Chapter 50

431 55 12
                                    

Liburan nanti seharusnya Lyzbeth sudah berada di Surrey dan menjalankan misi rahasia di bawah bimbingan Sirius. Tetapi harapannya kandas, kini hilang tak berbekas.

"Tiap hari ku bersamamu, naif bila aku tak jatuh cinta padamu."

"Hah?"

Lyzbeth keluar dari dunia kalbunya. Sepertinya ia mendengar kalimat tabu dari mulut Tom yang kini berdiri di depan pintu kamar sekapannya.

"Kau mendengarnya dengan jelas."

Tom yang merajuk di depan pintu mulai mendekat dan memilih untuk duduk di kasur agar tercipta suasana intim.

"Tidak. Coba ulangi lagi, sekali lagi saja?" pinta Lyzbeth bingung.

"Saat pertama kali aku melihatmu, kukira kau sama seperti gadis-gadis disekitarku. Tapi ternyata sikap dan perilakumu lebih berantakan dari pada mereka. Kemudian saat kau memutuskan untuk pergi, rasanya seperti aku akan kehilanganmu selamanya. Jadi, aku memutuskan untuk menahanmu untukku sendiri dalam kedok pertemanan."

"Namun, melihat tubuhmu melemah dari hari ke hari membuatku sangat sedih, kau tau itu? Dengan berat hati akhirnya aku memutuskan untuk melepaskanmu, tentu saja setelah kau menjadi hocrux-ku, karenanya aku tau kau akan menjadi milikku selamanya."

"Bertahun-tahun hidup dan memerintah tanpa keberadaanmu membuatku sangat kecewa. Kemudian aku sadar jika aku tak bisa melepaskanmu, Belial. Aku telah jatuh cinta padamu, jadi kau harus menjadi milikku!"

Tom menggenggam tangan Lyzbeth dengan sangat erat. Memaksa gadis penipu itu untuk merasakan perasaannya, cintanya terhadap Belial-nya.

"Ini adalah kabar bahagia. Aku juga menemukan cinta, tapi
orang itu bukan kamu, kuharap kau tak diam-diam merana," canda Lyzbeth.

Tom menatap Lyzbeth dengan marah. Tapi tatapannya tiba-tiba melembut. Tentunya ia belum melepas genggamannya terhadap Lyzbeth, yang ada malah semakin erat sampai membuat si pemilik tangan nyaris meringis.

"Sepertinya cinta pertamaku kandas. Rupanya aku terlambat, eh. Cintamu akhirnya dimiliki yang lainnya. Dan kau yakin untuk memilihnya?" tanya Tom dengan suara tenang seperti air danau yang penuh ikan dan buaya.

"Yap," kata Lyzbeth mantap. Tak merasa terintimidasi sedikit pun dengan sikap Tom yang dramatis. Dasar Ratu Drama pria sialan!

"Kalau begitu sudah waktunya aku melupakan harapan kecilku untuk tua bersamamu, Belial. Seharusnya aku tau mereka tidak akan pernah terwujud," sesal Tom. Ia membuat wajah semenyedihkan mungkin yang ia harapkan akan membuat Lyzbeth jatuh ke dalam pesonanya.

Tapi kayaknya Tom enggak sadar muka, deh. Memang semua gadis lebih menyukai Mr. Beast dari pada Mr. Prince, tapi Lyzbeth bukan bagian dari kelompok. Ia tak menyukai keduanya, atau Gaston! Jelas tidak mungkin. Ia lebih suka menjadi penyihir yang memberikan kutukan pada Mr. Prince dari pada menghilangkan kutukannya.

Sayang sekali Lyzbeth tak terbujuk rayuan setan. Ia hanya menatap Tom dengan raut wajah masam. Mungkin tahun ini akan ia habiskan dengan bersembunyi dan jelas ia akan mengambil cuti setahun sebelum Tom memperlihatkan sisa hidungnya ke depan para ahli sihir.

Atau gunakan saja bola-bola waktu untuk menyusup ke dimensi lain dan kembali ke waktu saat ini dan kemudian ia bisa bermain rumah-rumahan dengan Sna- eh, apa sih!

Tom memperhatikan wajah Belial yang memerah. Untuk satu hal, gadisnya jelas tidak sedang memikirkannya. Pria sialan mana yang membuat Belial jatuh cinta? Haruskah ia mengirim Severus untuk meracuni pria itu?

∞ ※ ∞

Sudah sembilan bulan Tom mengumpulkan kekuatan. Ia senang dunia sihir memiliki mentri idiot dan mengagungkan pria pikun pecinta muggle itu. Kemunculannya harus menjadi hebat dan luar biasa hebat.

Setiap hari Tom mengadakan rapat. Di waktu luangnya ia habiskan untuk menemui Belial dan melakukan segala cara-kecuali kekerasan, jelas-untuk membuat Belial-nya menerima pernyataan cintanya.

Lyzbeth jelas menerima pernyataan cinta Tom nyaris setiap hari, tapi tidak untuk cinta itu sendiri. Meski Lyzbeth menyukai Tom, tapi ia tau sama seperti yang dilakukan penyihir dan penyihir berakal mana pun bahwa bayi hasil Amortentia jelas tidak memiliki harapan untuk merasakan emosi cinta. Tidak diragukan lagi apa yang dirasakan Tom bukan cinta melainkan obsesi. Yah, kesalahpahaman ini tak lepas dari kesalahan Lyzbeth yang bersikap SKSD dengan Tom di awal pertemuan mereka. Tapi jelas bukan Lyzbeth namanya jika ia mau bertanggung jawab. He he.

Knock knock!!

Lyzbeth menutup buku pelajaran yang ia baca untuk referensi prnya.

"Jika itu Tom, katakan padanya untuk menemui Lily!" kata Lyzbeth.

"Ini Father, Diana."

Suara di luar sangat dingin, bermartabat, dan terasa jauh. Itu suara Lucius Malfoy.

"Oh," gumam Lyzbeth.

'Sudah mau menemuiku rupanya.' batin Lyzbeth.

"Masuklah, Father," ujar Lyzbeth. Ia membereskan buku dan perkamen yang berserakan di atas kasur lalu meletakkan mereka di samping tubuhnya.

Ia melihat pintu terbuka dan ayah tercintahnya, Lucius melangkah masuk ke dalam kamar sembilan bulannya. Kalian percaya itu? Dia membolos sekolah berbulan-bulan dan itu bukan karena keinginannya sendiri! Marvelous!

"The Dark Lord memberitahuku bahwa kalian telah melakukan pertunangan-"

"...."

"FAK, WHAT?!" pekik Lyzbeth.

"Aku telah berdiskusi dengan ibumu bahwa pernikahan kalian akan segera diadakan setelah Hogwart jatuh ke tangan kita."

'Abad ke-18 pantatku!!'

"Aku tidak mau!!" teriak Lyzbeth.

Lucius menembak putri bungsunya dengan tatapan dingin. Pangeran kegelapan menginginkan putrinya, siapa dia untuk menolak berkah seperti ini? Narcissa sedikit marah tapi ia akan mendengarkannya. Draco berada di dalam kegelapan dan ia tak berniat memberitahu putra sulungnya. Sementara putri yang baru saja ia dapatkan sepenuhnya menyetujui pernikahan ini dan bahkan memujanya karena menjadi ayah yang hebat. Lucius mendengkus senang saat memikirkan tatapan memuja putri keduanya yang tak pernah ia dapatkan dari putra pertama dan putri ketiganya.

Lyzbeth mencibir di dalam hatinya. Sekalinya bangsat memang selamanya bau. Bangsat!

"Father, aku ingin mengakui sesuatu. Sebenarnya aku sudah menikah dengan seorang pria asing."

Lucius melotot kaget dengan pengakuan lancang putrinya. Beraninya gadis itu kawin lari dengan pecundang sialan!

"Siapa?"

"Dia pria oriental yang tidak berhubungan dengan dunia sihir-"

SLAP!!!

Wajah Lyzbeth miring karena tamparan keras yang dilayangkan Lucius.

"Kau gadis memalukan! Tidak hanya merendahkan keluarga, kau berani menikah tanpa restuku sebagai kepala keluarga! Beraninya kau menikah dengan pria muggle sialan! Beraninya kau tidak menghormatiku!"

Lucius marah. Marah dan mengoceh, menghina dan menghardik. Lyzbeth hanya diam membisu di tempatnya.

SLAP SLAP!!

"Tinggalkan pria itu atau aku akan menghapusmu dari pohon keluarga!" ancam Lucius.

"Sebenarnya ... Sudah setahun sejak kami berpisah," gumam Lyzbeth yang masih bisa di dengar oleh Lucius.

"Kalian sudah berpisah?" tanya Lucius mencari kepastian.

Lyzbeth mengangguk pelan.

"Tapi kami belum bercerai. Pria itu hanya mengira aku sudah mati."

Lady of Witch [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang