Pagi ini terasa sangat aneh bagi Draco. Ia merasa jika Theo, Blaise dan Daphne bersikap aneh. Lyzbeth juga menghilang, bukan hal aneh sih.
"Kau ini kenapa sih?" tanya Draco risih.
"Aa-aku tidak...."
Theo tersedak, tubuhnya kaku dan wajahnya pucat. Blaise dan Daphne juga sama. Mereka bertiga bersikap canggung dan duduk berhimpitan di depan Draco dan Pansy.
"Hei, Dray. Potty dan kedua temannya juga tidak ada," bisik Pansy.
"Benar." kata Draco membenarkan, tapi sorot matanya jatuh pada Daphne, tepatnya pada siapa yang berdiri di belakang Daphne dengan aura mistis.
"Tapi kenapa kalian bertiga duduk berhimpitan seperti itu? Hei, Daph, itu singgasana-ku, tau?" bisik Lyzbeth yang berdiri di belakang Daphne. Kemunculan Lyzbeth yang tiba-tiba membuat Theo, Blaise, dan Daphne ketakutan seperti melihat hantu. Karena suara Lyzbeth lebih mirip suara hantu khayalan para Muggle.
"Blaise, kenapa ada plester luka di dahimu?" tanya Lyzbeth yang mengalihkan perhatiannya pada Blaise.
"Ah, itu, aa ... Kepalaku! Aku tak sengaja terbentur tadi, dan Daphne memberiku ... Ini,"
"Oh, aku kaget Daphne tau benda itu, iya 'kan, Dragon?" tanya Lyzbeth, matanya mengerling pada Draco.
"Aku sudah lama tau sih," jawab Draco acuh.
Theo, Blaise, dan Daphne menghela napas lega. Pansy yang tidak tau apa-apa hanya duduk diam di samping Draco dan menonton pertunjukkan dua Malfoy muda itu. Lyzbeth memilih untuk duduk di samping Draco, tapi matanya terus mengawasi tiga kawan mereka.
"Ini aneh, kenapa wajah Theo memerah di dekat Daphne?"
Perkataan Pansy membuat Draco menatap Theo. Lyzbeth hanya menghela napas lelah. Lyzbeth menepuk pundak Draco dua kali.
"Lepaskan saja. Dia bukan jodohmu."
Jleb! Perkataan Lyzbeth menusuk tepat di hati Draco. Dalam inner-nya Draco meraung putus asa. Bagaimana bisa ia memiliki adik yang menjatuhkan mental sang kakak? System! Aku mau ganti adik!!
Eh, salah.
'Mother! Kenapa kau juga melahirkan adik tak berguna seperti Lily di dunia ini! Apa tidak cukup putra tampan nan menggemaskan bernama Draco Lucius Malfoy!!'
"Drag, lepaskan garpu yang tak bersalah itu."
Draco menatap kedua tangannya yang sedang berusaha mematahkan garpu tapi tak berhasil. Apa barusan dia bersikap unmalfoy?
"Ekhem! Lily, aku akan pergi sebentar."
"Baiklah."
Draco berdiri dan keluar dari aula secepat yang dia bisa. Selepas kepergian Draco, Lyzbeth mengalihkan perhatiannya kepada Daphne.
"Tumben tak mengejarnya, Daph?" tanya Lyzbeth.
"Ah? Aa-aku mengejar Mal– Ekhem, aku mengejar Draco?" tanya Daphne gugup.
"Kalian 'kan selalu bersama," kata Pansy.
"Bersama?" tanya Daphne panik.
"Sikapmu ini membuat kami curiga, tau?" cibir Pansy.
"Kejar saja Dragon, dia ada di danau hitam," kata Lyzbeth.
"Memangnya dia kenapa?" tanya Theo dengan ekspresi bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady of Witch [H I A T U S]
FanfictionLyzbeth Alberta, Gadis cantik bertampang kalem tapi inner-nya sadis . Seperti itulah pandangan orang-orang terdekatnya. Selama sebelas tahun hidupnya Lyzbeth tak pernah mau merepotkan diri dengan menolong orang lain, ia lakukan apa yang ia suka. Hin...