Chapter 31

969 139 25
                                    

Lyzbeth mengetuk pintu rumah keluarga Dursley. Pintu rumah di buka oleh Dudley yang kemudian membatu karena melihat malaikat cantik di rumahnya.

'Malaikat maut baru benar,' batin Lyzbeth jengkel.

"Halo, kau sepupu Harry?" tanya Lyzbeth disertai senyum ramah.

"Kau siapa?" tanya Dudley merubah ekspresi wajahnya dan berkata sinis pasca tau gadis cantik di depannya adalah teman Harry.

"Aku Lily, bisakah aku bertemu Harry?" tanya Lyzbeth mencoba ramah.

"Tidak. Dia tidak ada di sini."

"Siri?" panggil Lyzbeth pada Sirius yang hari ini ia bawa untuk menemui Harry.

Guk!

Sirius mendekati Dudley yang melotot ketakutan. Sesekali Sirius akan menggeram dengan wajah galak, tak lupa untuk memamerkan taringnya yang bersih dan berkilau berkat paksaan Lyzbeth atas sikat muggle.

"MUM! MUM!" teriak Dudley panik. Mengambil langkah mundur dengan wajah ngeri. Berlari mencari ibunya untuk mengadu.

"Sepertinya Harry ada di kebun samping. Ayo Siri, kita cari pahlawan mungil kita." ajak Lyzbeth.

Sirius mengekori Lyzbeth dengan patuh. Lyzbeth dan Sirius menemukan Harry sedang menyirami tanaman. Pakaian yang dikenakan Harry terlalu lusuh untuk ukuran pewaris kekayaan keluarga Potter. Yah, Lyzbeth tak akan heran jika Harry tak menyadari jika dirinya memiliki segalanya.

"Harry?" panggil Lyzbeth.

Brukk!

Gembor di tangan Harry jatuh ke tanah seiring dengan ekspresonya yang memucat ditambah mulut yang menganga tak percaya saat mendapati sahabatnya, terlebih seorang Malfoy, penyihir pureblood yang agung, menemukan dirinya sedang kerja rodi seperti peri rumah yang menyedihkan. Tapi Grim itu, sepertinya Harry pernah lihat, pernah mendengar itu juga dari Profesor Trelawney. Jadi, anjing hitam kurus yang jelek dan kotor yang pernah ia lihat adalah milik Lyzbeth?

"Lily?!"

"Santai saja padaku, Harry. Ini tidak seperti aku akan dapat uang setelah memberitahu kegiatan musim panas mu pada Daily Prophet," kata Lyzbeth acuh.

"Kau tidak boleh!" bentak Harry.

Sirius terkejut dengan bentakan Harry. Di matanya, Harry yang ini lebih mirip Snivellus. Lyzbeth tertawa kecil pasca melihat reaksi Sirius.

"Harry, anjing jelek ini dinamai Sirius." kata Lyzbeth seraya mendorong Sirius agar mendekati Harry.

Sirius memasang wajah masam karena berulang kali dikatai jelek oleh majikannya. Di setiap kesempatan, di setiap waktu, di setiap tempat, Lyzbeth akan selalu mengambil kesempatan yang dia miliki untuk memanggilnya jelek. Lagi pula, majikan yang mana yang selalu menjelek-jelekkan peliharaan kesayangannya seperti yang dilakukan Lyzbeth padanya? Oke, Sirius bukan hewan peliharaan, ya, dia anjing, tapi dia bukan hewan sungguhan, bukan anjing sungguhan. Hei, dia animagus, sedikit penyihir yang bisa sepertinya. Bersama Lyzbeth membuat harga dirinya yang malang sedih bukan main.

"Sirius, ini Harry, dia pahlawan sihir, putra James dan Lily yang menawan meski kurang gizi, pfftt...."

"Hei, aku tak sekurus itu!" protes Harry tak terima dikatai kurang gizi.

"Kenapa kau tak tinggal denganku saja? Pamanku akan datang nanti sore, aku bisa memberitahunya."

"Tidak! Aku tidak mau dunia sihir tau hidupku di dunia muggle seperti ini." tolak Harry.

Lyzbeth mengendikkan bahu acuh. Ia hanya memberi saran, bukan berarti ia mau turun tangan untuk memaksa Harry dan membuat hidupnya di musim panas ini menjadi lebih baik dari musim-musim lainnya.

Lady of Witch [H I A T U S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang