Chapter 17

1.2K 166 5
                                    

Suasana Malfoy Manor kembali ricuh karena tiba-tiba saja pintu kamar Lyzbeth tak bisa dibuka bahkan dengan Alohomora, atau Bombarda Maxima.

"Bagaimana ini? Kondisi Lily sedang kritis, tapi pintu ini malah tidak bisa dibuka!"

"Tenanglah, Cissa. Aku yakin kami bisa membuka pintu ini, aku dan Lucius akan melakukannya," ujar Severus menenangkan istri sahabatnya, atau bisa dibilang Narcissa juga sahabatnya.

Sayangnya apa yang dikatakan Severus hanya menjadi angan-angan belaka. Pintu kamar Lyzbeth seolah berubah menjadi pintu beton. Tak ada yang bisa dilakukan oleh Malfoy Sr. atau oleh Severus. Yang bisa mereka lakukan hanya menunggu dan menunggu, sampai pintu itu terbuka dengan sendirinya. Yang mereka khawatirkan adalah Lyzbeth, karena mereka tidak tau bagaimana kondisi Lyzbeth di dalam kamar.

Sementara itu, gadis yang dikhawatirkan, Lyzbeth tengah berdiri di hadapan para dewa utama-lagi. Betapa menyenangkannya! Itu sarkasme, tentu saja. Ada Artemis di antara para dewa yang jelas sedang menunggu seseorang-dan orang itu adalah Lyzbeth sendiri.

"Lagi?! Astaga, demi Merlin yang hidup entah di abad keberapa! Apa lagi yang kalian inginkan?" tanya Lyzbeth jengkel.

"Apa kau belum bercermin, Malfoy girl? Mungkin Aphrodite bisa meminjamkan cerminnya," caci Zeus.

Bukannya marah karena jelas Lyzbeth tak peduli bahkan jika Zeus menyambarnya dengan petir, Lyzbeth malah menatap para dewa dengan tatapan menyelidik. Jelas sekali jika ia akan dimanfaatkan lagi, tinggal tunggu tanggal mainnya dan katakan selamat tinggal pada kehidupan!

"Apa lagi yang kalian lakukan pada tubuhku?"

"Hanya menciptakan segel untuk menahan kekuatanmu, atau kau akan mengacaukan waktu-lagi!" kata Zeus geram.

"Oh, benar! Kalian membuatku linglung, terjatuh dari pohon, membuat tubuhku kaku, mengunci pintu kamarku dan menculikku, hebat! Seharusnya aku tak bertanya, seharusnya aku tau, KALIAN-HANYA-MEMANFAATKAN-TUBUHKU!!"

"Tapi kau juga memanfaatkan kekuatan kami untuk merusak takdir seseorang," cibir Zeus.

"Aku hanya berusaha menyelamatkan pria yang terjerat tipu daya Dumbledore!" bela Lyzbeth.

"Caramu salah," sela Athena.

"Oh, lalu bagaimana cara yang benar? Menciptakan inner circleku sendiri, mengendalikan kementrian, mengawasi dumbledore, menyelesaikan masalah yang kuciptakan di masa lalu?!"

"Ya," sela Artemis.

"Ya-APA?? Hei!!"

Poseidon mengguyur Lyzbeth dengan air saat emosi Zeus menguasai gadis itu.

"Tenanglah, Malfoy girl!"

"Oo benar, aku harus tenang, atau kalian akan semena-mena!" sindir Lyzbeth pada Poseidon.

"Itu karena ada asap di atas kepalamu," elak Poseidon.

"Tentu saja ada asap saat kalian menyulut api di kepalaku! Memangnya aku apa? Tongkat berjalan yang usang lalu berubah menjadi kayu bakar?!"

"Apa sudah tenang? Apa kau bisa mendengarkan kami sekarang?" tanya Zeus tak sabar.

"Ya."

"Bagus, karena kami butuh bantuanmu. Petirku hilang."

"LAGI!!"

"Ya, lagi, dan kali ini bukan putra Poseidon yang mencurinya. Kami membutuhkan kemampuanmu untuk mencari petirku, atau Hades akan menyeretmu ke dunia bawah."

"Oh, hebat! Semoga aku diberkati Persephone," cibir Lyzbeth.

"Sayangnya Persephone tidak ada di sana," kata Hades kesal.

Lady of Witch [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang