Profesor Lockhart membentuk klub duel dengan Profesor Snape sebagai asisten kecilnya. Keduanya memberi demonstrasi di depan para murid. Semua murid yang berpasangan memulai duel. Di mana Profesor Lockhart dan Profesor Snape memutuskan untuk memasangkan Harry Potter dengan Draco Malfoy.
Kedua Pangeran beda asrama itu bertukar mantra dengan sengit. Saat Draco menyerukan mantra Serpentsortia, suasana di ruang kelas menjadi sunyi. Bahkan Harry yang siap menjadi pahlawan kesiangan pun memilih diam. Profesor Lockhart dengan sok mengucapkan mantra yang malah membuat ular menjadi marah.
"Minggir, Potter!"
Harry mengangguk kaku saat Profesor Snape mulai mengacungkan tongkatnya ke ular yang marah dan menghilangkan ular itu. Untuk kali ini kemampuan parseltongue Harry masih menjadi rahasia. Setelah Harry mendapat pencerahan dari Hermione tentang lambang Slytherin, Harry tak lagi berpikir jika kemampuan parselmouth adalah umum. Tapi Harry tak menemukan teman beda asrama-nya. Kenapa Lyzbeth yang biasanya antusias sekarang mulai jarang menampakkan wajahnya? Saat melirik Draco, Harry melihat Lyzbeth yang sebelumnya tidak ada kini berdiri di samping Draco dengan wajah yang sebelas-duabelas dengan Profesor Snape. Apa Lyzbeth salah meminum ramuan? Harry yang didera rasa penasaran akut memutuskan untuk mendekati Lyzbeth.
"Hai, Lily!" sapa Harry.
"Mau apa kau, Potter bau!" cela Draco.
"Aku tak memiliki urusan denganmu, Malfoy. Lily, uhm, kenapa aku merasa kau sedikit berubah? Apa perkataan Mione tempo hari membuatmu sedih?" tanya Harry hati-hati.
"Hei! Kata-kata Lily juga membuatku sedih!" protes Hermione dari jauh.
"Halo, Potter. Aku tidak berubah." jawab Lyzbeth dengan wajah expressionless tanpa memandang Harry.
"Tapi, tapi ... Lily, kau dulu tidak seperti ini!" bantah Harry.
Lyzbeth melirik Harry. "Aku tau."
"Tapi kau berubah! Dan apa itu Potter?!" seru Harry.
"Kembalilah ke tempatmu, Potter!" usir Theo.
Karena insiden 'Harry Potter dan kemampuan Parseltongue-nya' tidak terjadi, kegiatan duel masih berlanjut. Lyzbeth mendapati Lavender sebagai lawannya.
"Kau akan kalah!" seru Lavender.
"Jangan harap."
Duel kedua gadis dari asrama yang berbeda itu hanya berlangsung singkat. Karena Lyzbeth melemparkan mantra Langlock pada Lavender yang membuat gadis Griffindor itu tak bisa mengucapkan mantra.
"Sangat Lily sekali." komentar Blaise.
"Dasar gadis pemalas." kata Draco yang merasa lelah dengan sikap malas adiknya yang tidak pada tempatnya.
"Anak yang cerdas!" puji Profesor Lockhart pada Lyzbeth.
"Liliesable." ejek Pansy.
"Terserah." cibir Lyzbeth dengan wajah angkuh.
"Kau merasa hebat, Ms. Malfoy?" tanya Profesor Snape yang merasa jika Lyzbeth merasa sok hanya karena tau mantra ciptaannya itu.
"Bukan saya tapi Anda." kata Lyzbeth dengan tak acuh.
"Oh, kalau begitu ayo bertarung denganku!" tantang Profesor Snape.
"Tentu."
Lalu pertarungan seru pun terjadi. Draco melemparkan mantra agar siswa lain tidak terkena imbas dari pertarungan Lyzbeth dan Profesor Snape.
"Levicorpus!" teriak Lyzbeth.
"Kau!"
Profesor Snape turun dengan selamat. Siap melontarkan mantra saat ia mendengar mantra yang akan Lyzbeth lemparkan padanya. Draco dan Daphne terkejut bahwa Lyzbeth menguasai mantra itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Witch [H I A T U S]
FanfictionLyzbeth Alberta, Gadis cantik bertampang kalem tapi inner-nya sadis . Seperti itulah pandangan orang-orang terdekatnya. Selama sebelas tahun hidupnya Lyzbeth tak pernah mau merepotkan diri dengan menolong orang lain, ia lakukan apa yang ia suka. Hin...