh Eunji.
Eunji menatap tajam pada punggung orang yang kini sudah melangkah pergi "Daepyonim sialan....aku membenci mu. Sungguh". Serunya frustrasi.
Kim Taehyung yang masih bisa mendengar umpatan salah satu karyawan wanitanya itu menarik kedua sudut bibirnya. Ia membentuk senyuman misterius.
***
Jung Eunji tersentak kaget saat seseorang memeluk tubuhnya dari belakang saat ia sedang membuat kopi di pantry untuk menghilangkan kantuknya. Adukan sendoknya terhenti memutar. Ia bahkan sudah menahan napasnya saat orang itu semakin mempererat pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOENG EUNJI
ContoBerisi cerita pendek terinsipirasi dari beberapa film dan ide author dengan main castnya Jung Eunji.