Anodyne

79 13 1
                                    

🎭

Prasangka ku tentang Taehyung yang tidak mengingat ucapannya sendiri yang lebih mirip igauan tempo hari itu. Ternyata, benar adanya. Karena setelah tubuhnya kembali bugar, Taehyung kembali menjalani hidupnya yang monoton seperti tidak terjadi sesuatu yang berarti.

Kami sudah berbaikan. Ngomong-ngomong, hari dimana aku memutuskan untuk pergi, aku justru kembali pada Taehyung karena menghawatirkannya. Akhirnya kami membuat kesepakatan untuk saling menghargai kehidupan pribadi masing-masing.

Taehyung dan kenangannya akan mendiang sang kekasih. Aku dengan hidupku yang sama bebasnya seperti sebelum menikah. Tidak ada yang boleh mengekang selama masih dalam batas yang wajar.

Selain itu, aku pun memberinya ancaman akan membawanya ke rumah sakit jika insiden yang sama terulang kembali. Hal itu berhasil membuat Taehyung bersungut-sungut tidak suka. Tapi, kabar baiknya nafsu makan Taehyung sekarang sudah kembali seperti semula. Ia juga sudah jarang mendistraksi tubuhnya untuk bekerja terlalu keras.

Aku tengah sibuk menyiapkan bekal makan siang untuk Taehyung di dapur. Sedangkan, empunya sibuk mengunyah nasi goreng kimchi yang ku buat seadanya karena ternyata persediaan stok makanan kami telah habis.

"Ingat ! Jangan minum kopi. Aku sudah menyiapkan teh herbal untukmu".

"Ne..."

"Bekal makan siangnya jangan lupa dimakan".

"Ne...."

"Langsung pulang saja jika kau merasa tidak enak badan".

"Ne...."

Aku mencebikkan bibirku "Kim Taehyung aku sedang tidak main-main dengan mu".

"Ne Noona, aku tidak akan meminum kopi, aku akan memakan bekal yang sudah kau siapkan dan aku tidak akan mengambil lembur di kantor.."

Meski kelihatan jengkel karena hidupnya harus mengikuti semua aturan yang ku buat. Taehyung tetap mencoba untuk menghargai semua usaha ku untuk membantunya bangkit dari keterpurukannya.

Seperti saat ini, meski dengan sedikit berat hati. Taehyung tetap menerima kotak bekal dan obat yang telah ku siapkan untuk berjaga-jaga.

"Noona gomawo..." Ucapnya tulus sebelum pintu kembali tertutup.

Karena sudah tidak lagi harus menjaga Taehyung yang sakit. Aku memutuskan untuk membersihkan apartemen yang kami tinggali semenjak aku menikah dengan Taehyung. Setelahnya, aku pergi untuk belanja bahan makanan dan membongkar sisa-sisa kardus berisi barang-barang ku yang sempat tertunda karena beberapa insiden tempo hari.

Bukannya aku tidak menyukai kegiatan bersih-bersih. Hanya saja saat melihat tumpukan kardus-kardus yang kini sudah terbongkar dan belum terlihat aku akan merapikannya, tiba-tiba saja aku di landa perasaan sendu.

Dulu sekali, aku punya harapan dan mimpi indah tentang sebuah keluarga bahagia.

Aku pernah berharap akan menikah dengan seseorang yang punya selera yang sama denganku di bidang musik. Lalu kami akan tinggal di rumah yang tidak terlalu besar namun memiliki halaman yang cukup luas. Dimana aku bisa berkebun, suamiku akan sibuk mengecat dinding rumah dan aku akan menanam berbagai macam rupa bunga-bunga.

JOENG EUNJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang