Anodyne

95 14 2
                                    

🎭

Taehyung POV

Begitu lampu kembali menyala tak lama kemudian, Eunji yang seakan merasa telah melakukan kesalahan dengan menyentuh ku tanpa izin tiba-tiba mendorongku untuk menciptakan jarak di antara kami. Aku yang tidak siap akan gerakan tiba-tiba darinya sampai tersungkur ke belakang. Dan naasnya telapak tangan ku terluka karena mendarat tepat di atas pecahan kaca yang tersebar.

Eunji langsung menatap ku dengan perasaan bersalah "Tae m-mian a-aku r-refleks tadi.." ucapnya terbata. Kedua bola matanya membulat sempurna "Tae tangan mu berdarah!" Pekiknya panik.

Eunji yang terlihat ingin segera beranjak lebih dulu ku tahan.

"Gwencanayo.. Noona sudah baik-baik saja kan? Jangan kemana-mana dulu, aku akan membereskan serpihan kaca ini dulu.."

Eunji mengangguk kecil, lantas bergumam lirih nyaris berbisik.

"I-iya.."

Aku membersihkan kekacauan yang ada di dapur, dan selama itu pula aku bisa melihat tubuh Eunji terus gemetar. Saat aku tidak memperhatikannya, ternyata Eunji diam-diam masuk ke dalam kamar mandi dan kembali dengan membawa kotak P3K di tangannya.

Keadaan di luar sudah tidak hujan lagi, jauh lebih kondusif dari pada sebelumnya. Kami berdua masih betah duduk berlama-lama di atas lantai dapur dengan menyadarkan punggung di lemari kabinet dapur. Sama seperti sebelumnya, Eunji begitu telaten mengobati setiap lukaku.

"Noona baik-baik saja? Aku tidak pernah melihat Noona menangis seperti itu. Ini pertama kalinya aku melihat Noona begitu ketakutan.." tanyaku hati-hati tanpa menatapnya.

Aku akhirnya memberanikan diri mengeluarkan rasa penasaran ku. Tak juga di gubris. Aku sekilas menoleh pada Eunji, perempuan itu terlihat menimbang-nimbang kemungkinan reaksi yang akan ku berikan.

Saat ia akan menoleh padaku, aku secepat mungkin mengalihkan pandangan pada tangan ku yang tengah di obati olehnya.

"Noona bisa cerita padaku, semuanya.."

"Aku tidak apa-apa.." sahutnya tanpa emosi.

"Aku yakin, pasti ada sesuatu yang Noona sembunyikan dariku..." Keadaan hening, tapi aku buru-buru menimpali "Hubungan kita tidak akan berhasil jika hanya noona yang terus berusaha".

"Tae sungguh aku..."

"Hubungan kita harusnya ada timbal-balik, kau milikku sekarang". Ujar ku cepat memotong bantahannya.

"Aku..." Gerakan tangan Eunji yang sedang melilitkan perban terhenti, "Jika aku menceritakan semuanya, apa kau akan tetap melihat ku dengan cara yang sama?" Tanya Eunji sembari menghunuskan tatapan menuntut pada ku.

Napasnya kembali tercekat, "Jika aku memberi tahukan semuanya, apa kau akan tetap meminta ku agar tidak pergi dari sisimu?" Katanya melanjutkan dengan susah payah. Hatiku terasa teriris mendengar ucapannya, pemeran utama yang selama ini menjadi alasannya terluka.

"Tenanglah Noona.." ku raih jari jemari miliknya yang terasa begitu dingin, menyapukan kedua ibu jariku pada punggung tangannya itu "Noona bisa ceritakan semuanya padaku. Aku pastikan aku akan tetap disini. Bersamamu selamanya.." ucapku meyakinkan.

Eunji menghela napas frustrasi "Tapi bagaimana jika pada akhirnya kau tidak menyukai perempuan yang memiliki cacat cela seperti ku ? Bagaimana jika sisi rapuhku membuat mu muak bahkan untuk menatap wajahku sekalipun kau sudah tidak ingin, bagaimana jika kau.. ?"

JOENG EUNJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang