Chapter 3

3.1K 365 9
                                    

Lyzbeth menaiki sampan kecil bersama Harry, Ron, dan Hermione. Mereka masih kelas satu, karena itu mereka menggunakan jalur air untuk sampai ke tujuan, Hogwarts. Sementara Draco menaiki sampan bersama dengan Crabbe, Goyle, dan Pansy. Sedangkan Theo bersama Blaise, dan Daphne.

Tiba-tiba air di sisi kanan sampan Lyzbeth mulai beriak hingga sampan kecil itu terombang-ambing sampai terbalik. Segera saja kejadian itu membuat teriakan-teriakan panik menggema di seluruh penjuru mata angin.

"Oh, astaga!"

Melihat Harry, Hermione, dan Ron hampir tenggelam, segera Lyzbeth membalik sampan dan membantu ketiganya menaiki sampan. Keempatnya basah kuyub saat sampan Haggrid mendekati mereka.

"Kalian tak apa-apa?" tanya Haggrid cemas.

Satu menggeleng, sementara tiga sisanya mengangguk. Tatapan intens tertuju pada Lyzbeth.

"I'am okay. Namun, aku kedinginan."

Perjalanan berlanjut setelah Hermione mengayunkan tongkatnya dan mengeringkan bajunya serta pakaian ketiga sahabat barunya.

Sesampainya di Hogwarts, Lyzbeth memilih pergi ke Great Hall bersama ketiga calon anak emas Gryffindor itu ketimbang dengan Draco.

Tak terlihat antusiasme dalam diri Lyzbeth begitu Topi Seleksi menyelesaikan lagu kebanggaannya. Ia butuh bahu untuk bersandar dan memilih bahu Harry sebagai sandaran kepalanya yang terasa berat.

"Weasley, Ronald."

"Gryffindor!"

"Potter, Harry."

Lyzbeth mengangkat kepalanya dengan enggan.

"Gryffindor!"

Harry pergi ke meja Griffindor tepat di samping Ron.

"Granger, Hermione."

"Gryffindor!"

Mata kucing Lyzbeth membulat tak percaya dengan pendengarannya. Bukan karena Hermione menempati asrama Gryffindor. Tetapi raut wajah Dumbledore yang terlihat sumringah.

"Mungkinkah...."

Segala kemungkinan dan praduga muncul silih berganti. Lyzbeth tak begitu yakin dengan intuisinya, tapi ia merasa jika dunia ini berbeda dengan apa yang ia baca di novel HP selama ini.

"Malfoy, Draco."

"Slytherin!"

"Malfoy, Diana."

Lyzbeth maju ke depan dan membiarkan Professor McGonagall memasangkan Topi Seleksi ke atas kepalanya.

'Coba kita lihat'

'Slytherin, please!'

Lyzbeth tak membiarkan Topi Seleksi melihat isi pikirannya. Tidak siapapun.

"Slytherin!"

Tanpa pikir panjang Lyzbeth melepas Topi Seleksi dan pergi ke meja Slytherin dengan langkah anggun yang angkuh. Sangat jauh berbeda dengan pribadi Lyzbeth yang dulu. Lyzbeth yang enggan merepotkan diri dengan hal-hal tak penting.

"Hei, Dragon." sapa Lyzbeth yang langsung duduk di antara Draco dan seorang gadis yang ia yakini sebagai Pansy Parkinson.

Mendengarkan Professor Dumbledore berkicau tentang peraturan dan larangan membuat Lyzbeth mengantuk. Ia bersandar ke pundak Draco yang nyaman dengan lengan Draco yang melingkari pundaknya. Hangat dan nyaman.

'Sungguh menyebalkan, Pria Tua itu terlalu banyak bicara,' batin Lyzbeth merana.

"Aku mengantuk," keluh Lyzbeth.

Lady of Witch [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang