Profesor Lupin memberitahu siswanya bahwa mereka akan menghadapi Boggart. Satu persatu para murid maju dan menghadapi ketakutan mereka. Pada giliran Nevile, Lyzbeth telah menyiapkan kamera untuk mengabadikan moment indah Nevile pada Profesor Snape. Saat tiba giliran Harry, Profesor Lupin menolak karena ketakutan di dalam hatinya. Harry patah hati karena tak diperbolehkan melawan Boggart-nya. Yang terakhir adalah Lyzbeth. Sayangnya Boggart Lyzbeth kesulitan mencari bentuk.
"Boggart yang malang," kata Lyzbeth tak acuh pada benda menyedihkan di depannya.
"Dua puluh poin untuk Slytherin karena Ms. Malfoy mampu mengatasi ketakutannya sebelum diperdaya oleh boggart," kata Profesor Lupin takjub dengan boggart Lyzbeth.
Profesor Lupin membubarkan kelas. Selain Harry yang patah hati dan Lyzbeth yang enggan berdesak-desakan, hanya Profesor Lupin yang masih di kelas. Untuk Harry, Profesor Lupin tau apa alasan putra temannya itu tetap tinggal, tapi untuk gadis Slytherin itu, Profesor Lupin menyerah mencari jawaban.
"Profesor," panggil Lyzbeth dengan expressionless.
"Ya, Ms. Malfoy?" tanya Profesor Lupin menganggapi panggilan Lyzbeth.
"Ketakutanku adalah aku tidak tau harus melakukan apa."
"Apa?" tanya Profesor Lupin meminta penjelasan.
"Tolong keluarkan Boggart itu," pinta Lyzbeth dengan nada bersahabat. Harry hanya terdiam di samping Lyzbeth, memperhatikan apa yang akan Lyzbeth lakukan.
Profesor Lupin mengeluarkan Boggart sekali lagi. Dan sekali lagi Boggart di depan Lyzbeth kesulitan mengambil bentuk dan berperilaku acak.
"Boggart itu kesulitan mengubah bentuknya, bukan karena aku tidak memiliki rasa takut yang tersimpan dalam diriku. Tapi karena aku takut, aku takut jika aku salah langkah, keluargaku akan dalam bahaya, aku takut setiap langkah yang kuambil membawaku pada kehancuran, atau membuat keluargaku menanggung dosaku." jelas Lyzbeth.
"Riddikulus!" bisik Lyzbeth. Menjentikkan tongkat Slythenee pada Boggart-nya.
Boggart itu berhenti gelisah. Mengambil wujud Lyzbeth dengan pakaian muggle modern yang terlihat aneh di mata penyihir dengan wajah expressionless andalannya.
"Be dead in the water!" kata Boggart Lyzbeth.
Profesor Lupin menatap Boggart Lyzbeth dengan tatapan aneh. Ia berpikir jika Lyzbeth berhasil mengalahkan Boggart-nya, Harry juga berpikir demikian, tapi tidak untuk Lyzbeth. Gadis itu mengerutkan keningnya dalam-dalam.
"Aku benci dunia sihir. Riddikulus!!"
Sekali lagi Lyzbeth menjentikkan tongkatnya. Kali ini energi yang ia keluarkan lebih besar dari pada yang pertama. Boggart kembali brubah bentuk. Mengambil wujud Diana Lady Potter. Profesor Lupin terkejut melihat penampakan sepupu sahabat baiknya, Harry penasaran dengan wanita itu tapi tak berani bertanya.
"Kau gadis nakal! Tidak ada penyihir di dunia ini. Pergi dan renungkan! Tidak ada penyihir di dunia nyata, Severus Snape hanya karakter dalam cerita, Harry Potter tidak nyata!"
"Ayo kembali ke kamarmu. Sekarang!"
Air mata Lyzbeth mengalir deras. Membuat dua penyhir pria di dekatnya merasa khawatir. Dalam benak Profesor Lupin, beliau berencana untuk memberitahu Kepala Sekolah tentang Boggart Ms. Malfoy di rapat guru nanti.
"No ... Mereka nyata, Mums, mereka ada..." bisik Lyzbeth parau.
"Ms. Malfoy? Anda baik-baik saja?" tanya Profesor Lupin khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Witch [H I A T U S]
FanfictionLyzbeth Alberta, Gadis cantik bertampang kalem tapi inner-nya sadis . Seperti itulah pandangan orang-orang terdekatnya. Selama sebelas tahun hidupnya Lyzbeth tak pernah mau merepotkan diri dengan menolong orang lain, ia lakukan apa yang ia suka. Hin...