Ji Fanyin tidak berniat menyerah pada permintaan setengah memohon setengah mengancam dari Ji Xinxin.
Dia bersedia bertemu Song Shiyu karena dia bisa mendapatkan beberapa juta dari pertemuan itu, tetapi untuk Ji Xinxin …
Pertama-tama, Ji Xinxin pasti tidak akan membayarnya.
Kedua, terlepas dari apakah dia pergi atau tidak, Ji Xinxin akan tetap menyumbangkan sebagian besar Poin Emosi kepadanya.
Tak lama setelah Ji Xinxin kembali ke negara itu, Ji Fanyin menyadari betapa liar imajinasi wanita muda itu. Emosinya tampaknya terus-menerus naik roller coaster, menyumbangkan Poin Emosi dalam jumlah besar yang hampir menyamai emosi Song Shiyu.
Tetap saja, Ji Fanyin agak penasaran untuk mengetahui apakah Ji Xinxin benar-benar akan ‘terus menunggunya’.
Jadi, dia melihat melalui ingatannya untuk mencari toko kerajinan yang dibicarakan Ji Xinxin. Dia memanfaatkan aplikasi pengiriman untuk menyewa pelari untuk membeli sesuatu di toko kerajinan atas namanya.
Toko tutup jam 9 malam, jadi Ji Fanyin meminta pelari untuk pergi ke sana jam 20:45. Dia secara khusus mengatakan kepada pelari untuk meneleponnya setelah tiba di toko.
“Halo, aku menelepon dari Flash Delivery Knight.”
“Aku ingin kamu membelikan kerajinan kain flanel paling populer di toko untuk ku. Pastikan untuk mengumpulkan tanda terima.” Fokus Ji Fanyin tentu saja bukan pada produk kerajinan. “Aku ingin kamu melihat-lihat toko dan memeriksa apakah ada wanita cantik yang duduk sendirian.”
Toko kerajinan tangan melayani segmen pasar tertentu, jadi tidak banyak pelanggan. Bos mengoperasikan toko terutama karena minat.
Karena lingkungannya yang tenang, Ji Fanyin sering pergi ke sana sendirian.
Hanya ada delapan meja yang disediakan untuk pelanggan di toko itu, jadi hanya butuh pandangan sekilas untuk memindai area tersebut.
Pelari perlahan-lahan memindai area itu saat dia berkata, “Kebanyakan dari mereka tampaknya berkelompok. Aku tidak melihat apapun… Ah! Ada seorang wanita muda yang duduk sendirian di dekat jendela. Dia sepertinya sedang menunggu seseorang.”
Oh? Dia benar-benar menungguku? Tidak buruk.
Alis Ji Fanyin terangkat. “Oke. Beli barang yang ku minta. Hubungi aku ketika kamu sampai di sini.”
Pelari segera tiba di kediaman Ji Fanyin. Wajahnya terlihat menegang saat melihat penampilan Ji Fanyin, “H-halo?”
Wajahnya mengungkapkan kengeriannya.
“Wanita yang duduk di toko itu adalah adik perempuanku. Dia mengamuk dan meninggalkan rumah, jadi saya mengawasinya untuk memastikan keselamatannya,” Ji Fanyin secara acak menemukan alasan untuk menjelaskan berbagai hal. Dia mentransfer uang itu ke pelari dan berkata, “Terima kasih telah melakukan perjalanan.”
Pelari itu mengangguk dengan linglung. “O-oh… Kurasa toko itu akan segera tutup. Apakah adik perempuanmu akan baik-baik saja?”
Ji Fanyin dengan acuh tak acuh melirik panggilan masuk di ponselnya saat dia menjawab, “Dia akan baik-baik saja. Dia sudah cukup dewasa untuk mengetahui jalannya.”
Baru setelah menutup pintu, Ji Fanyin dengan tenang mengangkat telepon Ji Xinxin. “Ya?”
“… Kakak, apakah kamu benar-benar tidak datang untuk menemuiku?” tanya Ji Xinxin. “Aku sudah menunggumu seharian penuh.”
“Kamu sudah bekerja keras,” jawab Ji Fanyin.
Dia meremas telepon di antara telinga dan bahunya saat dia membawa hewan mewah yang baru saja dia terima dari pelari ke ruang tamunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Professional Stand-in, With an Hourly Salary of 100,000
FantasiJi Fanyin menyadari saat dia pindah bahwa dia adalah pengganti, pengganti adik kembarnya, Ji Xinxin. "Tentu, aku bisa menjadi penggantinya. Berikut daftar harganya. Lihatlah dulu, dan pastikan untuk memesan slot terlebih dahulu. Aku tidak akan mener...
