Chapter 2

3.6K 419 35
                                    

Lyzbeth bersenandung ria seirama dengan langkah kakinya. Saat ia akan menghampiri Lucius dan Draco, Lyzbeth mencuri dengar percakapan Lucius yang saat itu sedang mengobrol dengan Arthur Weasley dan Harry Potter.

"Father, apa yang terjadi?"

Keluarga Weasley, Harry, Hermione serta kedua orang tua Hermione, Lucius dan Draco menatap Lyzbeth dengan pandangan yang berbeda-beda. Ada yang menatapnya kaget, takut, cemas, bingung, dll.

Seorang gadis yang memiliki paras cantik bak dewi dengan surai pirang platina dan mata grey yang indah, terlebih gadis itu mirip sekali dengan Draco. Dan seekor ular albino yang melingkari lehernya dengan desisan yang sarat ancaman jika berani mendekati Lyzbeth.

"Oh! Hai, uhm—Father?" panggil Lyzbeth gugup.

"Ada apa, Lils?" tanya Lucius yang tak keberatan dengan keberadaan ular albino itu. Ia sudah tau jika Lyzbeth sangat menyukai hal-hal yang berbau ular.

"Apa kalian selalu akur seperti ini setiap berpapas muka?"

Lucius mendengkus. Jika akur yang dimaksud Lyzbeth adalah adu mulut, maka Lyzbeth benar.

"Hai, namaku Diana Lyzbeth Alberta Lucien Malfoy, kembaran Draco Lucius Malfoy. Kalian bisa memanggilku Lyzbeth atau mungkin Lily."

Seketika atensi semua orang tertuju pada mereka. Banyak yang penasaran dengan keberadaan seorang gadis yang mengaku sebagai kembaran Draco.

"Apa separuh namaku terlalu Muggle? Yeah, sebelum Volde—ups, maksudku sebelum You-Know-Who menghilang, Mum dan Dad sepakat untuk menyembunyikanku ke suatu tempat. Setelah sebelas tahun berlalu, baru mereka membawaku kembali kemari," ujar Lyzbeth meringkas cerita yang sempat ia dengar dari Lucius dan Narcissa sebelum pergi ke Diagon Alley.

"Jadi hentikan pikiran sempit kalian!" ketus Lyzbeth seolah tau apa yang mereka pikirkan tentang Lyzbeth dan keluarga Malfoy.

Arthur Weasley menatap Lyzbeth lama dan tersenyum tipis. Ron menatap Lyzbeth kesal sedangkan yang lain hanya diam menonton.

"Dan Mr. Weasley, sepertinya kita memiliki kecocokan dalam hal menyenangi barang-barang Muggle," kata Lyzbeth pada Arthur yang kini menatapnya senang. Lucius dan Draco menatap Lyzbeth santai, sementara Mrs. Weasley, Ron, Harry, dan Hermione serta kedua orang tuanya menatap Lyzbeth antara kaget dan tak percaya. Seorang Malfoy menyukai benda Muggle? How amazing about us?

"Yeah, Father and Mother memilih dunia Muggle untuk menjadi tempat tinggalku, hampir mirip dengan Harry dan keluarga Muggle-nya. So, bisa kita pergi untuk membeli sapu, Father?"

"Kamu masih kelas satu, Lily. Dan murid kelas satu dilarang memiliki sapu," ujar Mr. Weasley menyela pembicaraan ayah dan anak itu.

Lyzbeth dan Lucius menatap Arthur dan seolah berkata, 'Apa urusanmu, Mr. Weasley?' dengan tatapan tajam yang membuat Mr. Weasley terbungkam.

"Maaf mengecewakanmu, Mr. Weasley. Malfoy selalu mendapatkan apa yang ia mau dan aku seorang Malfoy. Ayo Father, Drag. Matahari tak akan menunggu kita."

"Malfoy sejati, tapi dia memiliki kecenderungan menyukai benda-benda Muggle. Gadis yang unik," kata Mrs. Weasley.

∞ ※ ∞

Lady of Witch [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang