Chapter 36

789 125 7
                                    

Lyzbeth dipanggil Profesor Snape ke kantornya. Semua ini karena Lyzbeth membuat Draco, Theo, Blaise, Daphne, dan Pansy menjadi linglung dan bingung, membuat mereka jauh dari dunia nyata.

Lyzbeth dengan enteng menjelaskan jika dia sedang mencoba ramuan baru dan menjadikan Draco dan keempat sahabatnya sebagai ular percobaan. Penjelasan Lyzbeth diakhiri dengan detensi dengan Profesor Snape sampai akhir tahun dan pengurangan poin sejumlah duapuluh. Bukankah Profesor Snape begitu murah hati?

"Ms. Malfoy," kata Profesor Snape, berniat kembali membuka pembicaraan.

"Bukan Lulu lagi?" tanya Lyzbeth usil.

Profesor Snape memelototi Lyzbeth karena muridnya itu berani menyela omongan guru.

"Lupin telah memberitahu guru-guru tentang Boggart-mu."

Lyzbeth menatap Profesor Snape santai, sebelah alisnya terangkat, terlihat geli dengan apa yang akan dibahas oleh Profesor Snape.

"Apa Diana Lady Potter adalah orang tua asuhmu?" tanya Profesor Snape to the point.

"Tidak. Wanita berambut merah itu ibu angkatku."

"Apa bedanya ibu asuh dengan ibu angkat?" tanya Profesor Snape kesal.

"Beda orang," kata Lyzbeth tak acuh.

"Jadi siapa ibu angkatmu itu?" tanya Profesor Snape datar. Dirinya kesal karena merasa dipermainkan oleh Lyzbeth lewat permainan kata.

"Alvina Balder."

"Dia muggle?" tanya Profesor Snape.

"Tidak. Mumma seorang penyihir kelahiran muggle."

"Dia tinggal di dunia muggle, kalau begitu suaminya adalah muggle?" tanya Profesor Snape.

"Tidak. Daddy seorang penyihir kelahiran penyihir," jawab Lyzbeth asal.

"Benarkah? Aku tak tau ada pureblood dengan nama keluarga Balder,"

Lyzbeth mengangguk. "Benar, 'kok!"

"Agapios Balder, itu nama Daddy. Keluarga Balder dulu sekali setara dengan keluarga Prince, tapi menurun drastis pada saat Grindelwald berkuasa. Mereka seperti Prince dari Amerika, anak mereka memilih untuk menikahi keturunan muggle." jelas Lyzbeth.

"Dari Amerika?" bisik Profesor Snape.

"Profesor mengharapkan apa?" tanya Lyzbeth yang memasang ekspresi curiga.

"Bukan urusanmu." kata Profesor Snape ketus.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi."

"Tunggu, Lulu. Berikan ramuan Orange-mu."

Lyzbeth menarik botol ramuan dari sakunya dan meletakkannya di atas meja.

"Kurasa kau bisa membuat penawarnya, Profesor."

"Dan apa penawar ramuannya? Antidotes? Bezoar?" sinis Profesor Snape.

"Tentu saja, memangnya ada alasan lain kenapa Bezoar disebut penawar racun?" kata Lyzbeth santai.

Profesor Snape terkejut. Ramuan yang memiliki efek mengerikan seperti Orange–Lyzbeth malas memikirkan nama untuk ramuannya—penawar racunnya sangat mudah ditemukan.

"Nah, Profesor. Jika tidak keberatan, aku akan pergi."

"Baiklah, pergi!" usir Profesor Snape.

Lyzbeth berdiri dari duduknya. Cukup lama berpikir sebelum menarik seekor tikus dari saku jubahnya.

Lady of Witch [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang