Bagian 2: Bertemu

94.9K 8.5K 46
                                    

Selamat membaca

Saat ini Aubrey, atau kini menjadi Alana tengah berada di mobil. Entah suami dari tubuh yang sekarang ia tempati akan membawanya kemana, tetapi Aubrey masih tak percaya dengan kejadian yang menimpanya.

Aubrey atau kita sebut saja sekarang Alana tengah menatap luar jendela mobil, tempat yang dia lalui sangat tak asing tetapi dia lupa tempat itu.

"Ehm, apa kau kenal Revan?" Tanya Alana sambil menatap Theo yang asik memainkan ponselnya.

Seketika Theo terdiam, pandangannya masih menatap ponsel. Namun, Alana tahu jika Theo tengah terkejut.

Tak lama Theo pun menoleh, dengan bingung ia berkata, "Dari mana kamu tahu Revan? Baru saja kita akan bertemu dengannya," ujar Theo.

Alana juga bingung, dia tahu karena wanita di mimpinya memberi pesan padanya agar menjaga Revan.

"Aku tidak tahu," ujar Alana.

Theo mengangkat bahunya acuh, mencoba untuk tak memperdulikan Alana.

Alana kembali melihat jalanan, disini sangatlah lebih modern dan indah di bandingkan dengan kehidupannya dulu.

Berselang lama, mobil akhirnya memasuki sebuah gerbang besar. Alana yang saat itu tertidur dengan posisi kepala yang ada di jendela pun tak sadar jika mereka sudah sampai.

"Cepat turun, aku masih ...." Ucapan Theo terhenti kala melihat Alana yang tertidur, wajah cantik dan imutnya membuat jantung Theo berdebar kencang.

Theo menggelengkan kepalanya berulang kali, ia harus secepatnya sadar dari keterkagumannya dan segera membawa Alana masuk ke dalam rumah.

Theo keluar dati mobil, ia memutari mobil dan membuka pintu mobil dari arah Alana.

Theo membawa Alana ke gendongannya, ternyata tubuh Alana tak terlalu berat sehingga Theo pun membawa Alana masuk dengan mudah.

"Apakah orang tuaku sudah pulang?" Tanya Theo pada salah satu penjaga yang berjaga di depan pintu.

"Belum tuan, sepertinya mereka akan kembali sore nanti," ujar penjaga itu.

Theo akhirnya masuk kedalam rumah yang berukuran lumayan besar, terdapat balkon di lantai dua dan lantai tiga adalah tempat mereka berolah raga atau sekedar berduduk santai.

Theo membawa Alana ke kamar yang terdapat di bawah, tempatnya tak terlalu jauh dengan tangga.

Cklek!

Theo masuk kedalam sebuah kamar, dia merebahkan Alana di ranjang dan menyelimuti tubuh istrinya itu.

Tangan Theo mengusap perut buncit Alana, setelahnya dia mengecup perut itu dan berlalu keluar daro kamar. Tak lupa ia juga menutup pintu kembali agar istirahat Alana tak terganggu.

Theo berjalan menuju lantai dua, anak-anak tangga dia lewati hingga sampai pun dia ke lantai dua.

Tujuan Theo adalah kamar dengan pintu bercat biru muda, ia membuka kamar tersebut dan disana terlihat sangat gelap.

Perlahan, Theo berjalan masuk. Ia menyalakam lampu dan melihat seorang anak kecil yang tengah menatap ke arah luar jendela dengan pandangan kosong.

Theo tak membuka suara, dia hanya duduk di samping anak itu dan menatap apa yang anak itu tatap.

"Apa yang kau lihat?" Tanya Theo tanpa menatap anak itu.

Tak menjawab, selang beberapa detik anak itu menatap Theo dengan pandangan kosong.

Karena merasa di perhatikan, akhirnya Theo juga ikut melihat anak itu.

"Ada apa?" Tanya Theo.

Anak itu mengambil buku yang di.jadikan kalung di lehernya, ia menulis dan memberikannya pada Theo.

Plot Twist TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang