Chapter 51

363 44 9
                                    

Suasana di Malfoy manor begitu khusyuk karena ada acara yang teramat sangat penting bagi Dark Lord dan antek-anteknya. Para Death Eather itu sibuk berpesta dan pesta yang lain. Peri Rumah berlalu lalang, muncul dan menghilang.

Di kamar utama yang diubah menjadi kamar pengantin pria, Tom sedang berpose di depan kaca super besar dalam balutan setelan jas hitam pernikahan. Jika bukan karena wajahnya, sosoknya saat ini pasti akan membuat dewi-dewi yang mencintai kecantikan akan terpesona dan pingsan.

"Lucius!" panggilnya dengan angkuh.

Lucius dan berdiri di pojokan pun mendekat ke arah Tuan slash calon menantunya. eew!

"Kapan Diana akan datang ke kamarku?" tanya Tom diam-diam sumringah.

"Secepatnya, Tuanku. Narcissa dan Abigail saat ini sedang mempersiapkan Lily. Aku akan memerintahkan Peri Rumah untuk memberitahu mereka agar mempercepat kegiatan mereka."

Lucius menunggu anggukan Tom sebelum memanggil Peri Rumah dan memberinya perintah. Sungguh, nikmat mana lagi yang akan ia dapatkan? Dengan Dark Lord sebagai menantunya, tentunya keberadaannya di lingkaran dalam menjadi jauh lebih penting dan mulia daripada yang lain. Dengan kemuliaan sebesar ini, bagaimana bisa putri bungsunya itu menolak untuk menikah dengan Dark Lord.

Jika Lyzbeth ada di sana dan mendengar batin riuh Lucius, ia akan berteriak di telinganya.

"YA LU MIKIR SIAPA YANG MAU NIKAH SAMA AKI-AKI, BAPAKK!!!"

Dengan suara letusan mini, Floppy, Peri Rumah Malfoy Manor yang baru, muncul dalam keadaan takut, sedih, dan panik. Peri kecil itu memberikan berita yang sangat menghancurkan suasana hati Dark Lord, yang saat ini seperti padang bunga berubah menjadi padang pasir.

"Miss Diana tidak ada di kamar. Nyonya dan Miss Abigail pingsan."

Zeus ikut berkontribusi dengan mengirimkan dua petir dan hujan.

"APAAA!!!"

Dark Lord yang kesal adalah Dark Lord yang melemparkan permen di hari Halowen dalam merk Crucio. Namun, Dark Lord yang murka adalah Dark Lord yang menghancurkan segala hal di sekitarnya seperti bayi tiga tahun yang tak mendapat perhatian orang tuanya.

Lucius berusaha meredakan amarah tuannya, menghiburnya, membujuknya, menimang- eh, bukan adegan Toro dan Sho, ding.

Dark Lord yang murka membuat Bellatrix kegirangan, ia menawarkan diri untuk menangkap keponakannya yang menggemaskan. Bellatrix membawa suami dan iparnya ke dalam perburuan malam.

Anak itu! Padahal Bellatrix udah ngebet mau nikah sama Pangeran Kegelapan, tapi enggak kesampaian. Tapi dia yang tinggal kawin aja malah lari. Melihat masa lalunya yang sibuk menjilat kaki Potter dan Dumbledore, ia yakin keponakannya pasti lari ke pihat Light. Dasar kutu penghianat kecil! Jika ketemu, akan ia lempari Crucio sampai gila seperti sepasang Auror Longbottom itu.

Ketiganya pergi mencari di tempat-tempat mencurigakan sekaligus berbuat onar di sana. Mereka mendarat di The Burrow tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Lantas di mana tujuh musang penghianat darah itu bersembunyi?

Dengan senyum gila Bellatrix mendapatkan jawaban dan memberi tahu dua anteknya untuk mengikutinya. Ia tau harus mencari ke mana. Di mana lagi jika bukan ...

Mundungus Fletcher yang serakah?

Bukan!

Grimmauld Place. Di mana lagi sepupu pengkhianatnya akan lari bersembunyi? Dan siapa lagi tali penyelamat yang akan dihubungi keponakan lucunya selain buronan Azkaban: Sirius Black!

Gyahahaha....

Huahahaha....

Fufufu....

Yah, abaikan tawa mereka.

∞ ※ ∞

Di Grimmauld Place yang tersembunyi di dalam tabir kehidupan. Sirius Black sedang mondar-mandir mengitari meja dapur yang mewah tetapi kotor karena belasan tahun tak terjamah tangan Peri Rumah. Ia pergi membuka rumah ayahnya untuk menjadi markas bagi Orde Phoenix atas permintaan Dumbledore, tapi ia sendiri malah menjadi tahanan di rumahnya sendiri. Kadang Sirius lupa, apakah ia sudah dibebaskan dari tuduhan palsu yang selama ini bersarang di kepalanya atau ia masih menjadi tawanan Azkaban yang kabur.

"Sirius! Kenapa mondar-mandir di dapur? Apa kau lapar, Sayang?" tanya Molly ramah.

Sirius menatap Mother Weasley dengan wajah datar. Apa wajahnya terlihat seperti pengemis kelaparan?

"No, Molly. Aku sedang memikirkan Harry. Sudah lama sejak Hedwig datang. Apa kau tau apa yang sedang terjadi di Hogwarts? Mungkin anak-anakmu ada yang mengirimimu surat?"

"Dumbledore memintaku untuk tidak khawatir karena tahun ini anak-anak baik-baik saja. Mereka tidak bisa menyurati kita demi kerahasiaan markas Orde Phoenix dan juga demi keamanan kita bersama."

"And, Sirius! Jangan coba-coba untuk menyelinap atau mengirimi mereka surat, terutama kepada Harry. Anak malang itu sudah banyak menanggung kemalangan."

"..."

Rasanya Sirius ingin mencekik leher Molly. Wanita itu selalu memuntahkan omong kosong tentang Dumbledore atau tentang Harry.

"Kau benar, Molly. Oke, aku akan ke kamarku saja dan tidur, ya, benar. Permisi."

Sirius pergi dari dapur meninggalkan Molly yang mungkin mau membersihkan dapur yang kotor itu. Entah apa yang dilakukan Kreacher selama ini.

Di kamar, Sirius kembali melakukan aksi mondar-mandir. Apa yang harus ia lakukan saat ini? Jika saja ia dan Remus masih di Rumah Musim Panas Lyzbeth, mungkin saat ini ia sudah meledakkan oven atau mengotori karpet dengan remah-remah keripik dan tumpahan coke. Hm, apa yang akan Lyzbeth katakan jika gadis itu ada di sini?

"Bintang goblok!"

Tidak,tidak. Dia adalah paman kesayangannya, Lyzbeth tidak mungkin menghinanya seperti itu. Mungkin....

"Sirius yang malang, anjing kampung bodoh yang menyelinap di antara manusia-manusia goblok yang mulai bosan hidup yang menjuluki diri mereka sendiri penyihir dan penyihir yang menentang sihir hitam dan makhluk kegelapan lainnya."

Tidak. Cacian itu terlalu panjang untuk ukuran ular pemalas seperti Lyzbeth. Mungkin sesuatu yang SPJ. Singkat, padat, jelas.

"Kalung Amethyst."

Itu dia!

Sirius mencari kalung yang pernah diberikan Lyzbeth saat ia menjadi anjing malang yang terlantar dulu. Ia mencari di segala penjuru kamar. Di bawah kolong tempat tidur, di kolong almari, seprai, bantal, selimut, tumpukan baju yang setipis buku bacaan ringan Hermione. Bahkan di saku pakaiannya tidak ada. Mungkin ia yang kurang teliti.

Saat Sirius akan menelanjangi dirinya sendiri, sebuah meteor kecil jatuh mengenai dadanya. Bukan meteor sungguhan. Meteor kecil ini hanyalah replika yang entah dilemparkan oleh siapa. Sirius mengamati meteor di tangannya yang terlihat polos, suci, murni, dan tak berdaya.

"Benda apa ini?"

Sirius melihat sekeliling kamarnya, tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Lantas dari mana tiruan meteor ini berasal? Apakah ada penyusup di kamarnya? Terlebih lagi saat ini Grimmauld Place berada di bawah kubah Fidelius. Hanya Dumbledore selaku penjaga rahasia yang tau sandi lewat apa yang dibutuhkan maling untuk memasuki rumah mungilnya.

Lady of Witch [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang