Nadya berjalan dengan cepat, dilihatnya jam yang sudah menunjukan pukul delapan. Nadya mempercepat langkah kakinya.
"Bisa telat MOS nih gua." ucap Nadya berlari dengan cepat
Tiba tiba seseorang menabrak dirinya dari arah belakang membuat semua barang yang dibawa Nadya terjatuh. Nadya merasa kesal dan berdiri dengan cepat.
"Lo kalau jalan hati hati dong! "
"Sorry sorry gua buru buru."
"Loh lo kok ada disini?"
"Lo ngapain disini?"
"Ya gua kuliah disini lah."
"Katanya lo mau kuliah di luar negeri.""Suka suka gua lah." ucap Zweitson
"Kenapa gua harus satu kampus sama mantan nyebelin kayak lo." ucap Nadya
"Bilang aja takut gagal move on kan."
"Sorry ya, gua udah move on dari lo." ucap Nadya
"Oh ya?"
"Ngapain juga gua mikirin cowok kayak lo." ucap Nadya
"Gua juga gak peduli sih."
"ZWEITSON SATRIA WIJAYA..... DASAR YA LO COWOK NYEBELIN."
Zweitson terus berjalan dan menghiraukan teriakan dari Nadya. Dirinya tak menyangka jika Nadya dan dirinya akan berada disatu kampus yang sama.
"Bisa bisanya gua sekampus sama Nadya. Bisa bisa gua susah move on nih." ucap Zweitson memakai kembali nametag nya yang sempat terjatuh
"Gara gara Zweitson gua jadi marah marah." ucap Nadya memasang nametagnya dan kembali berjalan menuju aula
Acara MOS dimulai, semua panitia memeriksa kelengkapan atribut yang dipakai oleh peserta MOS. Tibalah giliran Nadya dan Zweitson yang diperiksa.
"Nama lo Zweitson Satria Wijaya?"
"Bukan kak." ucap Nadya
"Nama lo Nadya Putri Salsabila?"
"Bukan kak." ucap Zweitson
"Tapi jelas jelas di nametag lo tertera nama itu."
"Lo mau palsuin identitas hah!"
"Bukan begitu kak."
"Sekarang lo ikut gua kedepan."
Nadya dan Zweitson ditarik oleh panitia untuk maju kedepan, keduanya saat ini menjadi pusat perhatian. Nadya terkejut melihat nametagnya dipakai oleh Zweitson, begitupula dengan Zweitson.
"LOH KOK NAMETAG GUA DIPAKE SAMA LO SIH."
"Kalian saling kenal?"
"Dia dulu teman SMA saya." ucap Zweitson
"Kok bisa nametag kalian tertukar? Sengaja? Biar disangka romantis."
"Gak kak. Ogah banget disangka romantis sama dia."
"Kalian ini, baru juga hari pertama MOS udah bikin ulah. Kalian kita hukum, bersihin taman kampus."
"Tapi kak..."
"Protes? Mau ditambah hukumannya."
"Gak kak."
"Ya udah sana."
Nadya menyapu daun daun kering berjatuhan, sementara itu Zweitson hanya duduk menonton Nadya menyapu.
"Perasaan yang dihukum kita berdua. Kenapa malah gua doang yang kerja ya?" ucap Nadya mulai merasa kesal
"Ya udah sih kerjain aja. Gitu aja susah." ucap Zweitson memasang earphone dan mendengarkan lantunan musik
"Heh!! Kerja juga dong! Enak aja lo cuma santai santai aja." ketus Nadya melempar sapu lidi kepada Zweitson
"Gua gak dengar apa apa." ucap Zweitson tiduran dibangku taman lalu memejamkan matanya
"Awas aja ya lo." ucap Nadya melihat gunting yang tergeletak disalah satu bangku taman
Nadya mengambil gunting tersebut dan muncul sebuah ide jahil. Nadya dengan sengaja menggunting kabel earphone milik Zweitson lalu pergi meninggalkan Zweitson.
"Kok lagunya tiba tiba berhenti?" ucap Zweitson melihat kabel earphonenya yang sudah terpotong
"NADYAAAAAAA....."
Nadya tertawa lepas membayangkan wajah Zweitson yang kesal karena ulahnya. Nadya merasa lelah dan duduk dibangku yang kosong. Nadya terkejut karena tempat yang didudukinya basah.
"Mampus. Kok bangkunya basah sih."
"Kasihan deh lo. Celananya basah ya."
"Oh jadi ini kerjaan lo ya." ucap Nadya
"Kalau iya kenapa? Gak suka."
"Lo tuh ya."
"Awas jatuh." ucap Zweitson menahan tubuh Nadya yang terpeleset
Tanpa sengaja tatapan keduanya saling bertemu membuat memori kenangan masa lalu keduanya tiba tiba bermunculan.
"Gua kangen banget sama mata ini." batin Zweitson
"Ihhhhhh lepasin."
"Udah ditolong bukannya bilang makasih."
"Iya deh. Makasih ya udah ditolong."
"Ini kayaknya belum dibersihin lantainya bekas hujan kemarin."
"Jadi ini bukan gara gara lo?"
"Ya bukan lah. Kurang kerjaan banget gua. Udah ah, mending gua jajan daripada ngurusin lo." ucap Zweitson beranjak pergi
"Oh ya, nih ambil. Siapa tau bisa nutupin celana lo yang basah." ucap Zweitson melemparkan jaket miliknya lalu berjalan pergi
Nadya melihat jaket milik Zweitson yang dulunya sering dia pakai saat masih berpacaran dengan Zweitson.
"Awalnya sih gua merasa susah move on dan masih berharap bisa balikan, tapi karena kejadian saat itu sikap Zweitson jadi nyebelin banget dan itulah alasan kenapa gua jadi benci sama dia."
Tunggu terus kelanjutan ceritanya
Jangan Lupa Vote and Comment
Salam hangat# my twins

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE 2
Ficção AdolescenteSetelah putus dengan Zweitson, Nadya memulai kehidupannya tanpa bayang bayang masa lalu Zweitson. Awalnya Nadya bisa melakukan semuanya, namun ternyata takdir lagi lagi mempertemukan keduanya. Shandy terus berusaha mendekati Nadya karena baginya ha...