Chapter 52

328 34 9
                                    

Lyzbeth menatap Paman Sepupunya dengan rasa bosan setinggi menara astronomi. Halah, goblok sia! Gadis yang meringankan hawa keberadaannya itu merebahkan diri di ranjang Sirius.

"Siriusly, Sirius," bisik Lyzbeth lelah. Tentu saja dalam pelariannya ia masih mengenakan gaun pernikahan yang dipaksakan oleh ibu dan konon kakak kembarnya.

"I'm so hurt," bisiknya lagi sebelum jatuh terlelap ke dalam alam mimpi. Melupakan alam manusia di mana pikiran Sirius yang panik terbelah antara memberitahu Moony seorang atau ditambah Dumbledore plus ayam bau bawangnya.

Tok tok tok.

Nah, loh.

Sirius panik bukan kepalang. Buru-buru ia merapikan kekacauan dan menumpuk apa yang bisa ditumpuk, membuang apa yang tidak bisa ditumpuk, menjejalkan benda apapun selama terbuat dari kain.

Krieettt....

Tak ada waktu lagi. Ia harus....

"Sirius? Kenapa kau menarik tirai malam-malam begini? Kau tak berniat untuk melompat dari atas sini untuk melarikan diri dan mencari Harry, 'kan?" tanya Remus curiga. Apalagi Molly baru saja memberitahunya bahwa Sirius bertingkah aneh. Sepertinya sedang merencanakan pelarian.

"Remus, kawanku! Kau membuatku takut, sobat. Kemarilah, masuk ke dalam, ada yang ingin kudiskusikan denganmu."

"Ada apa?" tanya Remus khawatir.

Setelah Remus menutup pintu kamar, Sirius menunjukkan mini meteor yang menabraknya. Remus mengambil meteor itu dari Sirius dan mulai menelitinya, apakah ada residu gelap atau jejak sihir sesorang. Dan Remus menemukan apa yang dia cari.

"Sepertinya milik Lyzbeth. Bagaimana kau mendapatkan mainannya, Sirius? Kau tentunya tidak menyelinap di bawah hidung kami," tuduh Remus.

"My dear, Moony! Sumpah perampok, aku tidak menyelinap."

Sirius menceritakan asal muasal batu meteor palsu itu bisa berada di gengamannya. Remus nyaris menepuk dahinya saat Sirius menceritakan tentang ketelanjangan. Orang idiot mana yang menelanjangi dirinya sendiri hanya untuk mencari barang yang bahkan tidak ada. Sepertinya Sirius lupa jika kalung yang dimaksud tertinggal di Privat Drive. Remus menggelengkan kepalanya lalu menahan bahu Sirius.

"Siri, kalung amethyst itu berada di rumah lama kita." kata Remus geli.

Tetapi kemudian tatapan Remus jatuh pada tempat tidur Sirius yang seprai, selimut, dan bantalnya telah dilicuti. Sepertinya ia merasakan bau yang familiar dari sisi kasur yang terlihat kosong tetapi sebenarnya menyimpan suatu entitas yang menyembunyikan hawa keberadaannya tetapi lupa untuk menghilangkan bau. Sesuatu itu, Remus yakin dialah yang memberikan meteor mini, tapi sesuatu itu sebenarnya apa?

Lyzbeth yang terbangun karena entitas lain mulai bersiaga. Tubuhnya yang tegang mulai melemas tatkala melihat Remus. Ia pun membatalkan mantra notice-me-not pada dirinya yang memberikan heart attack pada kedua perampok itu. Sirius dan Remus nyaris menjerit seperti Nyonya Two Shoes saat melihat penampakan Lyzbeth.

"Kalian berisik!" keluh Lyzbeth dengan wajah bantal.

Sirius dan Remus menghampiri Lyzbeth. Satu di kirinya dan satu menaiki kasur, seperti visual keluarga bahagia andai jenis kelaminnya tepat. Tapi karena Lyzbeth mengharapkan kedatangan Teddy, jadi ayo tenggelamkan kapal ilegal yang memasuki kawasan teritori pasangan kanon. Meski waktu kedatangan Teddy sepertinya saat PDS 2 alias perang dunia sihir, bukan yang satunya meskipun saat ini sepertinya mendekati waktu PDS 3, mengingat anak-anaknya yang sepantaran Kakashi sudah berusia empat tahun. Gila banget!

Lady of Witch [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang